14. Laut

593 66 2
                                    

Malam ini, laut sudah berjanji untuk menemani kanara ke pasar malam. Sesampainya mereka disana, kanara sangat antusias dengan wahana permainan yang terbilang sudah sangat jarang.

"Gua bakalan naik itu" tunjuk kanara kepada salah satu wahana tertinggi tersebut.

Laut pasrah ketika kanara menarik tangannya, gadis itu membawanya entah kemana. Kanara sangat senang ketika melihat wahana permainan Ia jadi teringat dengan masa kecilnya.

"Lun, ayo kesana" ujar kanara sambari menarik tangan kanara. Malam ini kanara terlihat jauh lebih cantik dari sebelumnya. Rambut gadis itu terurai. Kanara mengajak laut bermain mesin capit yang hadiahnya sangat menggemaskan yaitu boneka beruang. Kanara sangat menyukai boneka beruang.

Senyumannya mengembang ketika kanara menggenggam tangannya. Laut merasa sangat gugup. Kanara memasukkan satu koin tersebut di mesin capit, dan tangannya mulai menggerakkan mesin tersebut namun, nihil hampir saja boneka beruang comel itu berhasil di capit.

Laut sangat gemas ketika melihat kanara cemberut, bibir gadis itupun sangat manis hal yang Ia perhatian sedari tadi adalah bibir kanara. Laut terkekeh dibuatnya ketika kanara menempelkan wajahnya di kaca mesin kecapit tersebut dan menyebut-nyebut nama boneka beruang.

"Minggir Ra, biar aku aja" ujar laut sembari memasukkan satu koin, satu kali menggerak mesin tersebut akhirnya berhasil. Kanara melompat kegirangan akhirnya koleksi boneka beruangnya nambah lagi.

"Makasiii lun..." kekeh kanara lalu mengambil boneka beruangnya di tangan laut. Senyuman terukir dibibir laut. Dengan senang hati Ia bisa membantu kanara.

Selesainya mereka di mesin kecapit, kanara beranjak mengajak laut untuk membeli es krim kesukaannya. "Laut beli itu" tunjuk kanara pada pedagang es krim di sebrang sana. Kanara pun berlari.

"Kanara tungguin aku...." Laut menghela nafasnya, Ia menggaruk tengkuknya. Sifat kanara malam ini sangat-sangat berbeda dari sebelumnya.

"Mas es krim rasa coklat satu yah"

"Siap neng" ujar kang Aldo,

"Kamu mau es krim apa lun?"

"Gua nggak makan es krim ra" jawab laut sembari tersenyum. Kanara menggaruk tengkuknya, bisa-bisanya ada orang yang tidak suka makan es krim kan aneh sekali. Bodoamat lah kanara tidak perduli, andaikan saja laut adalah Tian.

Kanara meraih es krim itu dan memakannya, es krim rasa coklat sangat enak. Kang Aldo memandang bergantian kepada dua orang didepannya ini sembari berkata.

"Kalian cocok sekali yah, satu ganteng satu lagi cantik, pokoknya cocok banget" jujur kang Aldo kepada laut dan kanara.

Tentu itu membuat kanara kesal, bisa-bisa Ia dan laut dikira pacaran padahal mereka hanya teman tidak lebih. Lagian kanara hanya menyukai dan mencintai Tian.

"Aku sama laut nggak pacaran kang, kami cuman teman. Awas aja kalo kang Aldo bilang kami pacaran lagi. kalo nggak kanara bakal nonjok kang Aldo" peringat kanara.

Kang Aldo hanya tertawa dengan tingkah kanara yang menurutnya sangat menggemaskan. Ia jadi teringat dengan anaknya yang sedang sakit dirumah.

"Ayo lu kita pergi..." Ujar kanara sembari memakan es krimnya.

Laut tak sengaja mendengar percakapan kang Aldo, Ia jadi terharu dengan musibah yang menimpa kang Aldo. Kenapa tidak karna laut mendengar percakapan kang Aldo di telpon sana. Laut menghampiri kang Aldo yang tengah menahan tangisnya ketika mendengar kabar sang putri selah tiada.

Laut menyondorkan amplop yang berisikan ratusan juta uang. yang diberikan oleh atra kemarin. Kang Aldo menatap laut dengan tatapan sendu, Ia tidak ingin menerima uang tersebut Karna dari luar saja amplop itu sangatlah tebal.

"Terima kang, semoga uang ini bermanfaat untuk keluarga kalian. Dan semoga putri bapak husnul khatimah." Laut tersenyum kepada kang Aldo sembari menyondorkan uang tersebut.

Kang Aldo sujud syukur, ternyata didunia ini masih ada orang baik. Laut adalah malaikat yang dititipkan tuhan untuk membantunya. Ia beranjak ingin menyentuh kaki laut namun laun menghentikan hal tersebut.

"Jangan yah pak, saya hanya ingin bapak mendoakan yang terbaik untuk saya" belum hendak melanjutkan ucapannya, kanara sudah lebih dahulu memanggilnya.

"Lun, kenapa sih lo lama bener gua curiga kalo lo sebenernya lagi makan es krim banyak yah" goda kanara, namun laut menggeleng kang Aldo hanya tersenyum melihat tingkah kedua sejoli tersebut.

Kanara kembali menarik tangan laut dan mengajak cowok tersebut ke suatu tempat.

"Udah ihh disini, gua mau ngajakin lo ke wahana paling seru...." Laut hanya tersenyum dan tidak merespon kanara. Hal itu membuat kanara geram, ide jahilnya pun terlintas. Kanara tersenyum miring.

Sesampainya mereka di tempat tersebut, laut memandang ngeri kepada wahana hysteria. Laut tidak masalah menaiki wahana tersebut tetapi apakah kanara sanggup?.

"Berani nggak Lo" tanya kanara

"Hm...."

"Nggak usah hmm hemmm deh Lo, ayo lah langsung aja" kanara pun berlari kearah wahana tersebut sekarang tinggal giliran mereka. Laut beranjak mengambil alih sabuk pengaman milik kanara dan memasangkannya kepada cewek tersebut.

"Makasii culun" kanara menunjukkan cengiran nya. Kemudian giliran laut yang memakai sabuk pengaman.

"Gua bisaaaa" teriak kanara, sedetik kemudian wajah tersebut naik keatas. Hal itu membuat kanara sangat panik, Ia benar-benar sangat takut. Keringatnya sudah mulai bercucuran.

Laut menikmati wahana tersebut, kemudian Ia menoleh kearah kanara. Ekspresi kanara sangat lucu pasalnya gadis itu menangis histeris. Padahal kanara yang menantang laut tetapi sekarang gadis itu yang malah menangis.

"Hiksss.... Gua mau turun" tangisan kanara itupun terdengar sampai kebawah, orang-orang yang melihat itupun menyuruh penjaga untuk menghentikan wahana hysteria tersebut.

Akhirnya wahana itupun dihentikan, kanara merasa sangat lega tangisannya pun masih belum reda. Laut membukakan sabuk pengaman tersebut. Dan mengusap air mata kanara, sembari memeluknya.

"Udah cup..cup nggak boleh nangis udah besar"

"Hiksss...gua takut anjir" tangan laut beranjak mengusap pelan pucuk rambut nan hitam tersebut.

"Makanya jangan nyeyel kalo nggak bisa jangan di paksain!!!." Ujar laut lalu mencubit pipi gembul kanara. Laut dibuat terkekeh Karna kanara benar-benar merengek.

Blush.....hancur sudah hati kanara, Ia dibuat salah tingkah.

"Gua mau pulang pokoknya hiks....." Sekarang giliran laut yang menarik tangan kanara untuk pergi. Sementara gadis itu hanya pasrah Sembari menangis. Orang-orang memandangi mereka dengan tatapan gemas dengan kedua pasangan lucu tersebut.

Sesampainya mereka diparkiran laut memasangkan helmnya kepada kanara. Gadis itu hanya terdiam sembari memeluk boneka beruang. Ingin sekali laut mencubit kembali pipi milik kanara.

Kanara beranjak menaiki motor besar milik laut. Hal spesial yang kanara dapatkan dari laut adalah Ia orang pertama yang menaiki motor kesayangan laut. Bahkan motor hitam itu diberi nama lupy. Aneh bukan, sangat aneh luar dari batas pemikiran kanara.

"Pegangan Ra, nanti kamu jatuh" kanara pun pegangan kepada jaket milik cowok tersebut. Tetapi sepertinya laut memang modus, cowok itu sengaja mengebut agar kanara memeluknya. Malam itu Ia membelah jalan kota Mataram, yang terbilang sangat ramai. Mereka pun melewati taman Mataram yaitu taman Udayana. Malam adalah selimut kesunyian untuk menghangatkan sisi yang kelam dari kejamnya roda dunia.














HAPPY READING

KALO SUKA SAMA CERITA INI JANGAN VOTE AND KOMEN.





SPAM KOMEN BIAR AUTHORNYA SEMANGT UP.

DIA LAUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang