Dua

36 6 0
                                    

Seusai membersihkan toilet, kini Chifuyu berjalan menuju kantin untuk membeli minum. Sedangkan Kazutora langsung kembali ke kelasnya.

Meskipun tadi ada yang membantunya, tapi tetap saja rasa lelah menyeruak kedalam tubuh mungilnya itu.

Ia berjalan gontai menyusuri koridor yang masih sepi, tampaknya bel istirahat belum berbunyi. Masa bodoh akan hal itu, ia akan tetap ke kantin untuk membeli minum.

Belum saja dirinya sampai di kantin, tiba-tiba ada sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. Chifuyu refleks menolehkan kepalanya kesamping, dan tampaklah disana seseorang dengan rambut legam panjang tengah tersenyum kearahnya dengan menampilkan deretan gigi rapinya disertai taring.

"Kak Baji?!"

"Pasti cape ya?"

"Nih minum!"

Tanpa menjawab Chifuyu segera mengambil minuman yang disodorkan Baji. Dan dengan cepat pula ia langsung meminumnya hingga habis setengah dari botolnya.

"Iya ihh kak cape banget tahu" jawabnya kemudian.

"Ehh?" Tersadar akan sesuatu ia menoleh cepat kearah Baji.

"Kenapa bisa kesiangan?"

"Kok kakak bisa tau aku kesiangan sih?"

"Kazutora yang bilang"

Mendengar itu Chifuyu langsung membatin dalam hati. Sudah diduga dari awal laki-laki itu memang tidak ada niat baik padanya. Jangan-jangan perilaku baik tadi hanya alibi untuk merendahkannya.

"Jadi kenapa bisa kesiangan?"

"Jam tangannya mati kak" entahlah mulutnya berbicara seperti itu.

Sedangkan Baji tiba-tiba meraih pergelangan tangan Chifuyu dan menatap benda yang melingkar disana.

"Ini ga mati kok. Bohong yah?"

"Ishh engga kok" Chifuyu yang tersadar segera menutupi jam tangannya.

"Tapi jarum jamnya jalan kok itu"

"Kan udah dibenerin kak"

"Dibenerin kapan? memangnya sempat?"

"Dibenerin sendiri, jadi sempat dong"

"Kakak baru tahu kamu punya skill benerin jam"

"Ihh kakak cerewet banget deh. Iya deh aku ngaku, aku bohong. Sebenarnya aku kesiangan gara-gara salah naik bus tadi" ungkap Chifuyu pasrah. Mau bagaimana manapun debat dengan kakak kelas kesayangannya ini tidak akan menang. Dia terlalu pintar.

"Tuhkan bohong—Eh? Salah naik bus? yang benar saja kamu" Baji menatap Chifuyu tak percaya.

"Kakak tidak usah sok kaget begitu deh"

"Kakak memang beneran kaget. Habisnya kamu aneh banget. Kenapa bisa sampai salah naik bus coba?"

"Yaa habisnya aku gatau.."

"Gatau?"

Chifuyu terdiam sebentar, ia mengarahkan atensinya kearah lain asal tidak menatap Baji "Gatau bus jalur mana menuju kesekolah, jadi aku asal naik bus saja tadi" jawabnya pelan, ia malu.

"Hah? yaampun Chifuyu... kenapa ga tanya orang coba?" jujur saja Baji cukup terkejut mendengar penjelasan adik kelasnya ini.

"Gak sempat kak, udah siang"

Baji menghela nafas kembali.
"Ada-ada saja kamu. Untung saja tadi kamu bukan naik bus jalur ke kota lain. Kalo iya, bisa-bisa kamu tidak bisa balik lagi kesini lho" pungkasnya. Ia tidak habis pikir dengan perilaku adik kelasnya yang sangat ceroboh dan tidak hati-hati ini.

You are Only Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang