BAB 9

1.3K 84 12
                                    

Sesampainya di mansion milik Freya. Freya langsung membangun kan Avin dan membawanya kedalam mansion di sana Freya langsung meminta pada pelayan nya untuk memasak bubur untuk Avin karena Avin belum makan apa pun bahkan roti yang tadi ia beli juga tidak sempat di makan karena saat di UKS Avin hanya tertidur.

Freya mendudukkan Avin di sofa ruang tengah lalu pergi mengambil obat penurun panas. Setelah mendapatkan obatnya Freya kembali ke ruang tamu dan mendapati Avin yang lagi lagi tertidur.

Freya tidak membangunkan Avin hitung hitung ia juga menunggu buburnya matang.

Beberapa menit kemudian akhirnya buburnya sudah siap, dan Freya membangun kan Avin agar ia bisa makan lalu meminum obat.

Perlahan Freya menyuapi Avin bubur, tapi belum juga setengah tapi Avin sudah menolak untuk makan bubur nya.

"Avin dikit lagi yah, kamu lagi sakit jadi perutnya nggak boleh kosong nanti kami makin sakit loh, udah dikit lagi aja ya jangan nolak"

"Nggak mau, avin udah kenyang"

"Dikit lagi aja yah, kalo gitu 4 suapan lagi aja yah habis itu udah"

"Tapi.. "

"Avin... 4 suapan lagi aja"

Kali ini Avin tidak bisa menolak karena Freya sudah merendahkan suaranya karena itulah Avin hanya bisa menerima bubur nya dengan pasrah.

Setelah selesai dengan buburnya kini obat. Avin sangat benci sesuatu yang pahit jadi sedikit sulit untuk memintanya meminum obat.

"Nih minum juga obatnya" Freya memberikan 2 pil obat berbeda pada Avin. Karena yang satunya lagi obat demam nya dan yang ditanya lagi obat flu.

"Nggak mau, obat nya pahit"

"Enggak kok enggak pait, rasanya tawar jadi ngga ada rasa"

"Heh, Reya pikir Avin anak bayi apa? Mana ada obat rasanya tawar"

"Yaudah kalo gitu manis"

"Nggak mau, Reya bohong, liat aja tuh pilnya warna putih pasti pait mana ada manis"

"Haduh, enggak kok sayang ini tuh manis, nih coba aja"

"Nggak mau itu pait, Avin nggak suka pait"

"Yaampun sayang siapa juga sih yang suka pait, udah paitnya bentaran aja kok habis minum air putih juga pasti hilang paitnya"

"Nggak mau, Avin nggak mau minum obat hiks Reya maksa Avin dah bilang kalo Avin nggak suka hiks hiks"

Tepat saat Avin membuka mulutnya karena menangis Freya langsung memasukkan obatnya ke dalam mulutnya tapi karena ingin di lepehkan oleh Avin Freya langsung menutup mulut Avin dengan kedua tangannya.

"Hua.... Pahit hiks Reya jahat hiks hiks" dengan cepat Avin langsung menelan obat tersebut karena di rasa Avin sudah menelan obat nya maka Freya pun melepaskan tangannya lalu memberikan segelas air putih pada Avin. Dan di Terima dengan cepat oleh Avin.

"Huaa... Masih pahit.. Pahitnya nempel Avin nggak suka hiks Avin nggak suka"

Karena Avin terus saja mengeluh karena pahitnya tidak hilang akhirnya Freya mencium bibir Avin lalu melumat lidah Avin yang membuat Avin mendesah akibat ulah Freya.

"Nah udah hilang kan pahitnya? " abin hanya mengangguk dengan wajah yang memerah karena tindakan freya barusan.

Pada saat itu Avin menunduk dengan kedua tangan yang menutup selangkangannya.

Dengan senyuman licik nya, Freya menarik tangan Avin dan dapat di lihat oleh freya bahwa bawahnya Avin sudah tengang.

"Hm? Kau tengang hanya dengan ciuman sayang? "

Jangan Tinggalkan Aku Lagi [GXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang