Part 23: Opera dan Penyerangan

13.3K 1.5K 256
                                    

Song request: Love Story
By: Indila

*Sepertinya part ini banyak diubah sehingga beberapa komentar biasa hilang.
*Akan sedikit membosankan
*Jika ada typo beritahu saja mommy ya.

Pemerintahan, kastil penginapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemerintahan, kastil penginapan.

Penginapan kembali aman setelah dinyatakan bahwa ranjau yang tersebar di kastil bukanlah ranjau darat aktif, namun walau begitu penjagaan tetap ditingkatkan selagi menunggu prajurit Maya tiba ke Pemerintahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penginapan kembali aman setelah dinyatakan bahwa ranjau yang tersebar di kastil bukanlah ranjau darat aktif, namun walau begitu penjagaan tetap ditingkatkan selagi menunggu prajurit Maya tiba ke Pemerintahan.

Opera di ibu kota semakin meriah, pukul delapan malam semua orang pasti sudah akan berkumpul nanti untuk menghadirinya. Akan ada dua opera yang berlangsung, pertama untuk para bangsawan dan kedua untuk masyarakat yang diadakan di jalanan kota.

Kini, dari kejauhan puluhan mobil perang mulai terlihat, membawa ratusan prajurit tangguh Maya.

"Mereka sampai." Ucap Winwin.

Taeyong tersenyum lega, dengan mangkuk besi penyambutan berisi arang hitam di tangannya. Syukurlah mereka tiba dengan selamat.

Namun tidak begitu lama, setelah semua pasukan Maya turun dari mobil perang, senyuman Taeyong menghilang melihat selir Mingyu yang kini langsung berlari, menghaburkan diri kedalam pelukan sang King.

Brukk!

"Aku rindu padamu, yang mulia." Ucapnya membuat senyuman terbit di bibir Mingyu.

"Aku juga my love."

Wonwoo melepas pelukannya, mengalungkan tangan ke leher Mingyu. "Kau harus tau satu hal."

Dahi Mingyu mengerut. "Apa itu?"

Pipi Wonwoo sejenak memerah, ia mengelus perutnya yang dibaluti pakaian khas Maya. "Tabib bilang aku memiliki tanda-tanda kehamilan."

Taeyong tertegun sesaat diikuti oleh Winwin di padang rumput halaman besar penginapan yang tidak terlalu terang

Begitu pun Mingyu, pria itu terlihat tak bisa menyembunyikan keterkejutannya dengan senyuman merekah.

Jenderal .J. ✔️[Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang