Mawar??

3.2K 77 1
                                    

Warning only for 21++
Anak dibawah umur jangan disini!!

Kurang puas baca di Wattpad? Makin penasaran dan pengen baca duluan? Langsung datang ke Karyakarsa.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa. Join langsung kesana.

Caranya gampang banget :
1. Instal aplikasi Karyakarsa di appstore atau playstore.
2. Login menggunakan email yang kamu punya.
3. Cari namaku MissDimple.
4. Pilih bab yang pengen kalian baca.
5. Isi koin di aplikasi kalian, ikuti semua petunjuknya. Pembelian bisa melalui bank, indomaret, alfamart dll.

------

Pagi hari setelah perginya Mawar tanpa berpamitan, Handoyo terlihat lesu. Urusan memasak kembali di ambil alih oleh Susi dan Imah. Handoyo kembali sarapan seorang diri. Tidak lagi mengajukan permintaan soal menu masakan.

"Lesu banget, mbak," celetuk Susi pada Imah, masuk ke dalam dapur, setelah melayani Handoyo sarapan.

"Bapak?" tanya Imah.

"Ho oh, mbak," jawab Susi, meletakkan piring kosong ke atas meja. Susi dan Imah turut sarapan juga di belakang.

"Aku yo ngerasa piye ngunu. Mawar nggak ada kabar. Aneh to?" ujar Imah. Susi setuju, mengiyakan, menganggukkan kepala.

"Dodi ku tanya, jawabane malah ndak tau," sambung Susi.

"Coba periksa kamar Mawar. Siapa tau dia ada ninggalin pesen atau apa," saran Imah.

"Iyo, mbak. Nanti aku ceknya," jawab Susi. Mereka kembali melanjutkan sarapan.

Selesai sarapan, Susi pergi ke kamar Mawar. Betapa terkejutnya melihat isi kamar itu kosong. Almari terbuka, pakaian Mawar tidak ada disana. Bedak dan sisir yang biasanya ada di atas meja rias pun tidak ada. Kamar itu bersih, tidak ada jejak yang ditinggalkan Mawar.

"Mbak, kamarnya kosong. Mawar bener-bener pergi, ndak balik lagi," ujar Susi, mengabarkan pada Imah yang sedang menyetrika.

"Kok bisa? Kalau masalah adiknya masuk rumah sakit, apa perlu sampe bawa semua bajunya? Apa kamu nggak liat ada tingkahnya yang aneh? Malem minggu kan dia tidur sama kamu. Siapa tau ada omongan apa," balas Imah, tangannya lincah melipat pakaian yang selesai di setrika.

Susi berfikir sejenak, mengingat obrolannya bersama Mawar malam itu. Hanya pembahasan soal istri Dodi, seingat Susi.

"Nggak ada obrolan yang gimana-gimana, mbak. Biasa aja," jawab Susi.

"Yowes. Mungkin dia ada masalah pribadi. Semoga masalahnya cepet selesai, bisa balik lagi kesini," timpal Imah.

"Iyo, mbak," Susi mengangguk, mendaratkan bokongnya di kursi samping mesin cuci. Susi melipat pakaiannya juga pakaian Imah.

Hari-hari Handoyo memang berubah seketika. Tidak bersemangat dan juga kembali diam. Tingkahnya sama persis seperti dulu saat ditinggal mati istrinya. Bahkan melebihi saat itu.

Janda Tiga KaliWhere stories live. Discover now