Prologue

2.2K 78 1
                                    

"Mari berpisah."

"Huh?"

"Berulang kali aku bilang, aku ingin kita berpisah Elisa!"

Pria itu terengah, pertengkaran mereka sejak 2 Minggu lalu tidak memiliki jalan keluar lain.

Elisa, nama istrinya, nampak tidak memiliki selera untuk membahas tentang  hubungan mereka. Tangan Elisa mulai memantik rokoknya,

"bagian mana, dari diriku yang tidak membuat mu puas?" Elisa mengembuskan asap rokok di depan wajah suaminya.

"Hiks.."

"Eh? Kau menangis? Aku hanya bertanya Willi, bagian mana?"

William menggelengkan kepalanya resah, "Ini bukan tentang kepuasan Elisa, ini tentang kewarasan mu! Sudah cukup aku menerima bahwa aku akan diperlakukan seperti wanita dalam hubungan kita, hiks... Bahkan melarang putra kita untuk memanggilku papa, dan sekarang aku menerima kenyataan dengan adanya anak mu yang lain? Hiks.. hicc... Lebih baik aku meninggalkan mu, membawa putra ku sejauh mungkin dari dirimu. Persetan dengan cinta, sumpah kita diatas altar, janji ku terhadap orang tua mu. Ada atau tidak nya persetujuan mu, aku akan tetap meninggalkan mu!"

Drrakk

Tak

Tak

Tak

Pantofel heels Elisa berbunyi keras seiring langkahnya mendekati William, jari-jari Elisa menyentuh lembut surai William. Kemudian menariknya hingga kepala William mendongak menghadap Elisa.

"Hiek"

Wajah William yang berurai air mata di usap oleh Elisa, tak lama menyentuh kedua matanya.

"Lakukan sesukamu, aku tak akan melarang. Gerak gerik mu selalu dalam pengawasan ku. Pergilah, aku tak akan menahan mu kali ini. "

Diakhir katanya, Elisa mencium bibir William, melumatnya dengan kasih sayang, tidak tergesa-gesa seperti malam-malam yang telah lalu. William menutup matanya, isakan nya mengiringi ciuman mereka.

William memutus ciuman mereka terlebih dahulu, gerakan tubuhnya begitu cepat, berdiri, berlari meninggalkan Elisa di dalam rumah mereka.

Elisa menatap itu dengan pandangan kosong, seringai jahat menghiasi bibir nya.

Kemanapun William pergi, sejauh apapun jejak William. Maka sejauh itu pula jejak Elisa.



End of the prologue.

BRO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang