Chapter 12 - Makhluk Asing

49 7 0
                                    

"Tadi itu apaan?"

"Batu?"

Gadis yang bernama Airani Iofifteen merasa heran.

***

Swoosh! Swoosh!

Dua benda mengarah sangat cepat ke arahnya.

Gadis yang telah menerima pelatihan fisik yang cukup.

Menangkisnya dengan mudah.

"Ada apaan dah?"

Gadis itu semakin penasaran.

***

Dikejauhan terlihat sebuah bayangan hitam.

Yang perlahan mendekat ke arahnya.

Swooooosshhh!!!

Sebuah batu yang kali ini cukup besar mengarah dengan cepat ke arahnya.

Gadis itu kembali bisa menahan laju batu yang mengarah kepadanya.

Namun ia sedikit terdorong ke belakang.

Swoooosshhh!!!

"Eh?"

Gadis itu terkejut.

Tubuhnya terdiam lemas.

Wajahnya menghadap ke atas.

Kedua matanya menatap ruang kosong di angkasa.

Kedua kakinya melayang lemas.

Dan gadis itu menyadari bahwa ia sedang dalam posisi yang cukup berbahaya.

Sebuah tangan tepat berada di lehernya yang mampu mengangkat tubuhnya.

Perlahan ia berusaha menggerakkan kepalanya.

Berusaha melihat siapa yang telah melakukan ini terhadapnya.

"Si-siapa kau?"

Gadis itu masih berusaha untuk melihatnya.

"Seorang perempuan?"

Ia melihat sedikit bayangan rambut panjang yang sedang berkibar.

***

Gadis itu berusaha lepas dari genggaman makhluk itu.

"Genggamannya cukup kuat."

Kedua tangannya telah berusaha melepaskan dengan mengganggu lengan makhluk itu.

Memukul lengannya dari beberapa sisi.

Namun tidak berhasil.

"Waktunya pakai cara licik."

Gadis itu mengangkat lengan kanannya.

Hingga cukup dekat ke wajah makhluk itu.

Sebuah perangkat berukuran kecil muncul dari armornya di bagian luar telapak tangan kanan.

Jepret!

Cahaya cepat yang sangat terang muncul dari lengan kanannya.

Nampaknya makhluk itu cukup terganggu dengan cara itu.

Genggaman lengan makhluk itu lepas dari lehernya.

"Akhirnya aku terbebas."

Dan ia melompat mundur, membuat jarak dengan makhluk itu.

Melihat makhluk itu menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Makhluk asing kah?", ia bertanya dalam hati.

"Ya, tapi aku juga makhluk asing.", sadarnya.

"Tapi, dia juga menapak pada permukaan bulan."

"Ada kemungkinan kami makhluk yang sejenis."

Gadis itu selalu menatap ke arah makhluk itu dan waspada.

***

"Uwaaah..."

"Dia sudah kembali."

Ucapnya setelah melihat makhluk itu kembali berdiri dengan tegak.

Keduanya saling memandang.

Pada sudut pandang gadis itu.

Ia melihat seorang gadis yang cukup tinggi.

Berambut panjang berwarna ungu.

Dengan hiasan taburan cahaya disertai warna kuning berkibar di kegelapan ruang angkasa.

Warna mata yang serasi dengan warna rambutnya menambah keindahannya.

Dan mengenakan gaun polos berwarna putih.

"Ternyata kamu sangat cantik."

Keduanya mulai melayang hampir di waktu yang sama.

"Sayang sekali aku harus melawanmu disini."

"..."

"Kuputuskan."

"Saat ini aku akan fokus menyerang."

"Jadi..."

"Mari kita MULAI!"

Keduanya mulai terbang dengan cepat ke arah yang sama.

Ke arah makhluk yang mereka tentukan sebagai lawannya.

Let Me Tell You About The Story Of: Airani Iofifteen - Volume 1Where stories live. Discover now