5. Laut

942 103 4
                                    

PLAKK

Suara tamparan itu terdengar jelas ditelinga orang-orang yang berada di sana. Kanara menampar Tian, karena cowok itu tak henti mempermalukannya didepan semua orang.

"Lo boleh hina gua, tapi lo nggak berhak hina ibu gua. Tau apa lo tentang keluarga gua?"

"Gua tanya tau apa lo tentang keluarga gua!" Teriak Kanara.

"Jawab bangsat...."

"Dan lo" tunjuk Kanara pada Tian.

"Lo cuman sampah yang nyebar rumor tentang gua" katanya.

"Lahh benar kan lo itu anak haram" kekeh Tian.

"Lo ingat baik-baik, lo itu anak haram" tegas Tian memberi tahu, Kanara melangkah maju menyisakan satu jarak antara mereka, membuat cowok itu memundurkan langkahnya.

"Seburuk itukah anak haram dimata lo?, gua emang anak haram. Gua nggak tau kesalahan gua apa, gua nggak pernah minta dilahirkan di rahim wanita jalang seperti apa yang lo ucapkan"

Kanara mengepalkan tangannya, matanya memerah padam tatapannya tajam. Para siswa-siswi yang melihat pertengkaran kedua sejoli itupun, kaget dengan ucapan Kanara. yang mengaku bahwa dirinya adalah anak hasil diluar nikah.

"Huuuu....dasar anak haram, Tian ngomong sesuai pakta cuyy"

"Bener banget rumor bukan sembarang rumor ytta"

Ucap salah seorang siswi yang tengah berada disana. Tian tersenyum miring, rencananya untuk menghancurkan nama baik Kanara berhasil. Tian mendorong tubuh perempuan didepannya itu, yang membuat Kanara tersungkur ke tanah.

Brukk

Satu pukulan mendarat mulus di pipi kiri Tian.

"Berani-beraninya lo ikut campur urusan gua!"

Laut tidak memberikan sedikit pun celah untuk Tian bangkit dari pukulannya. Laut memukul Tian sampai laki-laki itu tak berdaya sedikitpun. Laut menarik kerah baju kemeja Tian.

"Laki-laki yang ingat bahwa dirinya dilahirkan dalam rahim ibunya pasti akan berpikir seribu kali untuk menyakiti hati seorang wanita, karena dia menyadari bahwa ibunya juga seorang wanita."

"Orang kayak lo nggak pantas disebut manusia, tetapi binatang!!" tekan Laut pada akhir kalimat yang Ia lontarkan. Kanara masih memandang tidak percaya kearah Lut, cowok itu baru saja menyelamatkannya.

"Mati lo berkali-kali dan jangan pernah hidup" ucap Laut.

"Anjing lo...." Ujar Tian sebelum cowok itu tepar dan tidak sadarkan diri.

Kanara menatap cowok didepannya, yang tengah mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.

"Lo nggak apa-apa?" Tanya laut

"G-gua gak kenapa-kenapa kok sans saja, gua kuat kok" jawab kanara.

Laut menghela nafas lalu melepaskan switer yang Ia pakai. Kemudian Laut beranjak memakaikannya kepada Kanara.

Cowok itu memutar bola mata kasar. Karena bagian baju gadis itu sobek, yang menampilkan lekuk tubuh. Kanara menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya karena dirinya sangat malu apalagi melihat tatapan orang-orang tentang dirinya.

"Tuhan telan gua...."



****

"Cieee Laut, udah berani ya sekarang main cinta-cintaan" ujar Atra menggoda Laut. Cowok itu sudah beberapa kali di buat kesal oleh laki-laki bertubuh besar tersebut.

DIA LAUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang