Buku hijrah

1 2 0
                                    

9 AMALAN WANITA HAID YANG MENDATANGKAN PAHALA.

Dalam Islam, haid adalah masa di mana seorang perempuan sedang dalam keadaan tidak suci atau ‘kotor’. Saat haid, perempuan diharamkan untuk melakukan sejumlah ibadah seperti salat, puasa, berhaji, dan membaca Alquran.

Bukan hanya berbicara mengenai ibadah, perempuan yang sedang haid juga akan merasakan kelelahan yang luar biasa.
Bahkan banyak yang harus merasakan seharian di ranjang saat haid terasa lebih mencengkram hingga tak jarang ada pula yang sampai pingsan.

Jurnal Obstetrics and Gynaecology Research mencatat, perempuan yang haid kehilangan produktivitas karena gejala yang berhubungan dengan menstruasi. Survei tersebut dilakukan pada 32.748 perempuan yang sedang haid.

Meski begitu, ada beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga keimanan serta mendekatkan diri kepada Allah dan dapat dilakukan dengan mudah.
Berikut ini adalah beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan yang berpahala

1. Berdzikir

Dzikir merupakan amal ibadah yang dianjurkan untuk siapa pun dan bisa dilakukan kapan pun. Jenis-jenis dzikir pun ada banyak. Bahkan, ini bisa menjadi amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan ketika haid.

Perempuan tersebut bisa mengucapkan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnya sebagai amalan ketika haid yang memberi keberkahan.

Dzikir juga bisa dilakukan untuk memohon pengampunan pada Allah dengan beristighfar dan bertobat.
Para fuqaha (ahli fiqih) sepakat bahwa tiga poin ibadah, yaitu istighfar, zikir, dan doa tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil.

Oleh karena itu, ini bisa menjadi amalan ketika haid yang dilakukan oleh kaum perempuan.

Meskipun berhadas besar, tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, zikir dan berdoa sepanjang waktu selama mampu.

Walaupun tidak boleh melaksanakan sholat wajib, tetapi dzikir dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya tentu tidak dilarang.

2. Berdoa

Sama dengan berzikir, berdoa biasa dilakukan siapa pun dan kapan pun. Doa bisa juga mengandung ikhtiar untuk mendekatkan diri pada Allah dan menjadi amalan ketika haid yang mulia.

Karena berdoa adalah hal yang Allah perintahkan setiap saat dan bisa dilakukan kapan pun.
Perempuan yang sedang dalam keadaan junub diperbolehkan membaca doa apa saja, karena tidak masuk ke dalam larangan saat haid.
Saat haid, perempuan masih bisa mengamalkan doa harian seperti al-Matsurat yang merupakan kumpulan doa harian yang diamalkan oleh Rasulullah Saw.

3. Mendengarkan Alquran

Amalan ketika haid yang penuh pahala selanjutnya adalah mendengarkan lantunan Alquran. Meski tidak diperbolehkan membaca Alquran, perempuan yang haid tetap dianjurkan untuk mendengarnya.
Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, hati akan merasa selalu dekat dengan Allah.

Terkait dengan ini, ada sebuah hadis dari Aisyah RA yang dia berkata, “Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan dia membaca Alquran," (HR Ibnu Majah).

Meski masih ada perdebatan antara boleh atau tidaknya memegang atau mendengarkan Al-Qur'an, ada baiknya untuk tidak meninggalkan seluruhnya.
Sebab, Al-Qur'an merupakan pegangan umat muslim yang tidak boleh dilupakan. Jadi jalan keluar yang baik adalah dengan mendengarkannya.

4. Mendengarkan Tausiyah dan Menuntut Ilmu

Perempuan haid diperbolehkan mendatangi kajian-kajian keagamaan, baik untuk mendengarkan tausiyah, menambah keimanan, serta menuntut ilmu.

Buku Hijrah Where stories live. Discover now