prolog

324 22 7
                                    

Hidup ini terus berjalan seperti air. Dari kubangan di dalam sebuah retakan jalan, terus mengalir ke lautan dalam.

Terus berkembang seperti tubuh dan perasaan.

Tubuh berkembang menjadi lebih kuat membawa keberuntungan bagi manusia.

Perasaan berkembang menjadi lebih dewasa dan semakin mengerti kenyataan.

Namun... Manusia sering kali tak menyukai perkembangan kedewasaan mereka.

Hal itu mulai menghapus segala kebagian secara perlahan, begitu menyakitkan ketika hati membeku secara perlahan.

Tapi beku akan memperkuat tubuh, kalau tidak tubuh akan hancur.

,,,,,,,,,

Di sebuah kota dengan udara sejuk membasuh siang hari.

Mondsatadt, tempat yang di basuh oleh Wahyu sang Archon Anemo sedang merayakan windblum. Barbara sang biduan sedang berdendang diiringi petikan jari jemari sang pengamen.

“Semuanya! Mari kita nyanyikan sebuah nyanyian dari kebebasan yang telah diberikan oleh sang Archon Anemo.”

Uwwoooo!!

Semua antusias, anak kecil sampai seorang yang telah paruh baya mendatangi konser itu. Menyambut upacara kebebasan ini.

Meneguk wine dandelion dengan suka cita, mabuk sampai petang dan bermain permainan sepuasnya.

Para glaider berlomba menjadi yang paling cepat dengan bimbingan sang angin.

Semua hati dipenuhi dengan rasa bebas melakukan apa yang mereka suka. Kecuali seorang berambut merah yang Cuma memandangi para pemabuk yang terus bersenda gurau tanpa berharap untuk mengikuti mereka.

“Diluc-senpai!”

Seorang gadis ksatria masuk dalam bar dan menyapanya. Diluc dengan dingin membalas sapaannya.

“Kenapa kamu kemari?”

“Justru aku yang harusnya bertanya, kenapa kamu masih disini. Sebagai salah satu penyumbang Wain untuk pesta seharusnya kamu berada di depan katedral sekarang.”

“Biar staff yang lain, aku tak ikutan.”

Diluc memalingkan badannya dan mulai berjalan pergi.

“Jean, kamu lebih pergi sekarang, ada anggur yang haru kutangani.”dia berjalan pergi dan Jean sama sekali tak bisa menerima itu.

Bruak!!

Jean membanting tangannya ke meja bar. Musik terhenti, candaan berhenti dan langkah Diluc terhenti.

Genshin impact : Burn to imaginary  (Genshin x honkai impact 3 fanfic)Where stories live. Discover now