the truth

1.1K 178 3
                                    

haruto semakin yakin dengan konsep semesta yang tidak pernah bisa ditebak dan sering membuatnya harus terjebak disituasi yang tidak terduga tanpa ada persiapan apapun.

sudah hampir tujuh tahun haruto mencari junkyu, lebih dari dua puluh negara dan kota-kota kecil di dalamnya haruto telusuri untuk bisa menemukan pasangannya. tapi sekali lagi, banyak hal terjadi di dunia ini tanpa diduga sebelumnya. dan itu juga termasuk dengan haruto yang tiba-tiba saja bertemu dengan satu orang yang dia cari selama ini.

haruto sering membayangkan hal-hal yang mungkin terjadi saat dia kembali bertemu dengan junkyu. misalnya seperti dirinya sedang membeli kopi di salah satu cafe di prancis, dan junkyu adalah seorang pekerja di cafe itu. atau bisa juga saat haruto sedang mengunjungi salah satu pameran seni di roma, dan junkyu tidak sengaja menabraknya. atau mungkin bisa saja haruto menemukan junkyu duduk dikursi di antara ribuan penggemar yang menonton konsernya.

tapi realitanya siapa sangka kalau haruto kembali bertemu dengan junkyu saat dirinya baru keluar dari toilet di rumah christ? sangat jauh dari ekspetasinya.

walaupun begitu, tetap saja haruto dibuat linglung karena sekarang yang berdiri di hadapannya adalah belahan jiwanya yang sempat menghilang selama bertahun-tahun.

junkyu, si pria manis yang mampu mengubah cara pandang haruto kepada dunia.

dan di sinilah mereka berdua, bukan di sebuah cafe prancis atau di sebuah pameran seni roma, tetapi hanya di taman kecil belakang rumah christ yang dihiasi tanaman hias cantik milik seungmin.

keduanya hanya diam sedari lima menit yang lalu, membiarkan suasana canggung mengelilingi mereka yang duduk bersebelahan di atas gazebo.

"kamu... apa kabar?"

haruto memilih untuk memutus suasana canggung di antara mereka, walaupun setelahnya mengerutuki dirinya sendiri karena memilih melontarkan sebuah pertanyaan yang sangat klise itu.

"aku baik, haru. sangat baik. kalau kamu gimana?"

astaga panggilan itu, haruto sungguh merindukan suara lembut junkyu memanggilnya dengan sebutan 'haru'.

"tidak pernah sebaik ini setelah kamu meninggalkan aku sendirian di apartemen pagi itu,"

junkyu menundukkan kepalanya, "maaf..."

hanya kata maaf yang junkyu rasa pantas untuk diucapkannya, selebihnya dia tidak tau harus berkata apa setelah mendengar ucapan haruto yang membuatnya semakin diliputi rasa bersalah kepada pria tampan di sampingnya.

tubuh ringkihnya kembali merasakan kehangatan yang sangat amat dirindukan, haruto merengkuh tubuh junkyu dan membawanya ke dalam pelukan hangat yang membuat ingatan junku memutar kenangan di malam tepat sebelum dirinya pergi meninggalkan pria yang sekarang sedang memeluknya dengan erat.

bisa haruto rasakan kalau tubuh yang ada dalam dekapannya bergetar kencang, junkyunya menangis.

tidak ada kata penenang yang diucapkan haruto, hanya usapan dipunggung junkyu lalu mengeratkan pelukan mereka sudah cukup menggambarkan kalau sekarang junkyu tidak perlu berjuang sendiri lagi.

sekarang sudah ada haruto, haruto membawanya pulang ke tempat yang paling aman setelah dirinya berkeliaran di dunia yang jahat ini sendirian.

haruto membiarkan junkyu menangis dipundaknya, tidak peduli kalau bajunya akan terlihat basah setelah ini. yang penting bagi haruto adalah junkyu bisa meluapkan semua emosi yang selama ini dia pendam, di dalam pelukannya.

sekitar lima belas menit setelahnya tangisan junkyu mulai mereda seiringan dengan melonggarnya pelukan mereka.

"sudah menangisnya? sudah lega? kalau belum lega, boleh menangis lagi. aku temani," suara haruto terdengar sangat lembut memasuki telinga junkyu.

selcouth; harukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang