15. Laut

588 61 0
                                    

Laut telah menyiapkan buket bunga dan coklat Silverqueen, untuk Ia berikan kepada kanara di hari Valentine ini. Laut tersenyum memandangi coklat dan buket ditangannya kanan dan kirinya.

"Semoga aja kanara suka." Gimana laut sembari menghampiri kanara yang tengah duduk sendirian di bawah pohon mangga.

"Hai Ra..." Sapa laut, kanara pun membalas sapaan laut. Mulutnya penuh dengan coklat yang diberikan oleh Tian kepada dirinya. Tidak ada angin dan hujan tiba-tiba saja Tian memberikannya sebuah kotak yang lumayan besar. Yang berisikan banyak coklat Silverqueen yang terbaru. Dan juga boneka mini.

Laut yang melihat kanara memakan coklat itupun mengurungkan niatnya untuk memberikan buket dan coklat kepadanya.

"Ehh laut, duduk dulu yuk"

Ia mencoba memberanikan diri untuk memberikan coklat dan buket itu kepada gadis didepannya ini. Dengan senang hati kanara menerima coklat dan buket tersebut. Coklatnya bertambah banyak, Ia sangat senang. Tahun Ketahun hari valentine lah tempatnya Ia banyak makan coklat. Kenapa tidak karna tiap kali hari valentine Tian selalu datang kerumahnya dan memberikannya coklat. Pada saat itupun ibunya menyambut hangat kehadiran Tian. Dan mendukungnya penuh hubungannya dengan Tian.

"Ini buat kamu" ujar laut sembari menyondorkan buket dan coklat itu kepada kanara. Tanpa basa basi kanara menerima coklat tersebut dengan senang hati.

"Makasiii lun..."

"Hm....kalo boleh tau itu coklat dari siapa Ra?" Tanya laut kepada kanara.

"Dari Tian, gua Seneng banget gila. Mimpi apa gua semalam sampei-sampei Tian ngasih gua coklat. Coklat pemberian Tian ini benar-benar terspesial dari coklat siapapun."

Ada rasa kecewa dalam hati laut, ketika kanara mengucapkan kalimat itu. Mungkin ini adalah salah satu cara sementara untuk menyadarkannya bahwa Ia tidak boleh memiliki perasaan lebih kepada kanara.

"Lo sayang banget yah Ra, sama Tian"

"Andai Lo tau yah gua tuh nggak bisa lepas dari masa lalu. Mau disuruh ngelupain Tian pun gua nggak mau. Karna dia adalah mantan terindah Gua" tegas kanara.

Memang paling benar gua nggak usah suka sama siapapun. Nyawa Lo bentar lagi mau abis ut, mending Lo pokus aja urus diri sendiri.

"Seminsalnya gua udah nggak ada di dunia ini, apa lo bakalan sayang sama gua Ra" pertanyaan laut itu membuat kanara menautkan alisnya.

Tumben-tumbenan nih anak nanya begitu sama gua.

"Dihh, siapa lo yang bakalan gua sayang-sayang. Kalo lo mau mati, mati aja kali"

Sedetik kemudian, kanara meledakkan tawanya. Ketika melihat ekspresi wajah laut yang sendu itu. Laut pun ikut tersenyum kala melihat tawa kanara. Bahagianya sederhana, melihat kanara bahagia membuat hati kecilnya bahagia.

Laut menghela nafasnya sembari beranjak pergi meninggalkan kanara. Kenapa Tian tiba-tiba saja memberikan kanara coklat apa cowok itu bermaksud lain. Entahlah Ia tidak berhak mencampuri urusan kanara dan Tian. Lagi pula kanara percaya penuh kepada Tian kenapa dia juga tidak belajar untuk mempercayai Tian.

"Kagumi saja dia, tapi jangan pernah berharap bahwa aku akan memilikinya." Gumam laut lalu kembali ke kelasnya.

Entah kenapa air matanya menetes, kenapa dirinya sangat cengeng padahal Ia laki-laki seharusnya Ia kuat dia kan cowok.

Aku bisa merasakan air mataku mengalir di hatiku seperti jangkar yang tenggelam ke laut yang dalam.

Dia hanya melihatku ketika mereka membutuhkanku; dia tidak mencintaiku sama sekali.Terkadang, orang yang kamu cintai adalah orang yang menyakitimu, sementara kamu tidak menyadari bahwa orang yang mencintaimu adalah orang yang paling kamu sakiti.

DIA LAUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang