1

5.4K 469 60
                                    

Seorang pria bertubuh tinggi, dengan jaket padding tebal serta tas carrier berukuran besar menempel di punggungnya baru saja melangkah turun dari sebuah taksi. Langkahnya tetap gagah meski beban puluhan kilo bertumpu di bahunya.

Dengan pakaian yang nampak seperti pendaki itu, dia terlihat begitu mencolok kala memasuki gedung penthouse di tengah kota tersebut, namun beberapa petugas keamanan menyapanya dengan ramah, yang menandakan dengan jelas bahwa dia adalah salah satu penghuni di penthouse mewah di lantai atas.

"Selamat datang kembali Tuan Uzumaki, lama tak melihatmu." Ujar seorang concierge di depan lift yang bergegas membantu menekan tombol.

"Alpen sangat menyenangkan." Naruto menjawab sambil melangkah masuk ke lift.

"Selamat beristirahat, Tuan." Pemuda concierge itu membungkukan tubuh dan membiarkan sang penghuni penthouse naik ke lantai penthousenya berada.

Naruto menatap pantulan dirinya di cermin dan melepaskan kacamata hitam yang dikenakannya. "Ah, aku nampak seperti penduduk asli Austria sekarang." Gumamnya begitu mendapati diri sendiri seperti turis.

Begitu suara dentingan lift terdengar, pria itu melangkah keluar dan berjalan agak cepat menuju unit penthousenya.

Pria itu menempelkan kartu akses di pintu otomatis dan melangkah masuk.

Naruto mengerutkan kening saat melihat lampu tengah menyala redup. Dia berjalan agak pelan dan meletakan tas carriernya di samping sofa. Lampu tengah tak pernah dibiarkan menyala saat tak ada orang di sini.

Pria itu bergegas melangkah ke arah kamar utama dan membuka pintu perlahan.

"Hinata." Pria itu bergumam begitu melihat seseorang berbaring di atas ranjangnya dengan nyaman, itu kekasihnya.

Wajah cantiknya selalu nampak tenang saat terlelap, surainya tergerai indah di bahu dan selimut tebal menyelimuti sebatas pinggul rampingnya, menampakan gaun tidur cantik yang dikenakan wanita itu.

"Dia bilang benci tidur sendirian di sini." Naruto menundukan tubuhnya dan mengecup kening wanita itu sekilas. Dia pikir Hinata akan kembali ke apartment miliknya sendiri karena wanita itu selalu benci ditinggal sendirian di tempat yang bukan rumahnya.

Pria itu mengusap surai kekasihnya sekilas. Wanita itu nampak seperti putri tidur, dari ujung kaki hingga kepala terlihat begitu sempurna. Kadang Naruto tak percaya memiliki Hinata sebagai kekasihnya.

Dia tahu dirinya akan dimaki saat kekasihnya ini terjaga, jadi dirinya akan mencuri ciuman penyambutan pulangnya secara diam-diam.

Naruto mengecup bibir Hinata dengan kecupan lembut tanpa membelai wajahnya seperti biasa atau wanita itu pasti akan terjaga.

"Selamat malam." Bisik Naruto setelah selesai mengecup bibir wanita itu dan mencuri ciuman sambutan selamat datangnya.

Naruto lalu menarik selimut yang dikenakan sebatas pinggul dan menyelimutinya hingga leher. "Bisa berbahaya jika aku ada di sini." Gumamnya untuk mengomentari gaun tidur cantik yang dikenakan wanita itu.

Pria pirang itu lalu melangkah kembali keluar kamar dengan mengendap dan menuju dapur, dirinya butuh makan sesuatu, rasanya menyesal menghabiskan perjalanan di pesawat dengan tertidur dan melewatkan makan malam.

...

Hinata tersentak dari tidurnya saat mendengar suara dentingan gelas dari luar kamar. Wanita itu menyalakan lampu nakas dan mendapati ini masih tengah malam, dirinya bahkan baru terlelap selama satu setengah jam.

Apple of My EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang