0

121 23 6
                                    

haloo! jangan lupa vote yaa!!!😼

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

haloo! jangan lupa vote yaa!!!😼

...

kaki jenjangnya melangkah. berjalan menuju ruangan yang tertutup. dirinya menatap sejenak. pintu didominasi warna cerah, dengan segera dirinya masuk.

"[name]?" dirinya memanggil. menatap sang gadis kecil bermain.

seragam kerjanya masih terpasang rapi. dirinya tersenyum kecil dan mengelus surai yang senada.

"ayah," suara mungil tersebut mengalun. sang gadis memeluk erat Kuroo.

"ayah," panggilnya sekali lagi.

Kuroo tersenyum, menatap manik mata yang hampir senada. "kenapa?" tanyanya lembut.

[name] menggeleng. dirinya menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Kuroo. hangat dan nyaman yang terasa.

"bagaimana kabar [name] hari ini?" Kuroo bertanya sambil mengelus surai [name].

"baik-baik saja, tadi kenke -san kesini," ucap [name] dengan nada polos khas anak-anak.

Kuroo terkekeh. dirinya mengangkat [name] dengan mudah. kedua orang bermarga Kuroo tersebut berjalan menuju ruang keluarga.

"bibi, tolong buatkan [name] susu hangat," minta Kuroo.

[name] diletakkan pada karpet. Kuroo menatap rambut [name] yang perlahan terlihat memanjang dari sebelumnya. mungkin sebentar lagi [name] akan mirip dengan sang ibu.

"ayah, kata kenken-san akan membelikan ku mobil!!!" ucap [name] bersemangat.

tak heran, Kenma memang suka menghamburkan uangnya hanya untuk permintaan random [name].

"[name] mau jalan?" tanya Kuroo menata surai [name] yang sedikit berantakan.

[name] mengangguk senang. mungkin memang kedua ayah dan anak ini jarang memiliki waktu bersama.

Kuroo mengambil handphone. beberapa saat terdengar helaan nafas yang keluar dari Kuroo.

"[name] apa sudah makan?" Kuroo bertanya, dirinya lupa menanyakan hal penting tersebut.

"sudah bersama kenken-san."

Kuroo terdiam kesal. entah mengapa seakan sang anak lebih dekat dengan temannya. apa mungkin karna Kenma ini berbau uang?

"sejak kapan [name] bersama kenken-san?" tanya Kuroo merebahkan badan.

"sejak tadi pagi saat ayah kerja."

oke, sekarang Kuroo cemburu. dirinya mengacak surai pantat ayamnya.

"daripada seperti itu lebih baik [name] ikut bersama ayah," Kuroo bergumam menatap jam yang memutar lambat.

"cemburu kah?" Kenma muncul dengan game dan mata panda yang menjadi ciri khasnya. dirinya berjalan, sedikit sempoyongan.

"ya, kau lebih dekat dengan anakku satu langkah," ucap Kuroo menatap pria yang mendekatinya.

"sadar sedikit. kau sendiri sibuk bekerja di kantor, berbeda dengan ku yang sibuk dirumah," sahut Kenma membuat Kuroo kehabisan kata-kata.

"kenken-san!!!" teriak [name] memeluk tubuh kurus tersebut.

sepertinya Kenma menjadi kesayangan bocah mungil tersebut.

"[name] langsung memelukmu, pas aku pulang dia sibuk bermain," ucap Kuroo menatap kesal pemandangan tersebut.

"mungkin dia memang anakku, kau hanya jadi npc yang tak berguna," Kenma langsung berucap tanpa memikirkan hati imut lucu dan menggemaskan milik Kuroo.

"sial*n kau, padahal disini kau yang harusnya jadi npc!!" ucap Kuroo kesal.

"jangan salahkan aku, disini aku jadi terlihat jahat," Kenma menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"bukannya kenyata-"

Kenma melempar bantal disebelahnya. dirinya sudah muak dengan Kuroo yang terlalu berisik.

"sudah kau berisik," Kenma memangku [name] di pahanya. kedua orang tersebut kini fokus ke handphone yang menampilkan game.

"oi jangan ajari anakku bermain game," ucap Kuroo kembali kesal.

"apa saat aku dan istriku dulu membuat [name], kau ikut campur Kenma?" tanya Kuroo sedikit konyol.

"kau tol*l apa bod*h? itu tak mungkin, aku tak suka dengan milik orang. mungkin saat hamil istri mu selalu membayangkan ku," Kenma menatap sirik Kuroo. entah mengapa dirinya selalu dicurigai.

"jadi sekarang salah siapa?"

kedua pria dewasa tersebut diam. keduanya sama-sama merenungi nasib.

"sepertinya kita yang salah," ucap Kuroo mendengus.

"besok kau bisa temani [name] entah kemana, aku besok ada acara," sahut Kenma memakan pie apel milik [name]. Kenma merebahkan badan, bermain game sambil menggunakan WiFi Kuroo.

"beberapa hari lagi aku ada rapat di Kyoto, aku harap kau tak menjadikan [name] seorang wibu Kenma," Kuroo memotong apel merah marun. dirinya membagi sama rata untuk Kenma dan [name].

"ayah apa [name] boleh jadi kenken-san?" tanya [name] dengan raut wajah polos. khas dengan suara mungilnya.

"tak boleh!!!" tukas sang ayah menatap tajam Kenma.

apa benar [name] anakku? batin Kuroo menatap [name] yang bermain-main dengan Kenma. keduanya lebih terlihat seperti kakak dan adik.

"sekarang pulang kau Kenma! aku muak!!" Kuroo melempar Kenma selayaknya anak kucing. sepertinya dirinya sudah menyimpan dendam dengan Kenma sejak lama.

"aku pulang cepat untuk menghabiskan waktu dengan anakku! bukan melihat hal yang membuatku cemburu si*lan!!!"

terlihatlah pria tampan yang terlihat sedikit tak waras. dirinya mengabaikan tatapan heran dan bertanya-tanya. entah berapa banyak pasang mata menatapnya.

୨⎯ "jangan lupa vote 💐💐" ⎯୧

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝘼𝙮𝙖𝙝 | 𝙆 𝙏𝙚𝙩𝙨𝙪𝙧𝙤𝙪Where stories live. Discover now