Di dalam ruangan gelap, hanya diterangi cahaya rembulan yang menyusup melalui kaca jendela. Lembaran kertas yang berada di atas meja dekat jendela berterbangan, akibat dari kaca jendela yang pecah.
Selembar kertas dengan banyak tulisan acak terbang, mengarah ke area tengah ruangan. Seseorang tergeletak di sana.
Kondisi orang itu berantakan dengan mata memerah dan wajahnya yang dipenuhi keringat serta air mata. Dari mulutnya terdapat sedikit darah.
"Kenapa jadi seperti ini...?" Suara lirih itu terdengar. Orang itu mencoba bangkit namun tenaganya telah terkuras habis.
Dia menggigit bibirnya. Asin khas besi terasa di indra pengecapnya, pemilik bibir sama sekali tidak peduli.
"Semuanya sia-sia." Tangan kanannya mengenggam erat botol obat yang isinya keluar dengan berantakan.
"SEMUANYA SIA-SIA!" Dia melempar botol obat itu.
Kepalanya terasa pusing berkunang-kunang. Tenaga sekarang benar-benar hilang. Secara perlahan namun pasti kesadarannya lenyap.
Sebelum dia pingsan kalimat "Ini semua salahku." Dan "Semuanya mati karena aku." Terus keluar berulang kali.
Selang beberapa menit pintu ruangan itu terbuka. Seorang wanita memasuki ruangan itu. Ekspresinya berubah menjadi masam saat melihat seseorang tak sadarkan diri di tengah obat-obatan serta suntikan.
Wanita itu menghela napas berat. "Sampai akhirpun kau tetap menjadi sampah ya."
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Drabble : About OCs
СлучайныйSemua orang berebut untuk berbicara ataupun menyampaikan semua keluh kesah, perasaan, serta penderitaan. Mungkin ada beberapa yang membicarakan tentang kisahnya sendiri, ada pula yang hanya berbicara omong kosong akibat bingung dalam menyusun kata...
