8. Laut

832 81 5
                                    

"Kamu harus kuat Laut" ucap dokter Erina ketika Laut mengeluarkan darah setelah batuk. Laut menatap kapas yang berada ditangannya yang kini penuh dengan darahnya.

"Laut capek dok, Laut pengen cepat-cepat di ambil tuhan saja. Tapi disisi lain, saya mikirin gimana nasib para anak-anak jalanan nanti kalo saya pergi dan belum bisa memberikan mereka tempat tinggal yang layak"

"Saya mau setelah saya pergi nanti, mereka hidup bahagia dan tidak menjadi pengemis lagi" dokter Erina memandang sendu kearah Laut. Dalam usia laut yang masih terbilang sangat muda, jiwa kepedulian, solidaritas cowok itu sangat tinggi. Bahkan, laut rela mengorbankan waktunya demi membahagiakan orang lain, Erina sangat salut dan bangga kepada laut.

"Dan ada satu hal lagi yang laut khawatirkan"

"Apa?" Tanya Erina

"Laut takut menerima kenyataan bahwa laut mencintai perempuan itu dok, aku takut jika suatu hari aku akan meninggalkannya."

"Jangan takut, mencintai seseorang itu bukanlah kesalahan yang besar laut. Perlu kemu ketahui bahwa hati kamu ini sudah lama kosong dan ini saatnya kamu mengisi kekosongan itu."

"Cinta tak pernah memandang harta ataupun jabatan jika kita mendasarinya dengan ketulusan dan keikhlasan" lanjut dokter Erina.

****

Tian hari ini sangat-sangat kesal dengan laut, Ia harus bertindak agar kanara mencintainya lagi. Sepertinya Ia harus membuat gosip baru tentang kanara. agar kanara takut kepadanya dan memohon untuk balikan. Tian tersenyum sangat puas.

"Hahaha ide gua bagus banget cok"

Boby dan Buby yang melihat bos mereka tertawa lepas seperti orang gila Boby berbisik kepada Buby.

"Sik bos, gila banget yah" bisik Boby kepada Buby

"Iya yah, dia pikir dengan gitu kanara bakalan suka sama dia"

"Dasar bodoh, dasar bodoh" ujar Boby dan Buby bersamaan.

Kanara sudah tidak tahan lagi dengan sikap Tian, cowok itu selalu mencari letak kesalahannya. Terkadang kanara berpikir, kenapa Tian melakukan it semua kepada dirinya. Ia manusia, kanara juga punya hati Ia berhak menangis.

"Dia pikir gua nggak berani apa, dasar Kunti behelan" ujar kanara kesal kepada Tian. Cowok berbehel itu tidak pernah memikirkan perasaan nya. Sebenarnya Ia juga masih mencintai Tian namun, Ia tengah menunggu Tian berubah. Kanara akan setia menunggu Tian untuk berubah. Karna masa lalu lah pemenangnya.

"Heh cowok Kunti behelan" ujar kanara mendobrak pintu kelas Tian. Tian menautkan alisnya sembari berdecih

"Dasar cewek sok berani" gumam Tian

"Apa sayang"

Rasanya kanara ingin muntah, dan mengeluarkan air ludahnya. Tian hanya tersenyum miring untuk menggoda kanara. Dari mata perempuan itu sudah menunjukkan bahwa, kanara masih mengharapkannya kembali.

"Nggak usah sok polos lu bangke, maksud lo sebar rumor tentang gua dekat sama laut" pekik kanara

"Asal lo tau ya, gua sama laut itu cuman temenan nggak lebih!!. Nggak kayak omong kosong yang lo ucapin dari mulut sok suci lo itu."

Tian beranjak merangkul pundak kanara namun, ditepis oleh kanara. Kanara merasa sangat jijik dan kesal kepada Tian. Kenapa cowok itu tidak pernah berpikir secara hd. Pemikiran cowok itu masih labil tetapi bisa-bisa Ia menyukai cowok modelan begitu apa seleranya terlalu rendah. Ah itu tidak penting karna Ia benar-benar sangat tulus mencintai Tian, yang Ia benci hanyalah sifat cowok tersebut.

DIA LAUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang