{Tawuran 2}

19 1 0
                                    

Lanjutannya masih seputar tawuran ya babies.
Jangan lupa divote.






Vita dengan lihai menangkis serangan para lawannya yang saat ini dia hadapi, begitupun dengan Elgar yang berada disebelahnya.

Terlalu fokus dengan lawannya satu sama lain, tanpa sadar Jessica saat ini sedang merintih karena lengannya tergores belati yang dibawa sang musuh.

awss

"Tangan kosong dong kalo berani. Masa lawan cewe bawa sajam."

"Lo pikir kita gak tau kalo lo pada juga diam-diam bawa sajam. Dan lo pikir kita gak kenal sama cewek berandalan yang hobi tawuran dengan belati kesayangannya itu. Mana? tunjukin dong belatinya."

"Shit! nantangin." Batin Jessica

Ia menatap tajam lawannya, dengan cepat Jessica melakukan gerakan memutar dan berlari kearah belakang sang lawan.

Lawannya yang terkejut pun reflek menoleh kebelakang, ia terbelalak karena Jessica berdiri dibelakangnya sambil menodongkan belati kecil yang jaraknya hanya 2cm dari wajahnya sekarang.

"L-lo!" Ucapnya terbata

"Why? Bukannya tadi lo yang nantangin gue."

Sang lawan tak berani berkutik ia hanya dapat mematung ditempat.

"Ck Lama!"

CRAKK

"Good bye boy."

Dengan senyum miringnya, ia melambaikan tangan pada lawannya yang sudah tergeletak tak bernyawa.
Apa kalian berfikir Jessica menusuk wajahnya? Nope kalian salah besar, nyatanya dengan sekali gerakan ia menancapkan belati tersebut ke jantung sang lawan.

Setelah melakukan hal gila tadi Jessica memilih menepi dari arena pertarungan dan mengamati Vita.

"Anak didik gue emang ga pernah gagal." Gumannya melihat Vita yang dengan lihai menumbangkan para lawan-lawannya.

"VITA DIBELAKANG LO!"

Intrupsi Jessica ketika melihat dibelakang Vita ada murid yang berambut kriting mau menghantamkan beton ke kepala Vita.

Dengan cekatan ia menghindar sehingga beton tersebut mengenai teman sang musuh. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Vita menendang pantat musuhnya hingga tersungkur.

Jessica yang tertarik dengan itu berlari kecil menghampiri Vita.

"Bagi dua." Ujar Jessica

"Oke."

Jessica menarik cowo berambut kriting tadi, sedangkan Vita menarik temannya yang satu lagi.

"Tidur sono dirumah. Kasian tu badan kena beton kecil aja tumbang gimana kalo kena tusuk belati tangannya. Udah mati sih pasti." Gerutu Vita

Bugh

Bugh

Bugh

Krack

"Ahkkk ampunnn."

"No babe gue masih ingin bermain-main sama lo."

Meskipun sang lawan terlihat sudah tak berdaya, namun Vita tidak memberinya ampun dan terus memukulinya hingga dirasa sang lawan sudah sekarat, baru ia menjauh.

Ia berdiri dan menatap sekeliling, banyak dari kubu Layaksa yang sudah berjatuhan dan menyisakan sekitar 10 orang termasuk ketuanya. Mereka saat ini kalah jumlah karena kubu Taruna para pasukannya masih berdiri kokoh.

Saat sedang asik melihat sekitar, Vita tak sengaja menatap ke arah Elgar yang mana dibelakangnya ada seorang musuh yang sepertinya mau menancapkan sesuatu kepunggung Elgar.

Vita yang melihat hal tersebut bergegas berlari ke arah Elgar sambil mengeluarkan benda kecil yang kemarin ia pesan dari Jessica.

"EL MENGHINDAR KESAMPING KIRI!"

Teriakan Vita ditangkap dengan sempurna oleh Elgar. Ia langsung menghindar kesamping bertepatan dengan Xia menggoreskan benda kecil itu kepunggung lawan hingga membentuk luka sayatan panjang di punggung.

Setelahnya Elgar menendang tangan sang lawan membuat belati yang ingin ditusukkan ke dia tadi terlempar. Tak menyia-nyiakan kesempatan, ia juga langsung menendang betis lawannya hingga terjatuh dan setelahnya ia memukulinya membabi buta.

"Udah El dia nanti mati, cukup Jessica aja yang ngebuat anak orang mati. Kita jangan. "

Ucapan Vita tadi menyadarkan Elgar. Ia segera berdiri dan mengikuti Vita yang berjalan ke pinggir arena pertarungan.

"Maksut perkataan lo tadi gimana? "

"Jessica hari ini udah ngebunuh dua orang." Tunjuknya kearah dua sisi yang berbeda.

Yang mana disana ada dua cowok yang tergeletak dengan dadanya bersimbah darah.

"Dia bukan sekali dua kali ngelakuin ini. Tapi itu semua ada alasannya, seperti cowok yang rambutnya kriting itu. Dia pernah memperkosa anak kecil umur 13 tahun, kalau yang satunya dia pengedar narkoba sekaligus penipu. Dan juga bekingannya kuat jadi dia gak ada rasa takut buat ngebunuh orang."

"Siapa bekingannya? Ngeri juga tu cewek."

"Bokap sama abangnya ketua Mafia. Darah dingin bokapnya ngalir ke dia, Soo gak heran kalau dia punya jiwa sikopat. "

Jelas Vita.

Just info, Jessica punya dua abang. Abangnya yang pertama bernama Drako, ia adalah ketua Mafia. Sama seperti ayahnya, sedangkan Abangnya yang kedua adalah Ziko. Manusia gesrek yang terkadang mines akhlak.

"JESS AYO BALIK!" Teriaknya.

Terlihat dari kejauhan Jessica berlari kecil kearah mereka.

"Bentar gue belum bilang terimakasih ke anak-anak Taruna."  Ujar Jessica.

Ia berbalik dan menghampiri seorang cowok yang dilengannya terdapat slayer, sudah dipastikan bahwa dia adalah ketua tawurannya.

"Thanks bro buat joinannya." Ujar Jessica sambil menepuk pundak cowok tadi.

"Eh. Iya sama-sama Jess, lo juga biasanya gabung ikut ke kita-kita jadi selow aja."

"Sekali lagi makasih Kio. Untuk mayat yang dua orang itu biar orang suruhan gue yang urus. Gue balik duluan ya."

"Siap siap. Hati-hati dijalan."

Jessica hanya menganggukkan kepalanya. Laki-laki tadi bernama Kio, Pentolan Taruna serta ketua geng motor Ravos.

Setelah berpamitan dengan Kio, Jessica mengajak Vita serta Elgar untuk balik.


















Jangan lupa di vote babies.

Untuk kritik dan saran silahkan cantumkan di kolom komentar.
See u next part 💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmorVerdadero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang