32. Razbliuto

38.9K 3.2K 514
                                    

"The sentimental feeling you have about someone you once loved but no longer do,"

-Razbliuto

______________________________

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang saat Louis sampai di gedung apartemen Lilly dan masuk ke dalam lift menuju unit apartment sang kekasih. Setelah menitipkan Lillibeth kepada sang ibu, Louis langsung bergegas ke sini karena ia begitu mencemaskan Lilly yang tak kunjung memberi kabar atas  kepulangannya.

Ting!

Saat pintu lift terbuka, Louis segera keluar dan berjalan menuju apartemen Lilly. Namun belum sempat dia melangkah lebih jauh dari lift, langkah kakinya harus terhenti ketika matanya menangkap sebuah pemandangan asing yang tersaji di depan pintu apartemen sang kekasih. Di sana—di depan pintu apartment yang menjadi tujuan awalnya, dia melihat jelas jika Theodore dan Lilly tengah melempar tatapan yang hanya bisa dimengerti oleh keduanya.

Sekilas, Louis bisa melihat sisa-sisa air mata dari balik wajah Lillyanne yang sembab.

Mereka habis bertemu, dan itu adalah sebuah kebenaran. Jantung Louis seakan diremas kuat ketika ia menyadari bahwa Lilly telah bertemu dengan Theo tanpa sepengetahuannya. Kekhawatiran yang sempat ia rasakan, kini berubah menjadi sebuah kekecewaan yang mendalam.

Gemuruh kecemburuan jelas menguasai hati Louis saat ini. Tetapi Louis sebisa mungkin menahan amarah dan egonya. Dia tidak ingin  bersikap gegabah hingga memunculkan keretakan di dalam hubungan mereka. Dia tidak ingin membuat Lilly tertekan hingga meneteskan air mata seperti apa yang telah dilakukan oleh Theodore.Dan yang terpenting adalah, Louis tidak  membentuk sebuah spekulasi buruk yang belum ia ketahui kebenarannya.

Semarah apapun Louis, dia harus mendengar penjelasan Lilly.

Dia ingin memahami posisi wanita itu. Dia ingin Lilly membagi ceritanya tanpa ia minta. Dan dia ingin Lilly jujur tentang perasaannya, karena sejatinya Louis tidak ingin kehilangan Lilly.

Dia tulus mencintai wanita itu meski bayang-bayang Selena belum hilang sepenuhnya.

Sementara di depan pintu apartemen, Lilly dan Theo yang baru saja kembali dari restoran pun terlihat terdiam satu sama lain. Setelah pertengkaran hebat mereka, Lilly memang memutuskan untuk pulang dan menenangkan diri. Namun tanpa diduga Theodore malah mengikutinya hingga sampai ke sini karena boneka beruang milik Lillibeth yang tertinggal.

Entah itu hanya sebuah alasan atau bukan, Lilly tidak peduli.

Dan hawa kecanggungan itu, jelas terpancar dari gerak-gerik tubuh mereka. Tak ada kata nyaman yang dulu selalu menghinggapi pertemuan antara keduanya saat ini. Hanya ada kata asing yang dapat  menggambarkan pertemuan mereka sekarang.

Meski mata mereka saling menatap, namun hati mereka tak bisa lagi mendekat, lebih tepatnya Lilly yang telah menutup rapat. Kini, sisa cintanya untuk Theo hanya sebatas belas kasih antar sesama makhluk sosial.

"Cerita kita berkahir di sini Theo. Aku mungkin belum sepenuhnya memaafkanmu, tetapi setidaknya aku akan mencoba berdamai dengan masa lalu karena kau telah menyesali semua perbuatanmu." Hati Lilly bergumam pelan.

"Meski kisah kita telah berakhir, biarkan aku menunggumu di sini Lilly. Aku akan menggenggam cintaku sendirian dan menjaganya untukmu hingga aku mati."

Mata mereka saling berbicara meski mulut mereka terkunci. Hati mereka saling bersahut-sahutan meski tangan mereka tak lagi saling menggenggam.

"Aku sebaiknya pergi sekarang." Itu adalah suara Theodore yang memecah keheningan. Lilly mengangguk tipis.

The Escapes of MistressNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ