- 21 ; Another gift, honey

2.7K 273 20
                                    

Boboiboy Pov.

Perlahan aku membuka mataku, tidurku yang nyenyak terganggu karena suara-suara keras yang kudengar.

Aku mengusap mataku dan mengamati keberadaanku. Aku berada disebuah kamar, aku tak tahu ini kamar milik siapa.

Aku bangun dari ranjang empuk yang kutiduri sejak kemarin, aku berjalan kearah pintu dan menarik knop pintu hingga pintu kamar ini terbuka.

Aku mengintip sedikit. Tak banyak yang kudapatkan disana, hanya seperti seisi rumah pada umumnya. Aku dapat melihat ruang tamu dan dapur, serta tangga yang menuju kelantai atas.

Karena rasa penasaran, aku keluar dari kamar dan mengikuti kata hatiku untuk pergi memeriksa ruang tamu dan dapur. Tak ada sesiapapun disana.

Aku melihat jendela didapur yang tertutupi oleh gorden, aku membukanya dan melihat sebuah pedesaan yang tak terlalu ramai karena hari sudah malam.

Aku dibuat bingung, sejauh mana aku dibawa pergi oleh seseorang yang membawaku hingga kesebuah pedesaan yang tak kukenali.

Ah, aku juga penasaran dengan suara kencang yang kudengar tadi. Aku mulai mencari darimana sumber suara kencang tersebut datang.

Aku mencarinya kesetiap sudut ruangan, namun aku tak menemukan apa-apa. Aku bahkan tak menemukan pemilik dari rumah ini.

Untuk mengetahui sudah berapa lama aku berada disini, aku mendapati kalender diatas meja ruang tamu. Dengan seksama aku melihat tanggal dan hari sebelum aku berada dirumah ini.

Aku sedikit terkejut saat mengetahui bahwa aku sudah berada disini selama 3 hari. Itu artinya, aku pingsan disini selama itu.

Jika saja tak ada suara kencang tadi, mungkin aku tak akan terbangun, fikirku.

Lantai kedua, aku belum pergi kesana. Agar dapat mengetahui siapa yang membawaku, aku pergi menaiki anak tangga.

Disana, hanya terdapat 2 ruangan yang kuyakini sebuah kamar tidur dan kamar mandi.

Aku menmutar knop pintu ruangan yang ada didepanku, ternyata sebuah kamar mandi.

Aku menutupnya kembali karena tak ada apapun disana. Selanjutnya, aku pergi keruangan disebelah dan membuka pintunya perlahan.

Dengan celah kecil, aku mengintip ruangan yang ternyata ialah sebuah ruang penyimpanan. Terdapat banyak kardus dan barang-barang lainnya disana.

Karena tak mendapatkan apapun, aku menghela nafas dan mencoba untuk mengingat apa yang terjadi beberapa hari lalu hingga aku berada dirumah yang tak kukenali ini.

"Ah, sialan! Gue cuma inget kecelakaan waktu itu!" Umpatku.

Aku memang hanya mengingat kecelakaan yang kualami. Aku terlempar keluar mobil lalu dibawa oleh seseorang, aku tak dapat melihat wajahnya karena orang itu mengenakan masker dan topi.

Aku menendang dinding dengan kesal, "Apes banget sih gue?! Rencana gue cuma buat Fang doang sialan, kenapa si Sai ikut-ikutan?!"

Aku mengacak-acak rambutku karena frustasi. Rencana yang kubuat sejak lama dan berhasil hingga Fang benar-benar menggila kini gagal.

Karena tak ingin terlalu lama didalam rumah yang tak kukenali ini, aku keluar dari rumah tersebut. Meskipun hari sudah malam dan keadaan begitu sepi, aku memberanikan diri untuk mencari jalan pulang sendirian.

Dengan langkah perlahan, aku melewati beberapa rumah. Tanpa kusadari, aku sudah lumayan jauh dari Desa yang kutinggalkan, kini aku berada disebuah jalan yang sepi.

Aku hanya bisa mengikuti jalanan yang mengarah lurus kedepan, aku tak melihat apapun disekitarku. Hanya kegelapan dan bayang pohon-pohon.

Aku terus melangkah dan melangkah hingga aku menemukan sebuah cahaya dan suara yang cukup ramai didepan sana.

Obsessed | FangBoy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang