Prolog

25 7 5
                                    

Pukul 05:59 am.

Petugas kebersihan sekolah membuka setiap gorden di setiap kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Petugas kebersihan sekolah membuka setiap gorden di setiap kelas. Menata kursi dan meja. Menghapus tulisan-tulisan di papan tulis. Menata meja guru, tak lupa menyiram bunga yang berada di vas bunga tepat di meja guru. Aristotelia High School, tempat dimana kebersihan adalah tugas dari petugas kebersihan sekolah bukan tugas dari siswa. Tidak ada kebebasan disini, meskipun kebersihan adalah tugas dari petugas kebersihan, namun seluruh siswa wajib menjaga kebersihan kelasnya. Jika tidak ingin mendapatkan hukuman.

Badannya agak sedikit bungkuk karena sudah berusia tujuh puluh dua tahun. Dia melangkah menuju saklar untuk menyalakan lampu, "huh! Siapa yang mencuri lampu lagi kali ini? Saya sudah tua kenapa harus mengganti lampu berkali-kali!? Dasar siswa-siswi nakal!" Gerutunya sembari berjalan menuju gudang untuk mengambil tangga dan juga lampu.

 Dia melangkah menuju saklar untuk menyalakan lampu, "huh! Siapa yang mencuri lampu lagi kali ini? Saya sudah tua kenapa harus mengganti lampu berkali-kali!? Dasar siswa-siswi nakal!" Gerutunya sembari berjalan menuju gudang untuk mengambil tangga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat seorang siswi tengah duduk di tangga lantai dua sekolah. Tangannya mengamit selembar notebook, lalu menuliskan beberapa kata. Setelah dikiranya selesai, siswi tersebut menempelnya di dinding sampingnya. Dia pun segera beranjak dan melenggang menuju kelasnya.

"Dimana kuncinya?" Bisik seorang siswa seraya mengamati keadaan sekitar. Sekiranya aman, seorang siswi di sebelahnya memberikan gantungan yang berisi seratus kunci.

"Ck, aku hanya membutuhkan satu kenapa malah kamu ambil semua kuncinya!?" Nada tegas sang siswa membuat siswi ini sedikit merinding. Kemudian dia memilah beberapa kunci lalu mencobanya pada lubang pintu.

"Sebenarnya kamu mau ngapain masuk ke ruang guru?" Tanya Hani sembari melipat kedua tangannya dan menyenderkan tubuhnya ke dinding.

"Kunci motorku jatuh di dalam, gara-gara itu aku harus naik ojek kemarin." Seungsik merutuki sikap ceroboh dirinya. Hani tertawa lepas, namun pandangannya sedikit mengejek Seungsik. Pasalnya, baru kali ini dia mendengar Seungsik memesan ojek, karena biasanya Seungsik enggan untuk memesan ojek. Gengsi, katanya.

"Sudahlah, kamu cari saja sendiri di dalam. Aku mau ke toilet!" Ucap Hani, sinis.

Chaehyun menyantap sarapannya, atensinya menatap luasnya lapangan. Petugas pemotong rumput tengah melakukan tugasnya di tengah lapangan. Bau rumput segar yang baru dipangkas menyeruak di hidung Chaehyun. Hal tersebut membuat nafsu makannya terganggu dan memilih membuang bungkus sarapannya ke tong sampah di sebelahnya. Chaehyun mengamit satu earphone kanan dari dalam tas-nya, kemudian dimasukkan ke dalam lubang telinga kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel's Soulmate [Chaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang