Chapter 02

158 21 8
                                    

PERINGATAN : Angsat, Bad Relationship, Family Problem, Hurt, Kageyama Tobio Needs Hug, Kageyama Tobio Needs Love, Sad Kageyama.

***

Author Pov

"Jangan sekarang, Tobio"

Senyuman lebar yang manis seketika saja menghilang secepat kilat di wajah Kageyama Tobio yang berusia 3 tahun, saat mendengar apa yang Ibunya katakan.

"Tetapi. Hanya seben---"

"Apa kau tidak dengar apa yang Ibumu katakan", suara datar sosok dari kepala keluarga Kageyama menyebabkan Tobio seketika bungkam mendengar Ayahnya angkat bicara.

Tobio menundukan kepalanya dengan sedih dan meremas kedua tangan mungilnya dengan gugup.

Kageyama Katashi dan Kageyama Kayena merupakan sepasang suami istri dan juga sosok orang tua bagi Kageyama Tobio, anak kedua mereka.

Katashi di kenal selalu berwajah datar tanpa ekspresi dengan tatapan dingin serta tajam yang membuat siapa saja menggigil di hadapannya. Seakan akan merasakan aura kebangsawanan yang keluar darinya. Mendominasi dan memerintahkan siapa saja untuk tunduk kepadanya. Di tambah dengan warna matanya yang merah untuk menambah nilai plus betapa menyeramkan tatapannya.

Di sisi lain untuk Kayena, meskipun berwajah cantik dan rupawan. Tatapan birunya yang sedingin es membuat siapa saja merinding. Benar benar pasangan yang cocok untuk sosok Katashi.

Selama 3 tahun kehidupannya. Tobio tidak pernah melihat kedua orangtuanya tersenyum ataupun menghabiskan waktu bersamanya. Keduanya selalu sibuk bekerja bahkan seperti hari minggu ini, dia ingin mengajak keduanya jalan jalan keluar tetapi terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka.

Ingin sekali Tobio seperti anak anak lain di luar sana yang bermain bersama kedua orang tua mereka bahkan pergi ke taman bermain. Percuma memiliki kemewahan dan fasilitas yang memanjakan mata jika hal itu tidak membahagiakan untuknya.

Dengan langkah sedih, Tobio pergi meninggalkan ruang kerja kedua orang tuanya tanpa menyadari tatapan dari keduanya yang melihat kepergiannya.

Tobio terus berjalan di lorong Mansion yang mewah dan bermarmer dengan sentuhan elegan gaya khas Eropa. Dia tahu betapa kayanya keluarganya, dan dia tahu kalau keluarganya masuk dalam urutan keluarga terkaya No.1 se-Jepang. Banyak perusahaan perusahaan yang Ayah dan Ibunya miliki. Dan banyak pula waktu yang terbuang sia sia untuk waktu kebersamaan keluarga mereka yang tidak pernah terwujudkan.

"Tobio", suara tenang tetapi ada sentuhan kelembutan sosok Kakak perempuan Tobio tiba tiba saja terdengar menggema di lorong.

Tobio seketika berbalik dan melihat Kakak perempuannya yang baru berusia 8 tahun. Tetapi memiliki kepribadian yang terlalu dewasa untuk anak seusianya. Yang biasanya akan pergi bermain dan membeli pernak pernik mainan, berbeda dengan Kakaknya yang menghabiskan waktu untuk membaca dan pergi les dengan guru privat.

Kageyama Roxana namanya. 5 tahun lebih tua darinya dan memiliki warna mata merah seperti Katashi dan memiliki warna rambut pirang keemasan.

"Nee san", gumam Tobio melihat Roxana berjalan ke arahnya.

Roxana tanpa bertanya apa yang terjadi dengan Tobio langsung meraih tangan kanan Adik laki lakinya tersebut dan memberikan senyuman tipis.

"Ayo bermain bersama, Nee san", ajak Roxana dengan lembut menarik pergi Tobio ke belakang taman pribadi milik keluarga mereka.

"Tetapi bagaimana dengan les piano Nee san siang ini ?", tanya Tobio bingung.

"Tidak apa apa. Tidak ada salahnya telat sebentar kan", balas Roxana melihat ke arah Tobio tanpa melepaskan genggaman tangan mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Always Wrong For MeWhere stories live. Discover now