10

1.4K 222 18
                                    

Happy reading

***



Apa yg di harapkan, nyatanya tidak pernah terjadi. Sekuat apapun usaha Xiao zhan untuk membuka pintu hati sang Bodyguard, pria itu justru semakin rapat menutupinya.

Mungkin, Xiao zhan mulai sekarang harus bisa mengenyahkan perasaan tersebut dari dalam lubuk hatinya. Memikirkan nasib cintanya yg berakhir tragis, pemuda itu tidak bisa untuk tidak merasa galau dan patah hati. Selepas kejadian yg terjadi di resort, sikap pemuda itu pun kini semakin berubah. Xiao zhan jadi semakin pendiam dan masa bodoh dengan apa yg terjadi disekitarnya. Hal tersebut tentu membuat Xie Lian prihatin hingga pria itu mengadukan hal mengenai perubahan sikap Xiao zhan yg sangat drastis tersebut pada Xiao Hua.

Mengetahui tentang itu, Xiao Hua yg sedang melakukan perjalanan bisnis di luar negri pun segera kembali ke negaranya dan mendatangi apartemen sang anak.

Malam itu, malam sudah begitu larut ketika Xiao Hua menyambangi apartemen Xiao zhan. Namun, pemuda itu tampaknya masih terjaga, terbukti ketika pria itu menekan bel, Xiao zhanlah yg membukakan pintu untuknya, sedang Wang yibo, pria itu tidak terlihat didalam sana, padahal yg ia tau pengawal itu ikut tinggal di apartemen sang putra.

Xiao Hua mendesak pemuda itu untuk menceritakan semua masalah yg tengah dihadapinya. Memang, semenjak kesalah pahaman itu berakhir kedua orang tersebut kini berubah semakin dekat layaknya hubungan ayah dan anak pada umumnya.

Xiao zhan pun menceritakan segalanya tanpa ada yg perlu ia tutup-tutupi, mengetahui hal tersebut pun Xiao Hua pun agaknya tidak bisa membantu. Cinta memang tidak bisa dipaksakan, dan perasaan cinta itu sendiri memang sulit untuk dikendalikan. Xiao Hua hanya bisa memandang pilu pada Xiao zhan yg kini tertidur disampingnya dengan mata yg sembab.

Waktu semakin cepat berlalu, itu bagi orang lain, dan tidak bagi Xiao zhan. Pemuda yg tengah patah hati itu begitu berat untuk menjalani hari-harinya, apalagi ia harus melewati sebagian waktunya bersama dengan pria yg menjadi bodyguardnya itu. Pemuda itu ingin sekali tidak melihat orang itu, tapi apa yg ia inginkan itu tidak bisa terjadi, karena pihak managemen sang artis sudah kadung meneken kontrak kerja, dimana pria itu akan menjadi pengawal Xiao zhan selama 2 tahun, dan sebelum waktu yg telah dijanjikan, maka kedua belah pihak tidak dapat menyalahi kesepakatan tersebut.

Saat ini Xiao zhan tengah menghadiri pertemuan dengan para pemeran drama barunya. Drama yg diperankannya kali ini adalah sebuah drama kolosal dengan genre bromance, dalam drama tersebut Xiao zhan memerankan tokoh Shiying yg memiliki perasaan yg tidak seharusnya pada sang murid.

Para pemain serta kru pun mulai mencoba untuk mengakrabkan diri. Bagaimana pun dalam beberapa bulan ke depan mereka semua akan bekerja sama dan sering bertemu untuk satu sama lain. Jadi, demi menciptakan hubungan yg baik serta drama yg bagus mereka perlu melakukan hal tersebut.

Syuting pun kini mulai dilaksanakan, sangat berbeda dengan drama yg sering ia bintangi sebelumnya, kali ini pengambilan gambar banyak dilakukan di alam terbuka, dan dengan kostum yg beratnya juga lumayan, Xiao zhan tampak sangat kesulitan, apalagi dengan model tatanan rambutnya saat ini. Dengan cuaca yg terbilang terik ini sungguh sangat mengganggu dan membuatnya tidak nyaman, belum lagi saat ia diharuskan melakukan aksi laga yg melepaskan banyak tenaganya, pemuda itu sungguh kewalahan. Beruntung Xiao zhan memiliki tim yg solid dan pengertian, dimana Lili cukup peka dengan apa yg dirasakan oleh artisnya.

"Apa kau akan langsung kembali ke hotel?" Itu adalah Arthur, pria itu yg memerankan karakter Moran, tokoh yg didalam dramanya sebagai murid yg dicintai oleh sang guru."

Xiao zhan mengangguk, badannya sudah terasa remuk, dan pemuda itu tidak sabar untuk segera merebahkan tubuhnya diatas kasur yg empuk.

"Beberapa pemain mengadakan acara makan malam, dan mereka memintaku untuk mengajakmu. Rasanya tidak lengkap acara tersebut tanpa kehadiranmu." Arthur mengatakan tujuannya.

Xiao zhan tampak berpikir, ingin rasanya menolak, karena ia sungguh merasa lelah, tapi ia juga tidak enak para pemain yg lainnya, mereka juga pasti sama lelahnya dengannya, tapi masih menyempatkan diri untuk melakukan itu.

"Kalo kau keberatan, aku tidak akan memaksamu, mereka juga pasti mengerti." Pria itu tampak kecewa.

"Aku-"

"Segera kembali ke hotel, kau masih memiliki pengambilan gambar untuk besok, jadi simpan tenagamu untuk besok." Wang yibo memotong kalimatnya, padahal baru saja ia ingin mengiyahkan ajakan tersebut.

"Tapi bukannya pengambilan adegan untuk besok dilakukan pada malam hari. Jadwal kita kan sama." Arthur menatap pria yg ia ketahui adalah pengawal pribadi pemuda itu. Menurut arthur, sebagai seorang pengawal pria ini terlalu banyak mengatur artisnya, dan Xiao zhan tampak selalu menuruti apa pengawalnya ini katakan, ini agak aneh.

"Hari ini dia sudah cukup lelah, jadi sebaiknya dia segera kembali ke hotel dan beristirahat."

"Acara ini hanya makan malam biasa. Kau tau, beristirahat tidak selamanya harus tidur, mengobrol santai sambil makan-makan juga bisa membuat seseorang menjadi lebih rileks, apa kau tidak kasihan dengan dia? Xiao zhan juga butuh hiburan, dan bersenang-senang. Sebagai pengawalnya sikapmu ini terlalu berlebihan." Ujar Arthur menatap sengit pria tersebut. Wang yibo pun memberikan tatapan yg sama.

Xiao zhan merasakan aura tak mengenakkan itu dari keduanya, pemuda itu agak bingung bagaimana cara memisahkan keduanya.

"Kalo kau ingin ikut, ikut saja. Apa yg dikatakan Arthur juga ada benarnya." Lili ikut bicara, sebagai manager yg menemaninya hampir 24 jam, wanita ini sangat tahu jika selama proses syuting drama ini Xiao zhan sudah sangat bekerja keras, dan sekedar makan malam biasa seperti ini tampaknya tidak masalah, lagipula apa yg dikatakan oleh Arthur juga ada benarnya.

"Boleh?" Xiao zhan ragu.

"Tentu saja boleh, pengawal Wang sebaiknya kau temani dia. Aku dan supir akan kembali lebih dulu ke hotel."

Wang yibo tentu ingin menolaknya, tapi pria ini tidak tau harus memberi alasan apalagi.

Disaat Wang yibo masih terpaku mencari sebuah alasan, tangan Xiao zhan sudah ditarik oleh Arthur untuk menuju mobilnya.

Menangkap tangan keduanya yg terjalin, dengan Xiao zhan yg tampak tidak keberatan, membuat sesuatu didalam dadanya memanas.

"Kenapa kau duduk disini?! Sana duduk didepan!" Suruh Arthur dengan kesal, lantaran pria itu ikut duduk di jok belakang dengan Xiao zhan yg berada ditengah-tengah mereka, padahal kursi samping kemudi masih kosong, tapi pengawal ini malah memilih duduk dibelakang, berdesak-desakan seperti ini.

"Kenapa tidak kau saja?!"

"Ini kan mobilku, terserah aku mau duduk dimana?!" Balasnya sinis.

Keduanya pun terus berdebat, membuat Xiao zhan dan sang sopir jadi bingung.

"Arthur, kapan kita berangkatnya? Yg lain pasti sudah menunggu." Seru Xiao zhan yg menghentikan pertengkaran keduanya.

"Oh iya, maaf. Ayo pak jalan!" Perintahnya pria tersebut pada sang sopir.





Tbc.
Sorry for typo.

My Bodyguard My Boyfriend (End In Pdf)Where stories live. Discover now