O5

783 74 16
                                    


"Mana uang mu?!"

"A-aku hanya pu-punya sedikit"

"Cih.. cepat bawa sini"

"Ta-tapi.. hanya i-ini yang ak-aku punya"

"Salah mu sendiri lah!"

Seorang pria mungil terduduk setelah pembully itu pergi. Ia mengusap darah yg ada di pipinya. Ia baru saja dapat bekas luka di pipi karna pembully itu. Segera pria mungil itu bangkit dari duduknya dan berlalu menuju kelas nya takut bell sekolah akan berbunyi.

Saat perjalanan menuju kelas, orang orang memerhatikan pria itu. Sudah biasa mereka melihat itu. Mereka merasa kasian.  Mau bantu tapi beda kelas:(

Sudah lah, ia sampai di depan kelas nya. Ia tidak telat. Masih lumayan sepi di kelasnya. Pria mungil itu berjalan menuju tempat duduknya yg berada di belakang dekat jendela.

Setelah dia duduk, pri- tdk jangan panggil pria mungil. panggil saja kunikuzushi tdk tdk terlalu panjang. Panggil saja kuni.

Kuni membuka tas nya. Ingin mengambil handcoplas? Iya ga sih?.

Untuk menutupi luka nya. Itu ada bekasnya. Mana jelas lagi. Setelah kuni menempel itu di pipi nya. Bell masuk pun berbunyi. Pas sekali iya sudah selesai.

Pelajaran di mulai dg biasa. Hanya saja kuni banyak bengong. Ia tak terlalu fokus. Entah kuni mikir apa. Tapi ia memiliki pirasat yg buruk. Ia singkirkan pirasat buruk itu jauh jauh. Mungkin hanya pirasat nya saja.

__

Bell jam terakhir berbunyi.

Cepat cepat kuni memasukan barangnya. Ia harus cepat pulang tepat waktu. Jika tidak ia akan di marahin oleh ibunya.

Heyy.. kuni tdk baik baik saja di rumah. Ia sering di pukuli ibunya. Dan kau tau ibu nya itu sering bawa cowok ke rumahnya.

Abaikan saja tentang ibu nya sekarang kita temani saja kuni.

Kuni berjalan menuju rumahnya. Mungkin butuh waktu yg lama. Karna dia tdk naik bus. Uang nya kan udh di ambil tadi. Kuni hanya berjalan lebih cepat. Tdk berlari hanya mempercepat kan jalan nya agak segera sampai di rumah.

Beberapa menit kemudian, akhirnya sampai. Ia melihat rumah nya ada mobil mewah.

"Punya siapa?" Guman kuni.

Tapi kuni pikir mungkin saja ini cowok yg di bawa ibunya. Tanpa pikir panjang kuni masuk rumah nya.

"Kau harus bayar utang suamimu tolol!" Kuni terkejut. Ia melihat ibunya yg di bentak oleh seseorang yg gagah. Kuni terdiam sejenak. Menyadari bahwa anak dari ibu itu sudah pulang. Segera org gagah itu menarik tangan kuni.

"Jika kau tak ingin membayar utang suami mu! Biarkan anak mu nikah dengan anaku! Dan utang nya akan lunas!"

Kuni meringis kesakitan karna di tarik tiba tiba. Baru masuk langsung di sambut suruh nikah dg ank org? Mana kagak kenal lagi. Apakah ini pirasat buruk itu?

"Ba-baiklah.. anda bisa menikahi anak saya dg anak anda" ucap lemah ibu kuni.

Kuni baru pertama kali melihat ibunya selemah ini. Kuni masih merasa sakit. Tangan nya masih di pegang dg erat.

"Cih.. dan kamu.. anaknya ibu ini.. kau akan bertemu dg anakku besok pagi. Besok kau harus datang ke cafe ini!"ucap cowok gagah itu. Memberikan secarik kertas berisi alamat cafe. Kuni menerima itu lalu mengganggu kan kepalanya.

"Bagus... Jangan harap hidup kalian akan membaik" ucap nya lalu pergi meninggalkan dua keluarga itu

Pintu tertutup. Melihat kuni dan ibunya yg masih terdiam. Beberapa detik kemudian ibu kuni menarik kertas yg diberikan cowok tadi.

ᴏɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ KazuScaraWhere stories live. Discover now