16. Laut

573 66 1
                                    

Kanara sangat antusias sekaligus senang sekali. Karna Tian mulai baik kepada dirinya. Di hari itu, dirinya sangat senang. Karna Tian peduli kepada dirinya. Ia harus memberi tahu laut. Pasti cowok itu senang, karna temannya bahagia.

"Laut...." Teriak kanara menghampiri laut, yang tengah berada di ruangan seni. Karna tengah melihat laut sibuk melukis. Ia mengurungkan niatnya untuk menghampiri cowok tersebut.

Namun, laut yang sadar dengan kehadiran kanara itu pun, menghentikan kegiatan melukisnya dan menghampiri kanara. Senyumannya terukir. Ia tidak boleh membenci kanara, hanya karna cintanya tak terbalaskan.

"Masuk aja Ra, aku nggak sibuk" ujarnya, lalu menaruh lukisan tersebut. Takut kanara melihat lukisannya. Karna tanpa seizin kanara, Ia telah lancang melukis gadis tersebut.

"Lun...lu tau nggak, Tian mulai baik sama gua. Dan gua seneng banget!!!" Teriak kanara.

"Aku ikut seneng Ra..." Senyuman paksa itu terukir di bibir laut. perih rasanya jika mengetahui kanara tengah dekat dengan Tian. Kanara meraih kedua tangan laut, lalu menuntutnya untuk berputar. Hanya gelak tawa yang terdengar dari sudut ruangan tersebut.

"Hahaha gua seneng banget lun...." Teriak kanara, menoleh dan mendapati Tian tengah menatapnya tidak suka di depan pintu.

Posisi laut saat ini, hanyalah bisa melihat kanara dan Tian bucin. Seakan-akan dirinya tidak ada di tempat ini. Tidak dianggap.

Walau ku tau kau bukan untukku, tapi tetap kau terindah.

Tian beranjak menarik tangan kanara. Ia tidak suka melihat kanara bersama laut. Ia sangat membenci laut, cowok itu sangat-sangat sok polos depan kanara. Ia membencinya!!.

"Ayo Ra, gua nggak suka liat lu main sama dia!!..." Pinta Tian dan menarik tangan kanara agar mau menjauh dari laut.

Ada sakit yang benar-benar tidak bisa dijelaskan. Hati laut sakit, benar-benar sakit. selama ini Ia di bodohi. Dirinya pikir kanara menyukainya, ternyata kanara masih belum bisa lepas dari masa lalu.

Mungkin ini saatnya gua untuk berhenti, Berhenti peduli semua tentang lo.

Rasanya kanara ingin pingsan, ketika Tian sangat perhatian. Kanara berpikir Tian cemburu ketika Ia tengah bersama laut. Tetapi kanara tidak ingin Tian cemburu kepada temannya.

Kanara melambaikan tangannya ke arah laut lalu pergi bersama Tian. Laut membalas lambaian kanara. Topengnya mulai aktif digunakan, topeng berpura-pura tersenyum dan pura-pura bahagia.

"Seharusnya gua sadar diri, dia temen kamu laut. kenapa kamu harus menaruh perasaan kepada dia"

Seseorang menatap laut dengan perasaan kasihan. Atra mengepalkan tangannya dan bersandar di dinding depan ruangan seni. Ia sudah tidak tahan lagi, apa perlu dirinya yang menyadarkan laut bahwa tindakannya itu salah.

"Sampai kapan lo terus pura-pura bahagia?" Ujar seseorang dari balik sana. Atra.

Bukan main, laut sangat kaget dengan kehadiran atra. Cowok dengan tubuh besar tersebut membuatnya jantungan. Sampai tak sadar, Atra melihat lukisan dengan gambar wajah kanara.

Bucin banget nih bocah.

Laut terkejut ketika Atra menepuk pundaknya, sembari mengambil lukisan yang tengah berada di tangan kirinya.

"Gua memang belum pernah merasakan perasaan ini, tapi gua tahu apa itu. Sakit sekali, dan inilah yang dimaksud dengan patah hati" Atra memandang satu-persatu lukisan yang tengah berada di belakang laut. Mau laut menyembunyikan sesuatu sampai ke tulang rusuk kamu saja , Ia pasti tahu.

DIA LAUT Where stories live. Discover now