2

1.8K 61 3
                                    

"Selamat datang di rumah nak, buat dirimu nyaman disini."

Pundaknya di tepuk 2 kali oleh wanita itu, Carol masih loading.

Semalam wanita itu, ah bukan. Semalam ibunya datang, mengajak tinggal bersama, keluarga yang menampungnya diancam oleh si ibu hingga tidak bisa berbuat apa-apa selain merelakan Carol dibawa oleh ibunya.

Dan disinilah dia, di depan rumah mewah berlapis cat broken white. Sekilas Carol merasa ini sedikit horor, bedanya rumah ini tidak sepi, jadi Carol bisa tenang.

Tanpa sadar Carol masih termenung, 3 menit sudah terlewat. Ibunya menyentuh tangan Carol, membuat pemuda itu tersentak.

"Ah ya, terimakasih."

Carol mengikuti langkah ibunya masuk ke dalam rumah, tanpa sadar mencengkram erat ujung kemeja yang ibunya pakai.

Carol nervous!

Ibunya hanya tersenyum kecil merasakan betapa eratnya pegangan Carol. Memasuki rumah itu, Carol sedikit terpana. Interior nya sangat klasik, selera Carol sekali!

Ibunya mendudukkan Carol di sofa ruang tamu, sedangkan wanita itu duduk di sofa single paling ujung.

Tangan ibunya menekan tombol biru di samping sofa, tidak ada yang terjadi. Membuat Carol heran,

Apakah ini semacam signal marabahaya atau apa?

Selang beberapa detik terdengar suara lift ada 2 orang perempuan yang keluar dari sana.

Wajah keduanya mirip, model rambut nya saja yang berbeda.

Setelah kedua perempuan itu duduk di sofa berhadapan dengan Carol, ada satu lagi perempuan yang menyusul setelahnya.

"Nah, ini Carolyn Asher kakak kalian. " Wanita itu memperkenalkan Carol.

Carol tersenyum canggung, lesung pipit nya terbentuk jelas. Tangannya menjabat perempuan yang paling kanan, "Carolyn, 19 tahun"

Perempuan itu menjabat balik tangan Carol.

"Arabella Esme, 18 tahun." Arabella memajukan tubuhnya, berbisik ke telinga Carol.

"Dan aku menyukai lelaki manis seperti mu, love." Arabella menjilat telinga Carol sensual, kemudian memundurkan tubuhnya tak lupa senyuman manis ia berikan.

Carol dengan cepat menarik tautan tangan mereka, merasa ngeri. Carol yang pandai menyembunyikan ekspresi memberi balas senyuman, kemudian beralih ke perempuan di sebelah Arabella.

Carol tidak lagi menjabat, dia hanya menatap perempuan itu, menunggu nya memperkenalkan diri.

"Kimberly Heidi, 17." Perempuan itu membuka suara singkat. Sedangkan Carol hanya mengangguk mengerti.

Kimberly memiliki wajah yang mirip dengan wanita di sebelah nya, bukan Arabella. Bedanya model rambut Kimberly begitu maskulin.

Potongan wolfcut  ditambah undercut membuat Kimberly terlihat sangat jantan. Rambutnya di kuncir membuat potongan undercut nya terlihat jelas di pandangan Carol.

Sedangkan wanita yang mirip dengan Kimberly memiliki potongan layer panjang, membuat nya terlihat anggun dan lebih dewasa. Sangat berkebalikan dengan Kimberly.

Setelah mengamati Kimberly, perempuan di paling ujung dekat sofa dimana ibunya duduk mengulurkan tangan. Ajakan untuk berjabat.

Carol dengan ragu membalasnya, ia sedikit trauma dengan Arabella.

"Tak apa, aku hanya ingin berjabat bukan melecehkan. " Perempuan itu meyakinkan Carol. Sedikit ada nada sindiran yang sepertinya ditujukan untuk Arabella, yang disindir hanya menatap Carol dengan senyum lebar.

Carol merasa seperti di perhatikan oleh binatang buas.

"Aku Krystal Heidi, saudara kembar Kimberly dan anak terakhir. Mungkin. " Krystal tersenyum teduh, ada keraguan di kata terakhir nya.

Dari perkenalan singkat itu, Carol rasa Krystal yang paling normal disini. Ya.. Carol memang belum mengerti sifat mereka, tapi dia hanya menyimpulkan sekilas dari perkenalan tadi.

Carol merilexkan tubuh nya di sofa. "Senang  berkenalan dengan kalian, semoga kita menjadi akrab nantinya. "

Carol menatap ibunya, wanita itu hanya diam sedari tadi.

Sebelum Carol membuka suara, terdengar suara deruman motor trail dari luar. Tak lama seorang perempuan masuk, membawa helm yang terhias beberapa bercak tanah di luarnya.

"I'm home."

Tatapan Carol bertemu dengan perempuan itu, membuat Carol terpaku. Carol jadi lupa tujuan berbicara  untuk menanyakan nama ibunya.




End of page 2.

BRO Where stories live. Discover now