1. Mengganggu Hasan.

542 22 2
                                    

Ruangannya gelap. Di dalam kamar yang luas dan serba mewah, di atas ranjang kokoh nan indah terdapat sesosok wanita tergulung selimut. Wanita cantik berambut blonde itu mengerang dalam tidurnya. Ia keluar dari gulungan selimut, ia membukanya setengah melempar.

Tubuh wanita itu sangatlah langsing dan sehat. Tingginya hanya 157 cm, sangat jomplang dari kedua orangtuanya. Katanya dirinya pernah terkena panas dan kejang saat kecil. Katanya cukup sering. Kenapa? Itu karena ayahnya pekerja sibuk, sedangkan ibunya wanita gila hiburan. Sukurlah ibu dan ayahnya bercerai. Kini dirinya hidup bersama ayah dan ibu tiri sejak remaja.

"Euungh! Males baangeet! Pake bangun segalaa. Susah tidur lagi kalo gini tuuuh!!" rengek wanita berambut pirang sembari bergerak ke sisi ranjang seperti belut.

"Hadeuuh! Lampu mana, siih! Ck!"

"Orang sibuk mikirin S2, ini sibuk mikirin godain suami orang. Haha!" ucapnya memencet satu tombol hingga lampu kamar menyala.

"Hihihi!"

Wanita berbaju tidur sangat terbuka itu sangatlah cantik. Wajahnya sama sekali tidak menyeramkan, bahkan sangat manis kala diam seperti patung. Tapi sedikit saja tatapannya menajam, itu seperti puluhan pisau siap menusuk.

Wanita cantik itu tiba-tiba merenung mengingat kejadian sebulan yang lalu.

"Aku ga mau, ya, kamu sampe punya anak lagi dari cewek itu! Bodoamat! Tunggu aja kakek kamu meninggal! Terus langsung cerai sama dia!"

"Kita udah sama-sama tujuh tahun, Angelo! Aku yang dulu semasa semaja kurang kasih sayang orangtua, dan hidup kamu yang penuh aturan. Kita bareng-bareng, kita saling cinta. Hiks. Hiks."

"Kamu sadar, ga, sih, keluarga kamu tu gila!!"

"Keluarga kamu itu aneh! Mereka gila! Mereka seolah ga pernah punya kisah cinta. Mereka tarik paksa kamu dari aku! Hiks. Hiks. Mereka malah jodohin kamu sama wanita yang bahkan ga tahu dari mana asal usulnya. Hiks." Flori menangis di tengah dinginnya hembusan angin malam di salah satu puncak di Negeri Ginseng ini.

"Kita bisa nikah siri, Flori." Pria berwajah campuran  arab dan eropa itu meraih tangan sang kekasih dan menggenggamnya erat.

"Demi Tuhan, itu hina! Hina buat seorang Florenzia jadi istri kedua! Aku cuman bakal jadi istri satu-satunya dari suami aku!" geram Florenzia murka.

"Sana! Sana nikah sama cewek murahan itu."

Angelo spontan menggeleng. Angelo namanya, kekasih wanita muda yang sudah hampir 7 tahun merajut kasih. Angelo sama-sama dari keluarga terpandang. Bedanya, keluarga Angelo sangatlah ketat dan aneh. Bagi Florenzia aneh jikalau orangtua masih mengatur perjodohan untuk anak mereka.

"So, dia ga mau gugurin anak kalian?" ucap Flori membuang muka dengan linang airmata di pipi.

"Aku mau. Tapi, dia ga mau. Dia ancam lapor."

"Dan kamu takut? Harus aku turun tangan?"

"Flo,.. babe,.." Angelo tampak frustasi. Dirinya dibawah tekanan keluarga.

"Aku ga bakal berat kamu nikah sama dia dan aku jadi simpenan. Asal kamu mau beliin aku saham. Terserah kamu mau mikir matre atau apapun! Lagi pula kamu tahu sendiri uang aku banyak. Aku cuman ga mau uang kamu dikuasai wanita lain." 

"Iya." Angelo meraih tubuh kekasihnya, mendekap erat.

"Jangan sampe punya anak lagi dari wanita lain, babe. Wanita manapun selain aku, jangan," ucap Flori menatap kosong pada gelapnya langit.

The Beautiful Devil is My Lady [TAMAT]Where stories live. Discover now