"Menatap langit itu seperti melihat masa depan, bisa dilihat tapi susah untuk dicapai"
°°°
Langit petang sudah menyapa semua insan yang diserbu oleh kesibukan. Rintikan air Tuhan mulai jatuh menghidupkan tanah. Ditengah-tengah aspal terdapat gadis sedang menggendong tas dan tak peduli akan air yang mulai menyentuh tubuhnya."Billl!!!!!" teriak seorang cowok yang berlari menggunakan payung transparan.
Syakira Nabila Maheren, cewek ceria penuh tawa yang menyimpan luka dalam dirinya. Anak perempuan yang tidak mengenali kata sayang dari keluarga. Bunda Nabila sudah tiada saat melahirkannya, dan ayahnya tak menganggap kehadiran Nabila di dunia ini.
Mendengar namanya dipanggil, sontak Nabila membalikkan badan. "Raka?"
Cowok tersebut bernama Raka Mahendra, sahabat Nabila sejak kecil. Rumah mereka pun bersebelahan, jadi tak heran mereka terlihat akrab walau masih panggil-memanggil nama.
"Nabila ngapain hujan-hujanan, nanti kalau sakit gimana!!" tegur Raka dengan menyodorkan payung untuk mereka berdua.
Nabila hanya menatap dengan kosong, ia memilih berjalan santai tanpa menghiraukan teguran dari sahabatnya. "Apa gunanya payung ini, toh tubuhku sudah dipenuhi dengan jarum dari langit!"
Raka menghela nafas panjang. "Ayolah ,Bil jangan pake kiasan! Raka bukan anak bahasa!"
Nabila menyunggingkan senyumnya. "Apa gunanya payung? Memang kalau Nabila sakit, ada yang peduli sama Nabila? Bunda udah nggak ada, terus siapa? Ayah? Ayah nggak bakal lihat Nabila, di hidup ayah, Nabila hanyalah anak pembawa sial, Nabila capek!" buliran bening mulai meluncur melewati ekor matanya.
Tubuh Nabila luruh dan ambruk ke aspal. Keadaan jalan terlihat sangat lenggang karena hujan deras. Kedua bahu Nabila mulai terguncang, Isak tangis sudah terdengar di telinga Raka. Saat ini Raka melipat payungnya dan memasukkan kedalam tas.
"Arghhhhhhh, Nabila capek!! Nabila pengen ikut sama bunda hiksss!!!!" teriak Nabila menengadahkan wajah ke langit.
"Husttttt Nabila!!! Jangan bilang gitu!! Nabila harus ingat apa kata Bu Salma!!!" Raka berusaha membantu Nabila untuk bengkit dan membawanya duduk di halte.
Jangan lupa tinggalin jejak<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Lan Pati [Cerpen - Terbit✓]
Short Story"Apakah mimpi besar tak patut aku pikirkan hanya karena kemiskinan?" 🏅RANK🏅 #1 ~ Pati (03/04/2023)