[14] Teror

5K 415 87
                                    

안녕 / 你好 ✋🏻
Annyeong / Ni hao ✋🏻

Bisa kasih vote-nya dulu??
Thank you 😘

●●━●Happy Reading●━●●

Pemuda manis dengan balutan selimut tebal yang menggelung tubuh mungilnya itu dengan penuh keterpaksaan membuka kedua matanya, rasanya sungguh malas, namun harus ia lakukan karena ada ketukan di pintu kamarnya. Pemuda manis yang tidak lain adalah Jisung itu terdiam sejenak sembari mengubah posisinya menjadi duduk, setelah merasa seluruh jiwanya terkumpul barulah ia beranjak membuka pintu kamar secara manual

Klik

Tampak seorang wanita setengah baya dengan sebuah nampan berisi makanan di tangannya tengah berdiri tegap di depan kamar, wajahnya yang sudah berkeriput dia paksa untuk tersenyum manis agar terlihat tetap sopan dihadapan Jisung selaku nyonya baru di rumah ini

"Ada apa, Bibi?" tanya Jisung ramah

"Tuan Kennedy meminta saya menghantarkan sarapan untuk Nyonya, sudah pukul 09:00," balas wanita setengah baya itu dengan detail

Jisung mengangguk samar, "Emm.. terimakasih, Bibi. Berikan itu, aku akan memakannya setelah membersihkan diriku."

Wanita itupun mengangguk dan memberikan nampan berisi makanan tadi kepada Jisung, membiarkan sang Nyonya melakukan apa yang ia mau. Setelah mendapatkan nampan berisi makanan itu Jisung masuk ke dalam kamar dan meletakan nampan tersebut di atas meja di dekat sofa, kemudian kembali keluar menemui wanita setengah baya tadi

"Jika begitu, saya izin melanjutkan pekerjaan saya, Nyonya." Tak jauh berbeda dengan Maid lain yang tinggal di mansion mewah ini, wanita paruh baya itu membungkukkan badannya dan setelahnya baru pergi meninggalkan Jisung beserta lantai khusus keluarga Kennedy

Setelah tidak melihat punggung wanita setengah baya itu, Jisung pun menghela nafas lega. Mau bagaimanapun Jisung tetaplah Jisung, dia tidak mudah berkomunikasi dengan seseorang yang tak dia kenal, dia gugup. Jisung masuk ke dalam kamar dan tak lupa mengunci pintu.

"Cuma omelette, sandwich, dan.. apa ini?" Jisung menatap salah satu makanan yang menurutnya sangat asing cukup lama, dan setelahnya ia mengedikkan bahunya. "Gatau deh, bingung."

Jisung meninggalkan makanannya dan masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan dirinya. Tidak butuh waktu lama Pemuda manis itu sudah kembali dengan keadaan yang jauh lebih baik, kaos polosan berwarna putih dan kemeja kotak-kotak berwarna ungu dipadu jeans hitam.

Dia duduk di sofa dan mulai memakan sarapannya. Sungguh, seluruh perubahan yang terjadi dalam hidupnya membuat Jisung tak percaya, semua seolah mimpi yang akan berakhir dalam sekejap mata. Selama tinggal bersama keluarga kandungnya, Jisung merasa ia hidup dalam neraka, namun setelah kedatangan 6 laki-laki misterius itu, hidupnya terasa jauh lebih menyenangkan dan berwarna. Ia pada akhirnya bisa merasakan apa itu diperhatikan dan diberi kasih sayang. Jisung tidak ingin egois, namun dia ingin hidupnya selamanya seperti ini

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Insieme | All x JisungWhere stories live. Discover now