Sekolah baru

344 45 8
                                    

Sudah seminggu semenjak Hyungseok tinggal di kos kosan antah berantah seperti ini, ia agak terbiasa dengan suasana di kos kosan ini.

Sejak seminggu ini, Hyungseok pun juga telah mendapatkan pekerjaan sampingan demi mencukupi kehidupan nya. Walaupun sebelumnya tidak disetujui oleh sang kakak, dikarenakan tidak ingin sang adik merasa kesusahan.

'Gausah kerja, kamu bilang aja kamu butuh apa ke kakak, nanti kakak kasih'

'Gausah kak, aku gak mau ngerepotin kakak'

.

.

.

.

Pagi yang cerah dan damai.
Sebelum teriakan demi teriakan memenuhi rumah itu.

"WOII BANGUN BANGUN, SEKOLAH ANAK SETAN!"

"APASIH BANG GAUSAH TERIAK TERIAK DONG, BERISIK"

"GUN GUA NEBENG SAMA LU YA"

"GAK!, TERAKHIR GUA NEBENG SAMA LU BAN MOTOR GUA BOCOR"

Yahh.. begitulah keseharian kos kosan ini. Hal seperti ini sudah normal disini. Hyungseok pun juga beradaptasi dengan lingkungan baru nya.

Ini hari Senin, yaitu hari pertama Hyungseok sekolah di SMA Jaewon.

.
.
.
.

"Bang, aku mau berangkat. Tapi aku gatau sekolah nya dimana" -Hyungseok

"Abang tau kok."-DG

"Ohh, 'gitu.. jadi Abang mau nganterin aku ga?"-Hyungseok

"Boleh ay-"

"SEOKK!!"

"Eh? Hyun?"-Hyungseok

"Mau berangkat kan? Ayo barengan sama aku"-Hyun

"Okee, Hyun"-Hyungseok

"Ck, ganggu elah"-DG

"Iri? Bilang boss" kata Hyun sambil menjulurkan lidahnya

"Kurang ajar" -DG

.
.
.
.
.
.

"Kyaa! Dua cogan jalan bareng cokk!"

"ANJIR HYUN CAKEP BANGETT, eh sebelahnya siapa ya?"

"Iya ya? Sebelahnya ganteng tapi lucu juga"

Hyungseok kurang nyaman dengan perlakuan seperti itu, tanpa sadar ia menggandeng tangan Hyun.

'FAKKKK, ANJIR SEOKKK BAHAYA BUAT JANTUNG'

Hyun hanya diam, tak ingin melewatkan kesempatan emas ini.

.
.
.
.

Tak dirasa kelas semakin dekat, tapi Hyun beda kelas dengan Hyungseok.

"Seok, kelas aku disini, ruang kepala sekolah ada di ujung sana"-Hyun

"Iya, Hyun. Makasih ya"-Hyungseok

Setelah diberi tahu oleh Hyun bahwa ruang kepala sekolah ada di ujung, Hyungseok langsung menuju ke ujung dimana itu adalah ruang kepala sekolah.

Hyungseok sudah sampai di depan pintu, hanya tinggal mengetuk pintu saja.

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi pak, saya Park Hyungseok, saya anak baru"

"Oh, nak Hyungseok ya? kelasmu di kelas fashion ya, mari bapak antar"

"Baik pak, mari"

.
.
.
.

Suasana kelas yang dibilang ricuh, ribut, menjadi hening sejenak saat guru memasuki ruang kelas tersebut.

"Anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Murid baru silahkan masuk"-pak guru

Setelah mendengar perintah sang guru, Hyungseok pun masuk kedalam kelas.

"Halo semuanya, nama saya Park Hyungseok. Semoga kita berteman dengan baik ya"-Hyungseok

Hening..

Hyungseok yang melihat bahwa sekelas hanya diam pun agak panik.
Apakah dirinya melakukan kesalahan?

"KYAAAAAAAAAA COGANN BARUU!!"

"NO TELEPON NYA BERAPA???"

"JADI PACARKU DONGG HYUNGG KYAA!"

"CAKEP BANGET AYAH DARI ANAK ANAKKU NANTI"

"ekhem, bisa diam semuanya? Hyungseok silahkan duduk di kursi sebelah Zin. Zin angkat tangan!"-Pak guru

Zin hanya mengangkat tangan.
Hyungseok pun berjalan menuju bangku tersebut.

"Hai, namaku Hyungseok. Namamu Zin kan?"-Hyungseok sembari memberi tangan untuk salaman

"Iya, namaku Lee Jinsung, panggil saja Zin"-Zin sembari memegang tangan Hyungseok

'Ini tangan laki? Lembut banget'
Batin Zin

"Baik mari kita mulai pelajarannya"

"Baik pak"

.
.
.
.

"Haii! Nama kamu Hyungseok kan? Aku Park Haneul, marga kita samaan loh? Jangan jangan kita jodoh!"-Haneul

"Hahaha, iya aku Hyungseok. Salam kenal ya Haneul"-Hyungseok

"Hai, Hyungseok Aku Mijin, Kim Mijin"-Mijin

"Hai Mijin, salam kenal ya"-Hyungseok

"Mau kekantin bareng?"

"Boleh, ayo"

Hyungseok dkk pun menuju kekantin, sementara ada satu murid yang hanya melihat ke Hyungseok.

'manis' batinya

.
.
.
.

Hyungseok memesan makanan dan duduk ditempat dimana teman temanya berkumpul. Disana mereka berbincang bincang dan tertawa. Namun Hyungseok melihat sesuatu.

"Temen temen, maaf ya aku nyela. Tapi murid disitu kenapa? Kasihan banget disuruh suruh.."-Hyungseok

"Disekolah ini, yang kuat yang berkuasa, yang lemah jadi budaknya."-Zin

"Heh Zin, dulu kamu kan salah satu dari mereka?, Yang menindas itu lohh. Untung aja ada Mijin"-Haneul

"E - engga?! Kata siapa?"-Zin mencoba menyangkal

"Zin mah nyari ribut mulu, kesel ih"-Mijin

"Kan engga lagi, Mijin"-Zin

Hyungseok tanpa pikir panjang pun berdiri dan menuju ketempat orang yang ditindas tadi.

"Kamu gapapa? Makan disana yuk, kayanya kita satu jurusan juga"-Hyungseok

"Heh cowok cantik, mau jadi pahlawan kesiangan hah?"

"Kalo iya sini ribut sama gua, maju lo. Orang kaya Lo mah modal tampang doang ditonjok pingsan hahahaha."

Si perundung meninju wajah Hyungseok, Tapi dengan cepat dihindari. Namun saat Seok ingin meninju balik..

Prittttt

"Maaf mengganggu perkelahian kalian, Tapi bisakah kalian jangan ribut disini?"

"Eh- I - iya kak"

"Hai Seok, ikut aku ke ruang osis ya"

"Kak Jonggun?"

.
.
.
.
.
.
TBC

Alo gais, mff kalo lama upp nya.
Semoga kalian suka ya sama chap kali ini.

Sorry kalo ceritanya jelek, maklum Yaa ini cerita pertama ku.













Kos kosan lookismWhere stories live. Discover now