My Depression Journey - Secangkir Kata

82 14 7
                                    

Selamat datang di Almari Dyana Razaly.

Setelah enam tahun menghilang tanpa menyelesaikan karya apapun, sekarang aku memberanikan diri untuk kembali aktif berkarya dengan judul yang sudah aku simpan sejak tahun 2020. Semoga konsistensiku bisa terjaga hingga 50 bab dalam novel ini rampung dengan bahagia.

Bercerita tentang Dayaraina Emeraldy, seorang people pleasure yang kesulitan menghendaki kehidupannya sendiri hingga mengalami depresi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bercerita tentang Dayaraina Emeraldy, seorang people pleasure yang kesulitan menghendaki kehidupannya sendiri hingga mengalami depresi. Tiba-tiba ia mendapatkan amanat untuk mengelola aset warisan keluarga. Namun terhalang oleh tumpukan kebencian. Bagai makan buah simalakama. Bila tidak dilaksanakan, berarti ia abai dari kepercayaan, tapi bila tetap dilaksanakan ia harus rela memanen lebih banyak amarah dan kebencian.

Dapatkah Daya menyelesaikan amanat itu dengan keadaan selamat, sehat bahkan waras?

***

Disini aku ingin menghaturkan terima kasih yang tak terhingga pada Tuhan dan Semesta Alam, atas kesempatan ketiganya di hidupku. Terima kasih juga untuk diri sendiri, karena hingga detik ini masih mau berjuang dan terus belajar meski dari awal lagi.

Ucapan terima kasih paling banyak adalah untuk kakak-kakak dari Komunitas The Wonder Writers Generation theWWG Khususnya Kak Melty MeltySari24, selaku mentor yang banyak membantu. Kak Widi WidiSyah, Kak Ima imawriteofficial, Kak Alfiana HygeaGalenicadan kakak-kakak semua yang luar biasa baik memberikan info dan pengalamannya. Terima kasih pada teman setia sepertendaanku, Ryby, yang sudah mengajak dan memperkenalkan komunitas menulis ini.

Oh iya, tak lupa aku mau memperkenalkan karya lain dari teman-teman seperjuanganku juga.

Mereka Yang Tak Kasat Mata

Mereka Yang Tak Kasat Mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karya lahbujuni

Berniat healing dengan mengunjungi desa neneknya, Berlian justru diteror oleh sesosok hantu perempuan dengan wajah dan tubuh penuh luka cabik. Hantu itu bernama Sari. Hantu Sari meminta bantuan kepada Berlian untuk mencari orang-orang yang telah membunuhnya. Berlian menolak, karena tidak ingin berurusan dengan arwah. Sayangnya, Berlian diancam akan dibunuh jika tidak mau membantu Sari. Bahkan, Sari terus menerus meneror Berlian semakin parah. Jika biasanya teror itu hanya sebatas tulisan-tulisan di tempat random, tapi kali ini sudah sampai ke ranah fisik. Berlian hampir mati kehabisan napas karena dicekik, serta mulutnya dimasuki gumpalan rambut oleh Sari.Detik itu juga, Berlian menerima tawaran Sari untuk mencari siapa sang pembunuh. Sebab, Berlian tidak ingin mati konyol di tangan hantu itu.Lantas, mampukah Berlian menemukan sang pembunuh?

My Depression JourneyWhere stories live. Discover now