PART : 13

587 8 0
                                    

Aku Linggar adalah gadis cantik yang telah menjadi korban kebrutalan ayahku yang walau hidup dibully tetangga dan teman sekolah karena dianggap tidak punya ayah atau anak haram. Ibuku Sri Rejeki yang melahirkan anak yang lain bernasib sama, tidak dinikah. Kini Sri Rejeki telah meninggal karena dibunuh lelaki yang tidak mau mengawini karena sudah beristri dan beranak bernama Gajuli. Hanya Sri Rejeki yang tahu karena aib tidak sampai ke telinga keluarga. Tapi arwah anak Sri tetap hidup dan akan menuntut balas kepada lelaki yang telah membuat Sri menderita. Aku adalah Linggar yang sudah dewasa sudah bisa membaca daftar lelaki mana saja yang telah membuatnya menderita dengan kekuatan gaibku.

Gajuli bersenang karena telah berhasil mengelabuhi banyak gadis yg terjerat cinta palsunya hanya untuk dirusak dan dibunuh bila sudah tak diperlukan lagi. Gajuli sangat terpesona melihat seorang gadis cantik Linggar tersesat di kampungnya.

"Adik nak kemana? Cari siapa?" tanya pemuda tampan itu.

"Saya nak cari ibu saya Sri Rejeki." jawab Linggar.

"Sri Rejeki sudah mati tenggelam di sungai. Tapi awak ni anaknya, dari Indon ke?" jawab Gajuli yang terkejut pengakuan Linggar.

"Ya betul, saya anaknya datang dari Indon."

"Kalau gitu ikut akulah daripada nanti ditengok polis awak kena lokap." kata Gajuli menakuti Linggar jika dilihat polisi Malaysia bisa dipenjara, karena dianggap TKW ilegal dari Indonesia.

Linggar pun ikut Gajuli ke rumahnya. Senangnya Gajuli telah mendapat kesempatan baru bertemu dengan anak Sri Rejeki yang telah ia bunuh setelah melahirkan banyak bayi yang ikut mati karena digugurkan. Bisa jadi yang datang ini adalah anak Sri yang dulu dipulangkan.

Tapi dalam pikiran Gajuli lain, karena melihat Linggar yang sangat polos dan jujur itu sangat elok tubuhnya. Gadis remaja itupun diajak makan bersama dan dijanjikan akan bertemu dengan ibunya. Gajuli memberi serbuk bius ke dalam minuman Linggar hingga gadis itu pingsan setelah minum dan makan.

Pada masa itu Gajuli mulai menggerayangi tubuh molek Linggar selepas membuka semua baju yang melekat di tubuhnya. Linggar yang masih sangat muda itu tampak elok dadanya yang mulus dan paha yang terbuka. Gajuli dengan sangat bergairah meraba dan mulai merayapi diatas perut Linggar. Tapi apa yang terjadi ketika Gajuli sudah melepas celana, tiba- tiba tubuh Linggar lenyap dari pandangan matanya. Yang ada diatas ranjang seekor ular besar dengan mulut terbuka dan lidah menjulur keluar.

"Ggrrrrrkkk"

*Aaaaaacchh"

Gajuli tak lagi bisa menghindar ketika miliknya digigit ular hingga putus, dan tubuhnya dililit sampai tulangnya remuk. Gajuli mati dan lenyap dari dalam kamar entah dibawa kemana oleh ular besar itu.

***

Linggar terjaga dari tidur usai bermimpi hingga bertemu dengan orang yang selama ini ia cari. Gajuli yang telah rogol ibunya dan membunuhnya. Perasaaan puas pada diri Linggar usai bermimpi telah membalas dendam atas kematian dan derita Sri Rejeki. Tapi masih ada orang yang harus dicari karena telah melecehkan tantenya serta dirinya di dalam rumah yang kini ditempati. Adalah pak Mul dan Slamet yang selama ini membesarkan dengan mengajarinya melakukan pelecehan.

Saat Linggar masih kecil belum ada rasa dendam itu, tapi ketika ada berita kematian ibunya, Sri Rejeki, Linggar seperti kemasukan roh dari ibunya atau bayi2 yang telah digugurkan.

"Sini ayoh mandi sama mas Slamet" kata Slamet sambil melorot celana Linggar yang waktu itu baru SD . Gadis kecil yang sangat manja itu senang lihat leknya yang sudah telanjang.

"Boleh pegang burungnya ya lek.?" kata Linggar sambil meremas leher burung Slamet.

"Aduuh..jangan ditarik gitu dong."

Linggar disuruh mengocok burung Slamet sampai mengeras dan tegang. Linggar juga membiarkan miliknya disogok pakai jari Slamet yang awalnya sakit, tapi lama lama enak.

"Kok dadaku gak gede kek punya lek Janah sih?" tanya Linggar sambil menekan dadanya dengan burung Slamet.

"Sini biar lek yang bikin dadamu cepet gede." kata Slamet yang mulai mentil dan meremas putingnya.

"Geliii lek.. hi hi hi"

Linggar mulai terangsang dan Slamet kian liar mengisap puting gadis kecil itu hingga Linggar terlena. Mandi bersama Slamet tiap hari dari SD sampai SMP.

Namun apa yang terjadi sekarang saat Linggar sudah SMA. Slamet yang masih suka mencumbui ponakan itu sangat terkejut ketika ia ditampar oleh sosok bayangan hitam dari tubuh Linggar. Gadis itu masih suka menarik burung Slamet tetapi kali ini ditarik sangat kuat hingga putus.

"Aaduuuhh.." jerit Slamet sambil tumbang jatuh ke lantai bersimbah darah.

"Hii hi hi hi.. lucu lek Slamet.." kata Linggar seperti bukan suara sendiri. Slamet menjerit bukan cuma kesakitan, tetapi meregang nyawa karena burung dan testisnya ditarik Linggar hingga terlepas dari tubuh Slamet.

"Tolooong...Aaaaaachuw"

Slamet menggelepar di lantai dengan berlumur darah. Sedang tubuh Linggar lenyap dari ranjang. Pak Mul yg sudah keluar dari penjara buruan berlari ke belakang melihat Slamet yg meregang nyawa.

"Aduuuh..ngopo Kowe le..lha adimu nandi?" tanya pak Mul sambil celingukan mencari Linggar. Slamet tidak menjawab sepatah katapun karena merasa kehilangan burung kesayangan yg dibanggakan. Sedang pak Mul masih tenang saja mencari putrinya yang tadi terdengar suaranya.

"Ada apa pak?" suara Linggar tiba2 mengejutkan pak Mul. Laki2 itu menoleh dan melihat wajah ayu Linggar tersenyum sambil menutupi dadanya yang tidak pakai kutang. Pak Mul mendadak deg2 an.

ANAK JADAHWhere stories live. Discover now