7

394 77 4
                                    

Ujian akhir sudah dilalui Rosé dengan lancar saat ini para siswa tinggal menunggu nilai mereka keluar. Sebagian siswa bahkan masih disibukkan belajar untuk mendaftarkan diri ke Universitas

Karena tinggal menunggu kelulusan, saat ini Rosé sudah kembali bekerja di restoran sushi milik paman Baek. Karena pulang lebih awal Rosé sudah mulai bekerja sejak pukul lima sore, tentu saja paman Baek juga menjanjikan gaji lebih karena Rosé bekerja lebih lama dari jam biasanya.

"Rosé kirimkan sushi ke alamat ini ya" Teriak paman Baek dari dapur restoran memecah fokus Rosé yang sedang mencuci piring

"Baik paman" Balas Rosé setelah membilas tangannya

"Ini orang kaya yang membeli sushiku, wah aku tidak percaya jika dia mau memesan sushi di restoran kecil seperti ini" Monolog paman Baek senang

"Paman jangan seperti itu, mereka mungkin menyukai sushi paman karena rasanya sangat enak" Puji Rosé tulus

"Aaa Rosie kau membuatku merona, cepatlah segera kau antar pesanannya. Hati-hati dijalan yaa" Paman Baek sangat lucu menurut Rosé, perempuan itu hanya membalas dengan mengacungkan jempolnya dan segera keluar untuk mengantarkan pesanannya










Setelah memarkirkan motor milik paman Baek yang biasa dijadikan kendaraan untuk mengantar pesanan, Rosé segera mengeluarkan plastik yang berisi sushi dari kotak yang berada dibagian belakang body motor matic ini. Rosé cukup berdecak kagum melihat deretan bangunan yang berada di area perumahan elit ini, dan setelah memastikan alamatnya sesuai dengan tulisan ditangannya Rosé segera memencet bel didepan gerbang yang menjulang tinggi ini

"Dengan siapa" Suara tegas dari seorang lelaki yang Rosé duga adalah petugas keamanan dirumah itu

"Aku dari Sushi Baek, ingin mengantar pesanan untuk tuan besar Kim" Balas Rosé sedikit gugup

"Masuklah" Ucap singkat sang pria dan tiba-tiba saja gerbang didepan Rosé membuka otomatis, wanita itu langsung menuju pos jaga dan menyerahkan plastik kresek kepada laki-laki didepannya

"Tuan besar Kim menyuruh anda untuk menyerahkan secara langsung" Nada bicara pria ini sungguh sangat datar dan membuat Rosé sedikit takut

"Maaf, kenapa harus saya yang memberikan langsung?" Tanya Rosé hati-hati dan sedikit bingung, pasalnya kenapa juga ia yang harus memberikan pesanan ini secara langsung bukankan ada penjaga disini apalagi pemilik rumah ini sepertinya bukan sembarang orang

"Cepatlah, tuan Kim sudah menunggu" Tanpa menjawab pertanyaan dari Rosé penjaga itu berlalu begitu saja sehingga dengat terpaksa Rosé mengikutinya dengan sedikit terseok-seok karena langkah pria yang tidak diketahui namanya ini sungguh lebar

Setelah membukakan salah satu pintu pria itu mengisyaratkan Rosé untuk segera masuk, dan dengan patuh perempuan itu memasuki ruangan yang cukup mewah ini dengan hati-hati. Belum juga Rosé bernafas dengan tenang tiba-tiba saja pintu dibelakangnya ditutup begitu saja. Perasaan Rosé benar-benar campur aduk antara takut dan penasaran

"Permisi tuan, saya ingin mengantarkan pesanan sushi" Bisik Rosé hati-hati begitu melihat ada seorang yang duduk membelakanginya. Dan begitu laki-laki tua itu menengok kearahnya dengan menampilkan senyum yang cukup aneh menurut Rosé perasaan wanita itu menjadi semakin tidak karuan

"Duduklah kemari Roseanne Park" Ujar laki-laki tua itu tegas, walaupun sepertinya beliau sudah berumur namun wibawanya sama sekali tidak luntur. Rosé cukup terkejut bagaimana orang didepannya bisa mengetahui namanya

"Duduklah, aku tidak akan berbuat jahat kepadamu disini" Karena Rosé tidak bergeser sedikitpun sehingga pria tua yang Rosé tebak adalah tuan besar Kim itu mengulang kembali ucapannya, dan tanpa membantah Rosé segera duduk disofa depan tuan besar Kim

"Bagaimana tuan mengetahui nama saya" Tanya Rosé lirih

"Aku adalah kakek Taehyung, dan aku mengetahui hubunganmu dengan cucu laki-laki ku satu-satunya" Balas tuan besar Kim sambil memandang Rosé dari atas sampai bawah sehingga membuat wanita itu sedikit tidak nyaman namun lebih dominan rasa terkejutnya akan pengakuan dari lelaki tua didepannya ini

"Langsung keintinya saja, jauhi Taehyung atau aku akan membuat pelajaran kepadamu dan bayi itu" Ucap tegas tuan besar Kim yang membuat Rosé terkejut bukan main

"Dengar tuan, saya tidak pernah mendekati cucu anda, Taehyung sendiri yang selalu datang kepada saya. Dan satu lagi jangan macam-macam kepada bayi saya" Hilang sudah rasa takut Rosé kepada kakek Taehyung, yang ada hanya rasa marah karena pria tua didepannya ini menuduh Rosé mendekati Taehyung dan membawa serta Araa kedalam masalah ini

"Aku tau aku tau, anak itu benar-benar bodoh. Bagaimana bisa ia mendekati gadis sepertimu. Jadi nona Park aku memintamu untuk pergi menjauhi Taehyung, aku akan memberikan uang berapapun yang kau minta"

"Kenapa semua orang memintaku untuk menjauhi Taehyung, kenapa anda tidak meminta cucu anda itu untuk menjauh dari kehidupanku" Melupakan sopan santun Rosé langsung berdiri dan sedikit berteriak kepada kakek Taehyung

"Aku sudah hafal dengan sifat cucuku, ia sangat keras kepala. Jadi nona Park kau ingin pindah kemana, Eropa/ Amerika?" Ucap tuan besar Kim tanpa beban sedikitpun
Rosé langsung pergi meninggalkan ruangan ini, namun sebelum itu ia menekankan niatnya kepada lelaki tua itu

"Anda tidak perlu memberikan sepeser uangpun kepada saya dan saya akan pergi dari kota ini segera setelah kelulusan saya" Ucap Rosé emosi dan sedikit membanting pintu lalu segera meninggalkan tempat terkutuk ini





















Walaupun pikiran Rosé cukup kacau namun ia tetap menyelesaikan pekerjaannya direstoran paman Baek dengan baik, lelah fisik dan hati Rosé memutuskan untuk segera pulang setelah restoran ini tutup. Perempuan ini memilih berjalan kaki menuju apartemennya, ia ingin segera menemui Araa sebagai obat lelahnya

Begitu sampai diarea apartemen Rosé melihat mobil hitam yang tidak asing, siapa lagi jika bukan milik pria bermaga Kim itu. Sebenarnya Rosé tidak mau menemui Taehyung, namun ini sudah cukup malam jadi dengan terpaksa perempuan itu berjalan menuju kamarnya

"Kenapa kau lama sekali Rosé, bahkan Araa sudah tidur sejak tadi" Begitu Rosé membuka pintu, Taehyung sudah menunggunya dikursi dengan melipat kedua tangannya didada

"Kenapa kau sering kesini, seharusnya kau fokuslah belajar untuk masuk universitas" Rosé begitu malas meladeni Taehyung, sehingga ia segera bergegas untuk membersihkan diri saja

"Tanpa belajar pun aku sudah bisa diterima di Universitas manapun yang aku mau" Ucap Taehyung sombong dan Rosé hanya berlalu begitu saja menuju kamar mandi
















Setelah selesai mandi Rosé segera menghampiri Araa di box bayi, bayi itu benar-benar tertidur pulas. Setelah mencium pipi Araa Rosé ingin segera istirahat namun ia harus mengusir pria menyebalkan itu terlebih dulu

"Tae, ini sudah cukup larut. Kau pulanglah dan Terima kasih sudah menjaga Araa selama aku bekerja" Ucap Rosé setenang mungkin

"Tidak mau, aku rindu padamu Rosé maka dari itu aku menunggumu sejak tadi" Ucap Taehyung tidak tau malu

"Aku sedang halangan, jadi besok kapan-kapan saja"

"Jangan membohongiku, aku tau jadwal menstruasi mu Rosé" Ucap Taehyung yang langsung mendekati Rosé dan mengelus pipi perempuan itu dengan lembut

"Aku mohon.... Pergilah" Ucap Rosé sambil menangkupkan kedua tangannya didepan dada dan air mata sial itu meluncur begitu saja

"Ada apa Rosé, apa kau mendapat ancaman dari Lisa lagi?" Tangan Taehyung menghapus air mata Rosé dan segera merapatkan tubuhnya pada perempuan itu

"Bukan Lisa, tapi kakekmu" Ucap Rosé pelan


























Rosebae122

Bad Decisions || TaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang