part 23

27.6K 2K 67
                                    


Sadar dia sedang diperhatikan Javier sejak tadi, Nachella semakin memundurkan langkahnya dan menyilangkan tangan didepan dadanya.

"Apa yang kau lihat?" Nachella malu ditatap oleh Javier seperti itu. Ia menutupi dadanya karena gaun tidur yang ia kenakan sekarang sedikit terbuka dibagian atas.

"Hanya melihat-lihat saja" Javier belum menatap mata Nachella, ia masih mengarahkan pandangannya ke bagian tubuh Nachella yang lain.

"Mundurlah sedikit." Nachella dengan berani mendorong dada Javier agar menjauh darinya.

Nachella juga ternyata tidak bisa berdekatan dengan Javier seperti itu, perasaannya menjadi tidak karuan. Ditambah lagi Javier yang terus menatapnya dari atas hingga bawah, semakin membuatnya takut.

"Aku tidak ingin bercerai!" Sontak, membuat Nachella terkejut dengan ucapan Javier yang tiba-tiba. Pria itu bercanda atau bagaimana? Atau dia salah berucap? Nachella hanya memikirkan kemungkinan seperti itu sebelum ia bertanya "kenapa?" Pada Javier.

"Surat cerai itu sudah aku bakar. Karena aku tidak ingin menceraikan mu."

"Ya alasanya apa? Kita sudah sama-sama setuju untuk bercerai sebelumnya. Kenapa kau berubah pikiran?" Nachella kesal, mengetahui Javier membakar surat cerai yang selama ini ia nanti-nantikan.

Javier berlutut dihadapan Nachella, dengan tangan yang bertumpu di lututnya. ia menganggat kepalanya sedikit ke atas dan mengarahkan pandangannya ke wajah Nachella yang terlihat terkejut.

"Hubunganku dengan Ikasya sudah berakhir, aku sadar yang kulakukan selama ini salah dan aku ingin memperbaiki hubungan kita."

"Apa yang harus diperbaiki? Dari awal kau memang tidak menerima keberadaanku disini."
Nachella mengacak kedua tangan di pinggangnya. Tanpa menyuruh Javier untuk berdiri. Nachella tidak akan luluh dengan sikap Javier yang memohon padanya.

"Jadi kau tidak berniat memaafkan ku?"

"Kurasa kau sudah cukup tau dengan jawabanku."

"Oh ayolah, semua orang bisa melakukan kesalahan. Tidak bisakah kau memaafkanku? Aku sudah menyesalinya." Javier masih berlutut menghadap Nachella. Pria itu dari tadi memohon dengan penuh agar dimaafkan.

"Dan tidak semua kesalahan dapat dimaafkan begitu saja."

Mendengar jawaban dari Nachella, Javier langsung berdiri dengan tatapan tajam mendekati Nachella.

"Sudah kuduga kau tidak akan memaafkanku Nachella."

"Sudah tahu itu kenapa kau tetap memohon?" Nachella pun membalas tatapan Javier lebih tajam.

Nachella mengatakan pada Javier bahwa ia tidak akan mengubah keputusannya untuk bercerai dengan Javier. Ia bahkan sudah memberi tahu kedua orang tuanya tentang hal itu. Walaupun Javier sudah meminta maaf padanya, saat ini Nachella sudah tidak memiliki perasaan terhadap pria itu.

Nachella mengusir Javier keluar dari kamarnya. Tapi pria itu tetap berdiri disana. Tidak mungkin dia menyerah begitu saja hanya karena gertakan Nachella yang mengancamnya akan mengadukan semua perlakuan Javier pada orang tua mereka masing-masing.

Tidak ada cara lain, istrinya itu tetap ingin bercerai dengannya. Javier harus mengikuti rencana yang di sarankan Zen, jika Nachella tidak bisa menerimanya lagi.

"Aku akan menghamili mu!"

"APA?!"

Yah, Javier pikir hanya cara itu agar orang tua mereka tidak bisa memisahkannya dengan Nachella. Dan juga, jika Nachella hamil anaknya, Nachella tidak akan bisa meminta ceraicerai lagi.

"AKU TIDAK SUDI!" Nachella mencoba berlari keluar dari kamar itu saat melihat Javier yang terus mendekatinya. Pria itu serius dengan ucapannya. Ia harus kabur dari Javier untuk menyelamatkan diri.

Saat ia membuka pintu kamar yang terkunci itu, Javier masih berdiri ditempat tanpa mengejarnya. kesempatan bagi Nachella untuk segera menjauh dari pria gila itu.

"Lucu sekali" Javier tertawa melihat tingkah Nachella yang ketakutan padanya.

Pria itu berjalan santai mengejar Nachella yang sudah berlari ke luar kamar. Tidak ada yang perlu ditakuti, Nachella tidak akan bisa kabur kemana-mana. Javier sudah menyuruh Zen dan penjaga lain untuk memastikan kediamannya itu dijaga dengan ketat. Dan istrinya itu tidak bisa sembarangan ke luar tanpa seizin Javier.

'Kenapa aku lari? Ancaman itu bahkan tidak membuatku takut. Kenapa aku kabur darinya seperti ini?'

Cukup jauh Nachella berlari menjauh dari kamar itu, ia menghentikan langkahnya karena menyadari sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan.

Apa yang perlu ditakutkan dari pria seperti Javier? Menghamilinya? Hah! Nachella pastikan itu tidak akan terjadi. Ia bahkan mempunyai tinju mematikan. Jika saja Javier berani menyentuhnya, Nachella akan buat Javier pingsan seperti Mark yang pernah ia tonjok.

Nachella berjalan kembali ke kamarnya, ia menggerutu karena melakukan tindakan bodoh lagi. Pria itu bahkan tidak mengejarnya, Nachella merasa dia hanya dikerjai saja oleh Javier. Yah, Javier tetaplah Javier. Mana mungkin ia berubah seperti itu.

"KAU KEMBALI?"

Javier berteriak diujung sana, ia melihat Nachella yang kembali. Pria itu terseyum kearah Nachella.

"Aishh.. Ck! Dia pasti ingin mentertawakan ku."

Sebenarnya apa tujuan Javier membuat kebohongan seperti itu? Nachella tidak percaya Javier akan berpisah dengan Ikasya hanya karena dirinya. Yang Nachella tahu, Javier sangat mencintai wanita itu bukan istrinya.

Mungkin Javier juga tidak percaya karena ia mengatakan sudah tidak mencintai Javier lagi, makanya Javier membuat kebohongan seperti itu untuk membuktikan apakah Nachella bahagia jika dia memutuskan hubungan dengan Ikasya. 'Apakah surat cerai itu belum cukup membuktikan bahwa aku sudah tidak menginginkannya?'

Semakin jarak mereka, Javier tertawa saat menghampiri Nachella yang memasang wajah masam.

"Tadinya aku ingin mengejarmu, Tapi baguslah kau ingin menyerahkan diri seperti ini."

"Aku menyerahkan diri ke siapa? Kau? Jangan harap!"

Nachella berjalan melewati Javier, namun tangannya ditahan. Javier menariknya dan mendekap Nachella di pelukannya. Salah satu tangan Javier mengelus kepala Nachella bagian belakang. Menghirup aroma tubuh Nachella. Jantungnya tidak karuan sekarang. Sangat nyaman Javier rasakan, ia ingin menghentikan waktu saat itu juga.

Nachella terdiam sesaat, ia mencoba mengembalikan kesadarannya sebelum terbuai oleh Javier. Nachella mencoba melepaskan pelukan Javier.

"Menyingkirlah!"

Tidak lama kenyamanan yang ia rasakan, Nachella yang tiba-tiba diperlakukan seperti itu, langsung mendorong tubuhnya dengan kuat. Cukup sakit Javier rasakan didadanya karena dorongan Nachella.

"Berhentilah bercanda! Aku tau maksudmu. Kau pikir aku berpura-pura tidak menyukaimu lagi? Dengan begitu kau membohongi ku. Aku tidak percaya kau dan Ikasya sudah tidak ada hubungan apa-apa."

"Ah, jadi belum percaya juga? Setelah apa yang kukatakan padamu, apa aku terlihat tidak jujur?" Javier menyentuh dadanya yang terasa sedikit sakit.

"Karena kau itu tukang bohong!"

"Aku tidak bohong saat mengatakan aku akan menghamilimu." Javier kembali mendekati Nachella dengan senyuman di wajahnya.

"Maka dari itu, tolong percayalah. Aku serius sekarang. Apa kau tidak lihat itu dari mataku?" Javier mendekatkan wajahnya, menunduk menatap Nachella.

Nachella dapat melihat mata Javier dari jarak dekat. 'Kenapa ini? Kenapa badanku tidak dapat digerakkan seperti ini?' tatapan Javier seolah membuatnya tersihir seketika.


Duke, Ayo Kita Bercerai! Where stories live. Discover now