CERITA KEDUA

102 12 2
                                    

WIHT HOSIKI-E
.

.

.

Namanya Min Yoongi. Teman baik ku, seseorang dengan hati yang yang begitu besar. Yoongi itu adalah orang terpenting dalam hidupku, seseorang yang akan ku cari saat suka dan duka. Yang jelas, semuanya dengan Yoongi.

"Seok-ah? Kau disini?"

Tangan putih itu segara ku genggam saat bergerak sembarangan. "Iya, disebelah kanan," ucapku.

"O-ouhh. Maaf ya, hehe."

Aku tersenyum walapun mata kucingnya tidak dapat melihat. "Tidak apa-apa. Oh iya, bagaimana hari ini?"

"Baik. Seperti biasanya, membosankan juga sih."

Tuhan, jika bisa tolong berilah warna pada hidupnya. Beri dia bahagia dan keceriaan setiap harinya.

"Begitu ya? Bagaimana kalau pergi jalan-jalan dengan ku?"

"Apakah tidak merepotkan?"

Aku tertawa. Min Yoongi terlalu lucu untuk Jung Hoseok yang mudah tertawa. "Bagaimana mungkin aku kerepotan. Dengar," aku memperbaiki duduk ku agar semakin dekat dengannya. Wajah putih itu ku arahkan agar fokus padaku. Walaupun nyatanya, tatap itu tetap kosong tanpa binar.

"- Bukankah kita sudah saling mengenal sejak lama sekali? Kenapa masih bersikap seperti itu Yoon?"

"Ee, tidak sih. Aku, aku hanya takut merepotkan."

"Jangan begitu," dengan pelan aku merengkuh tubuh kurus Yoongi dengan hangat. Perasaan ku padanya bukan lagi sebagai seorang sahabat. Tetapi sebagai seorang kakak pada adiknya. Tidak peduli siapa yang lebih tua, aku menyayangi nya dengan setulus hati.

"Aku menyayangi mu dengan tulus."

DN

[10]uri-YOONGI✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang