2 - Behind The Scenes

2.3K 282 1
                                    

✨ Chapter 2 - Behind The Scenes ✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 2 - Behind The Scenes

.

TOK TOK TOK

"Tae!"

Lelaki cantik itu menggeliat. Tidurnya terganggu oleh suara dari luar.

Dengan enggan ia bangkit. Selimut merosot, menampakkan dada telanjang juga perut datarnya. Pinggul yang dihiasi tattoo mawar dengan sayap bertuliskan 'gehört zu fünf teufel' bermakna 'milik lima iblis' pun ikut terekspos.

Mata legamnya melirik jam di sampingnya. Pukul 7 pagi. Dua jam lagi mereka harus tiba di Oddey Center untuk mempersiapkan konser nanti malam. Ia segera memakai bajunya lalu membuka pintu.

Wajah bantal seorang lelaki menyapanya.

"Ada apa, Johnny Hyung?" tanyanya malas.

"Aku lapar. Bisa tolong buatkan sarapan sekarang?" Johnny mengusap perutnya.

Taeyong menghela napas. "Ya, baiklah. Bisa bangunkan yang lain?"

Johnny membuat isyarat 'ok' dengan tangannya.

Ya, memang ini tugasnya. Merawat lima lelaki dewasa sekaligus mengurus semuanya.

Jika Lucas ingin susu, maka ia akan membuatkannya susu. Jika Mark ingin mendapatkan sesuatu yang bahkan sulit dicari, Taeyong akan memastikan bahwa Mark mendapatkan apa yang ia inginkan.

Bahkan jika salah satu dari mereka menginginkan 'mainan', lelaki cantik itu juga yang mengurusnya. Memesankan kamar dan wanita atau pria untuk 'melepaskan stress' para lelaki kesayangannya.

Taeyong telah menjadi seseorang yang prefesional untuk mengusir para jalang tepat pada waktunya. Dan biasanya itu terjadi di pagi hari berikutnya.

Jangan lupakan tugas untuk membersihkan sisa permainan mereka, termasuk bekas kondom yang mereka gunakan.

Lelaki cantik itu menolehkan kepalanya saat mendengar suara seseorang membuka kulkas.

"Astaga berapa kali ku bilang, tuang susunya dalam gelas, Mark. Jangan meminumnya langsung dari karton." omel Taeyong.

Mark menaikkan alisnya sambil menatap Taeyong, bibirnya masih menempel pada mulut karton.

Lelaki cantik itu memutar bola matanya lalu kembali fokus pada nasi goreng di hadapnnya. Tangannya meraih toples garam, menaburkan secukupnya pada wajan nasi goreng.

"Nasi goreng, Hyung?"

Taeyong terlonjak kaget saat Mark sudah berada di sampingnya. Dengan gemas ia memukulkan spatula pada kepala Mark.

"Berhentilah mengejutkanku, anak nakal!"

Mark mengusap kepalanya. "Aku hanya bertanya."

"Duduklah. Sebentar lagi akan siap." Taeyong mematikan kompor lalu membagi nasi goreng secara merata pada enam piring di depannya.

Serre Moi (Jaeyong) Where stories live. Discover now