13. Laut

593 64 3
                                    

Malam itu juga dirinya tengah dilanda gelisah, serta sakit hati yang mendalam. Bagaimana tidak?, Laut di hina habis-habisan oleh Tian. Namun, dalam benaknya, laut tidak pernah ingin membalas perlakuan, dan ucapan Tian kepadanya. Dibelakang rumah cowok itu, terdapat taman kecil dengan banyak bunga-bunga yang tertanam. Ia menduduki dirinya di rerumputan yang menjalar liat di sekitaran rumahnya. Bahkan bulan pun turut hadir menyinari malam penuh kesedihan ini.

Laut yang tengah menikmati suasana malam dengan sinar rembulan itupun, dikagetkan dengan Atra yang tiba-tiba memanggilnya.

"Laut...laut..."

Laut hanya melirik tanpa mau menyapa Atra, karna suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja. Atra yang tak mendapatkan respon dari laut pun Ia ikut mendudukkan dirinya di samping laut, sembari menatap cahaya malam.

"Gua menang balapan nih buat lo" Atra pun menyondorkan amplop tebal yang berisikan ratusan juta. Sebenarnya Atra bisa saja mengambil uang itu untuk keperluan dirinya sendiri, tetapi bukannya Ia sombong yah, tetapi uangnya terlalu banyak. jadi Ia tidak membutuhkan uang dari hasil balapnya. Ia mengikuti lomba balapan itu karna untuk kepuasan.

"Ambil, gua tau lo lagi butuh uang" ujar Atra memberikan paksa uang tersebut kepada laut.

"Gua emang butuh, tapi gua nggak bisa terima pemberian lo. Karna lo udah banyak ngasih gua uang"

"Gua kasih lo, karna gua tuh kebanyakan uang di rumah" sambung Atra. Laut menghela nafasnya dan menerima uang pemberian atra. Atra tahu bahwa setiap kali dirinya memberikan uang kepada cowok didepannya ini. Ia tidak pernah menggunakannya untuk kepentingan pribadi. tetapi Ia menggunakannya untuk menyumbangkan dana untuk anak-anak panti asuhan dan untuk kebutuhan keseharian anak-anak jalanan.

"Lo baik-baik aja kan?" Tanya Atra kepada laut, pasalnya raut wajah cowok itu tampak gelisah.

"Gua fine-fine aja" jawab laut

"Pura-pura biasa aja, padahal aslinya sakit banget. gua liat kali ut, pas lo berantem sama Tian" ujar Atra sembari terkekeh kemudian beralih menatap bintang-bintang.

"Nih ya menurut gua, cinta itu harus diperjuangkan. Jangan jadi cowok effort sama cewek. perhatian dikit lah biar kanara nyaman sama lo"

Laut menoleh kearah Atra, lantaran cowok itu menyebut nama kanara. Sepertinya apa yang dikatakan Atra ada benarnya juga Ia harus lebih perhatian kepada kanara. Laut membuang jauh-jauh ke gengsiannya untuk bertanya hal apa saja, yang di sukai oleh perempuan.

"Ra...."
"Apa nyet"

"Gua mau ngomong serius nih, apa aja yang cewek suka" tanya laut kepada Atra

"Fikss Lo bertanya ke orang yang tepat ut" 

"Emang Lo pernah pacaran?..." tanya laut

"Nggak sih hhe" ucap Atra terkekeh sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal. Laut menghela nafasnya, ibaratkan berobat ke tukang tukang cukur, bukan ke dokter.

****

Sore itu juga, laut meminta kanara untuk menjadi model untuk ilustrasi lukisannya. Kanara sangat canggung untuk Sekarang. Ia tipikal orang yang sangat mudah bosan. Ia hanya duduk di kursi sembari menatap laut yang tengah menggambar dirinya.

"Gua bosen anjir" kesal kanara kepada laut, dengan cowok itu hanya terdiam dan tidak meresponnya sama sekali.

Beberapa menit kemudian lukisan yang laut buat akhirnya selesai. Namun, saat Ia menoleh ke arah kanara. malah cewek itu tengah molor, tertidur.

Senyuman terukir di bibir laut, ternyata ketika kanara tertidur cewek itu malah semakin cantik dan terlihat kalem. Tetapi sekarang bagaimana caranya agar dirinya membangunkan kanara. Ia tidak enak hati membangunkan cewek itu yang tengah tertidur sangat pulas.

Terpaksa laut menggendong tubuh kanara, untuk membawa gadis itu ke salah satu sofa yang berada di ruangan seni tersebut. Laut pikir tubuh kanara akan berat, ternyata cewek itu ringan. Badannya saja yang berisi, tetapi berat gadis itu sangat ringan.

Kemudian laut membaringkan tubuh kanara di sofa tersebut, dan menjadikan tasnya sebagai bantal. Laut hendak akan pergi namun tangannya ditarik oleh kanara, gadis itu pikir tangannya adalah bantal guling. Tubuhnya pun tertimpa dengan tubuh kanara.

Laut melotot, bibirnya dan juga bibir kanara hampir bersentuhan. Namun dengan sigap laut berdiri kembali. Jantungnya saat ini sangat dag dig dug. Perasaannya tidak karuan, baru pertama kali laut memandang kanara sedekat itu. Bahkan sekarang kupu-kupu diperutnya beterbangan.

Prasaan apa ini, sepertinya Ia harus memeriksakan detak jantungnya kepada dokter Erina. Jantungnya tidak seperti biasanya. Apa penyakitan kambuh. Ah, laut sangat bingun.

Sekilas laut memandang wajah cantik milik kanara. "Lo tambah cantik, kalo lagi tidur Ra."

"Lo adalah perempuan tercantik, yang pernah gua temenin Ra.

Entah kenapa, ketika Ia tengah berbicara dengan kanara. kata aku, dan kamu sering Ia gunakan.  meskipun kanara meresponnya lo dan gua. Hanya katu kata, tidak lebih. Baru pertama kali laut memuji seorang perempuan setulus ini. Jantung laut berdebar tidak karuan, repleks laut memegangi dadanya tetapi tidak terasa sakit sama sekali. Garis bibirnya melengkung membuat senyum. Senyuman itu terukir di bibir laut.

Entah kenapa bisa, laut mengucapkan kata-kata tersebut. Mulutnya keceplosan mengatakan kalimat sakral itu.

"Aku mau jujur, sebenarnya kamu tuh manis banget. Apalagi pas senyum."

Laut beranjak mengusap pucuk rambut hitam pendek itu, lalu mengusapnya pelan. Seandainya ada yang melihatnya saat ini pasti laut akan benar-benar sangat malu.  Karna sifat malu yang dimilik dalam dirinya ini Ia susah mendapatkan teman bahkan pacar sekali pun. Ia bertekad untuk tidak berpacaran, Karna Ia takut perempuan itu nantinya akan hancur ketika melihatnya pergi untuk selamanya.

Tangan kanannya menggenggam tangan kanara. Ini terasa sangat nyaman baginya. Bukannya Ia modus tetapi real. Kehadiran kanara merubah hidupnya, yang dulu gelap menjadi terang. Ia tidak memperdulikan perkataan Tian tentang dirinya. Ia akan terus menjadi pahlawan untuk kanara selagi Ia hidup. tidak sadar sedari tadi dirinya memandangi wajah kanara sampai Ia terbawa dalam mimpi. Mereka sama-sama tertidur dan terjun ke alam mimpi.  Dengan kanara yang bermimpi menjadi istri penjual Kuota. Dan laut yang bermimpi dagangan Kuotanya laku laris manis berkat sang istri yang cantik.

Kanara terbangun dari tidurnya, Ia mendapati dirinya yang tertidur di sofa dengan kakinya yang berada di atas kepalanya laut. Kanara kaget parah ketika mendapati kakinya berada di atas kepalanya cowok didepannya.

"Gua berutal banget pas tidur" ujar kanara cengengesan Ia pun bangkit dari tidurnya dan berniat membangunkan laut untuk pulang Karna jam sudah menunjukkan jam 17:30.

"Wehh lun bangun...."

Mendengar teriakan cempreng itupun, laut terbangun siapa yang tidak terbangun mendengar suara cempreng mirip kanara itu. Kecoa pun turut kabur mendengar suara kanara.

Yang pertama laut lihat adalah wajah cantik milik kanara, sehingga tak sadar bibirnya membentuk senyuman mengembang.

"Kamu cantik ra."

Deg...... Jantung kanara seperti ingin terbang keatas awan. Kanara tersipu malu dengan perkataan laut. Benar-benar tersipu malu.












HAPPY READING

SPAM KOMEN...

DIA LAUT Where stories live. Discover now