6. Perasaan tak wajar

124 13 0
                                    

*Sisi Jeno*

Suara jam beker berbunyi meramaikan pagi yang cerah, dibantu burung milik papa yang berkicau memaksaku membuka mata. bau makanan menyerbak sampai kamar, ibu memasak makanan bersama nuna di dapur, mereka memasak karena akan ada acara pertemuan keluarga yang selalu dilakukan setiap ada berita besar.

Aku membuka mata dan berjalan menuju kamar mandi. setelah bersih aku berjalan keluar kamar dan mendekati ruang tengah yang sudah ada irisan buah, aku yakin itu untukku, mereka selalu memanjakanku ketika aku pulang. Aku mulai menekan remot tv dan melihat berita, aku memang lebih suka melihat berita agar tau kabar terkini yang terjadi diluar sana, kakakku mendekatiku dan duduk bersamaku setelah menaruh kue kering di atas meja,

"Apa sudah selesai memasak?" Tanyaku ke arahnya,

"Sudah, kau tak makan dulu?" Tanya nuna kearahku,

"Nanti saja, aku belum lapar" jawabku singkat.

"Jeno, kau terlihat aneh" tanyanya lagi, aku hanya tetsenyum, aku tak tau apa yang terjadi padaku saat ini,

"Apa ada masalah di agensi?" Tanya nuna dengan memakan kue,

"Tidak ada" ucapku singkat, aku hanya merasa aneh saat melihat jaemin dekat dengan lami, apa jaemin tak mengganggapku teman lagi, apa dia sudah memiliki teman baru. Itu yang ku fikirkan sejak kemaren.

"Jika ada sesuatu kau harus cerita jeno, diam tidak akan menyelesaikan masalah" ucap nuna dengan melihatku, dan aku hanya menganggukkan kepala dengan senyuman.

*Sisi penulis*

Satu hari sebelumnya
(Setelah jaemin dan haechan pergi ke ruang manager)

-ruang latihan-

"Jaem, kau akan dipublish? Wah ini sangat seru. Kau harus mentraktirku makanan, atau membuatkanku sarapan" ucap lami yang langsung mendekati jaemin dengan wajah yang berseri-seri.

"Iya aku akan memasakkanmu besok" jawab jaemin dengan mengusak kepala lami dengan senyuman gemas, jeno hanya diam disamping jaemin dan mengikuti jaemin saat jaemin duduk di samping lami.

"Jaem, nanti kalau kamu lebih terkenal dariku kau tidak boleh melupakanku" ucap lami mengancam,

"Tidak akan, tenang saja, kau juga nanti jangan sombong ya kalau bertemu denganku di acara musik" ucap jaemin yang membuat lami tertawa,

"Ayo latihan" ucap jeno dengan suara tegas membuat jaemin melihat jeno dan ikut berdiri,

"Tolong aku jaem" ucap lami dengan menyodorkan kedua tangannya ke arah jaemin, meminta jaemin membantunya berdiri, jaemin dengan senang hati menariknya dengan pukulan kecil di jidat lami sebagai balasan karena bersikap manja padanya.

Saat istirahat para training memakan makanan yang sudah disiapkan manager, ada buah-buahan dalam satu kotak, ada straubery, melon, bery, kiwi dan buah-buah lain.

"Jaem kau kan tak suka straubery, aku ambil ya" ucap lami menyomot strauberi jaemin yang ada dikotak, jaemin hanya diam tak berkutik, biasanya yang mengambil strauberi jaemin adalah jeno, tapi karena lami sudah tau, dia yang mengambil semua strauberi jaemin saat ini.

Jaemin dan lami memang sudah dekat, berawal dari mereka masuk kelas tambahan yang sama yakni kelas peran di mana jeno tidak masuk kelas tersebut,
"Sisakan jeno mi" ucap jaemin berusaha menghalangi lami mengambil strauberi,

"Aku tak terlalu menyukai strauberi, ambil semuanya saja" ucap jeno tanpa melihat jaemin,

"Yah kan jeno tak terlalu suka, aku yang suka, udah jaem aku habiskan saja" ucap lami mengambil strauberi yang tersisa,

"Kenapa kau selalu mengambil strauberiku jika tidak menyukainya" ucap jaemin tak berharap mendapatkan balasan.

****

(Asramah)

"Jaemin ayo membeli makanan di supermarket, aku malas memasak" ucap haechan ke arah jaemin yang sedang tidur dengan game di tangan,

"Aku malas chan" ucap jamin tanpa melihat sang pembicara,

"Ayolah, lama-lama kau bisa menjadi berlumut jika hanya diam di sana" ucap haechan dengan menarik tangan jaemin yang sedang memegang handphone,

"Enaknya jadi lumut" ucap jaemin dengan wajah sedih,

"Kau gila ya" ucap haechan langsung menarik tangan jaemin keluar kamar,

"Chan, kenapa ya jeno kelihatan kesal tadi?" Ucap jaemin,

"Kapan?" Ucap haechan memakai sepatu warna senada dengan baju yang ia pakai,

"Tadi saat di ruang latihan, dia seperti tidak berminat latihan, padahal biasanya dia selalu bersemangat" ucap jaemin membayangkan ekspresi wajah jeno yang sedikit berbeda,

"Mungkin karena tadi kau membuatnya kesal jaem" ucap haechan yakin,

"Aku? Kapan?" Ucap jaemin kikuk, karena ia tidak melakukan apapun,

"Tadikan kau tidak memberikan strawberimu padanya" ucap haechan mengingatkan,

"Tapi katanya dia tidak suka" ucap jaemin pusing dengan memegang kepalanya,

"Ya kan itu alasannya jaem, karena kamu sudah memberikan strawberinya pada lami" ucap haechan membuat jaemin mengangguk seakan paham.

Supermarket*

Jaemin berjalan membawa troli yang sudah banyak makanan dan minuman,ia berjalan mendekati rak buah dan mengambil stroberi dengan jijik, ia berniat meminta maaf dan memberikannya pada jeno.

"Permisi apakah saya boleh meminta buah ini diberi kantong sendiri?" Tanya jaemin kepada sang kasir yang melihat jaemin dengan datar dan mengambil buah strawberi dari capitan jari jaemin.

"Jaem kau beli banyak sekali, nanti kalau manager nuna tau kita bisa mati" ucap haechan melihat banyak makanan ringan yang ada di troli jaemin,

"Tenanglah aku akan menghabiskannya denganmu" ucap jaemin yakin, karena haechan sangat suka makan, walau dia berusaha diet karena manager nuna selalu mewanti-wanti, tapi menurut jaemin haechan sangat imut saat pipinya cabby,

"Aku gak akan membantumu menghabiskannya" ucap haechan kesal, karena dia sedang diet,

"Ya sudah kuhabiskan sendiri" ucap jaemin santai,

"Totalnya 23.000 won" ucap sang kasir.

------****-----

Keesokan harinya.

Jeno datang lebih siang, seharusnya latihan dimulai jam 8 pagi, tapi jeno baru datang jam setengah 10 dengan membawa tas berisi makanan.

"Wah sipit bawa makanan banyak" ucap haechan tanpa melihat ekspresi jeno yang terlihat berbeda,

"Hyung kau malas kembali ke asramah ya, aku juga begitu kalau habis pulang rasanya malas sekali kembali" ucap jisung mengambil kue yang jeno bawa,

"Dimana jaemin?" Ucap jeno tanpa menggubris perkataan jisung,

"Tadi dia sama lami dan hina nuna pergi ke ruang latihan publick speaking" ucap jisung santai,

"Ha? Sejak kapan jaemin ikut kelas tersebut?" Ucap jeno heran, kenapa banyak sekali kelas jaemin yang berbeda dengan jeno,

"Sepertinya itu termasuk salah satu pelajaran di kelas akcting" ucap jisung melihat wajah jeno yang cemas,

"Kenapa hyung? Kau masih kangen ibumu?" Ucap jisung penasaran, ternyata kakaknya ini sangat cengeng mirip dengannya.

"Aku malas latihan, aku mau duduk disana saja, aku capek hyung" ucap jeno ke arah mark,

"Ya its okay, tapi sampai jam makan siang, nanti kau harus latihan" ucap mark yang membuat jeno tak bisa menolak.

Jeno duduk dan bersandar ke tembok, ia diam lama dan mulai tersenyum,

"Haha Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?" Ucap jeno dengan memejamkan mata.

NcT DREAM (Nomin, Markhyuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang