10. Laut

730 70 9
                                    

"laut sini deh, lucu banget kecebongnya" ujar kanara antusias ketika melewati kali depan rumah laut.

"Astaghfirullahallaazim kanara...." Laut di buat pelonggo ketika melihat kanara yang tengah mengambil kecebong di dalam kali.

"Ya ampun lucu banget kecebongnya" kanara tak memperdulikan bajunya yang basah yang terpenting Ia mendapatkan benda kecil itu. Laut menyesal menuruti permintaan kanara untuk berhenti di pinggir kali.

"Ra, nanti baju lo jadi bau" mata kanara berbinar ketika kecebong yang berhasil Ia tangkap berada di genggamannya, kemudian Ia naik dan menyuruh laut untuk mengantarnya pulang. Tidak munafik sekarang baju kanara sangat bau dengan cepat-cepat laut melajukan motornya dan mengantar kanara pulang.

Sesampainya di rumah kanara, yang pertama laut lihat adalah wanita paruh baya yang bersandar di pintu rumah kanara, tatapan wanita paruh baya itu sinis kepada dirinya. Kanara tersenyum kecut, tumben ibunya pulang pagi biasanya dia akan pulang malam itupun jam satu atau dua belas malam.

"Ya udah gua pamit dulu yah Ra" ucap laut lalu pergi meninggalkan kawasan rumah kanara.

Kanara berbalik dan melihat ibunya dengan tatapan tidak suka kepada laut. Padahal laut temannya. Kanara masih membawa kecebong di tangannya, rencananya Ia akan menaruh kecebong tersebut pada kolam ikan di belakang rumahnya agar kecebong dan ikannya tumbuh besar bersama.

Baru saja hendak ingin ke belakang rumahnya, Raina menarik tangan kanara yang membuat kecebong tersebut jatuh ke tanah lantas itu membuat kanara menepis tangan Raina.

"Dasar anak gembel, biar apa lo malu-maluin kayak gitu hah, udah dekil nggak bisa rawat diri lagi!!"

"Urus aja tuh om-om lo" jawab kanara yang membuat Raina menampar mulut kanara. Bukannya pipi yang ditampar malah mulut kanara sangat kesal dengan ibunya.

"Siapa yang ajarkan kamu ngomong seperti itu ke orang yang lebih tua. Masih untung gua rawat lo anak haram nggak tau bersyukur banget jadi anak" pekik Raina.

"Gua juga nggak minta kali dilahirkan sama Lo!!"

Kanara tak menjawab Ia memungut kecebongnya dan beranjak pergi ke belakang rumahnya. Dan melepaskan kecebong tersebut, senyumannya mengembang. Namun senyuman itu pudar ketika Ia melihat kecebongnya di makan oleh ikan-ikan laknat itu.

"Tidak...."

****

Setelah sampai di rumahnya laut beranjak untuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Kayaknya ibunya kanara nggak suka sama laut" gumam laut sebelum beranjak untuk ke kamar mandi. Selesai mandi lalu laut melilitkan handuk di pinggangnya dan beranjak ke dapur untuk mencari makanan.

"Laut...." Teriak kanara sembari menggetok pintu rumah laut. Hal itu membuat laut menautkan alisnya, untuk apa kanara datang kerumahnya. Laut beranjak untuk membukakan kanara pintu.

"Iyah ada apa Ra"

"Astaghfirullahallaazim mata gua bersoda" teriak kanara sembari membalikkan badannya merasa syok, Ia panas dingin jantungnya berdetak kencang. Karna penampilan laut yang tidak memakai baju dengan handuk yang melekat di pinggang cowok tersebut. laut hanya terkekeh geli melihat ekspresi kanara yang menurutnya tidak biasa.

Lumayan cuci mata. Tapi ganteng juga yah si culun demen gua liat otot-ototnya.

"Yaudah masuk aja Ra, tunggu gua ganti baju dulu" ucapnya lalu beranjak pergi ke kamar untuk mengganti baju.

DIA LAUT Where stories live. Discover now