0.0

524 44 0
                                    

Hari yang Hyunjin maupun Jeno benci. Hari dimana keduanya kini mengikrarkan Janji suci pernikahan. Bukan berlandaskan Cinta melainkan Perjodohan. Keduanya yang sama sama masih duduk dikelas 2 Saebom High School itu harus mengubah status Menjadi pasangan suami Istri.

Bukan karena hutang, Namun memang keinginan Keduan orang tua Hyunjin maupun Jeno yang menginginkan keduanya hidup bersama. Orang tua Jeno sudah mengenal Keluarga Hyunjin lama sekali. Bahkan mereka menjadi dekat setelah kematian dari Ibu Hyunjin 5 tahun lalu. Menjadi luka tersendiri bagi sosok Laki laki cantik itu. Semenjak saat itulah Kehidupan yang awalnya baik baik saja kini Hancur tak berupa.

Semenjak Sekolah Di Saebom Hyunjin sering kali mendapatkan perlakuan tidak mengenak kan dari Temannya. Hyunjin jadi sering di rundung. Bahkan hampir setiap hari Hyunjin selalu menjadi bahan candaan dan Tawa bagi mereka.

Apakah jeno tau?? Ya. Tentu jeno tau sebab mereka berada di sekolah yang sama sejak Junior high school. Tapi jeno tak sekalipun buat berniat menolong Hyunjin. Berkesan acuh dan tak mengenal.

Semenjak kematian sang Ibu, Hyunjin menjadi sosok yang pendiam. Bahkan saat dirundung pun Hyunjin hanya Diam. Dipermalukan pun dia hanya Diam. Bahkan hyunjin tidak pernah memiliki teman, karena setiap ada orang yang mau berteman dengannya mereka tak luput dari sasaran Bully selanjutnya. Alhasil Hyunjin selalu melarang siapapun dekat dengannya. Bahkan terkesan Menghindari orang orang yang berniat baik padanya.

Hyunjin dirundung bukan karena Jelek. Namun, Kepintaran dan juga Kecantikan nya yang mampu membuat siapapun terpesona jika Hyunjin melepas kaca mata yang selalu bertengger di Hidung mancungnya. Mereka Iri dengan Hyunjin hingga Merundungnya.

-----------------------------------------------------------------

Jeno membuka Pintu apartemennya, Merebahkan tubuh kekarnya ke ranjang King Size yang berada di kamarnya. Mulai sekarang dirinya harus bisa menyesuaikan kembali dirinya karena muncul sosok baru diapartemen nya.

Apartemen Jeno luas hanya saja, Diapartemen mewah ini hanya terdapat 1 kamar yang mau tak mau harus dibagi untuk keduanya.

Hyunjin memasuki kamar Itu, Jeno yang hanya memejamkan matanya Langsung membuka matanya " Ngapain lo kesini! Kamar ini hanya Gue Yang boleh nempatin " Kata Jeno. " Terus lo pikir gue harus tidur di sofa depan? Pikir pake otak dong. Oh iya, gue lupa lo kan gak punya otak " Sindir Hyunjin

Jeno langsung bangkit dari tidurnya. Menarik hyunjin lalu membanting nya ke Ranjang.

Menindih tubuh itu. Dengan tangan Kanan yang mencengkeram Rahang Hyunjin kuat sampai membuat ringisan hyunjin terdengar.

" Lo disini cuman numpang. Inget itu!!! Gak ada hak lo bisa semena mena sama gue. Walaupun status lo udah jadi istri gue. Tapi jangan harap perlakuan gue ke elo bakalan berubah!" Peringat Jeno lalu melepaskan hyunjin

Hyunjin meringis menahan sakit di rahangnya. Lalu berjalan ke cermin melihat kelakuan Jeno, bahkan beberapa Titik terluka karena Kuku jeno. Hyunjin melirik lalu berjalan ke Ranjang untuk mengambil Bantal lalu pergi keluar kamar.

Jeno langsung saja tidur karena tubuhnya sangatlah lelah.

Hyunjin berjalan ke Sofa, lalu merebahkan tubuhnya disana. Melihat langit-langit bangunan sambil sesekali berguman rindu pada Sang Ibu. " Harus kuat Hyunjin! Ini baru permulaan " Semangatnya untuk membangkitkan jiwanya yang sempat hilang akal.

Menyelami mimpi indah berharap sang Ibu datang dan membawanya.



To be Continued.....

꓅ꆂ ꁒꐟ ꓄ꋪꍟꍏꌗꀎꋪꍟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang