Hadiah

488 39 0
                                    

Soobin yang sangat anti dengan kue manis tiba-tiba berubah menggilai kue manis saat hari ulang tahunnya. Keanehan apa ini? Ternyata semuanya bersumber dari bisikan sesat Beomgyu.

***



"Berikan kuemu untukku."

Dengan tatapan horor dan suara menyeramkan, seorang bocah dengan tergesa-gesa menyerahkan kue yang dibawanya dari rumah dengan wajah ketakutan.

"I-ini kak."

Dan setelah itu bocah tersebut lari terbirit-birit menuju rumahnya dengan berderai air mata. Dengan seringai khasnya, Soobin memandangi kue berlapis krim putih tersebut dengan bangga dan dengan cepat menyantapnya.

Ya, menyantapnya dengan rakus bak orang kesetanan.

Hei? Soobin si anti makanan manis dengan paksa meminta kue manis dan memakannya dengan lahap? Kerasukan setan apa si Choi-tiang-Soobin ini?

Berjalan beberapa meter, Soobin melihat dua tetangganya sedang berjalan dengan membawa kue tart kecil di ujung jalan. Dengan senyuman yang menyeramkan Soobin berjalan mendekati mereka.

Dari kejauhan Taehyun dan Kai agak syok melihat Soobin berjalan mendekati mereka dengan wajah yang tak biasa.

"Sepertinya akan ada musibah." Taehyun berbisik di telinga Kai.

"Kurasa kau benar." Kai tak kalah heran dengan Taehyun.

Langkah Soobin berhenti tepat di depan kue tart yang di bawa Taehyun.

"Ini untukku kan?"

Dengan pede nya Soobin menunjuk kue dengan telunjuknya ditambah raut wajah bahagia.

Fix, Choi Soobin bertingkah aneh pada hari ulang tahunnya yang ke- entahlah.

"Maaf Bin, meskipun sekarang kau ulang tahun bukan berarti kue ini untukmu." Taehyun menunjuk kuenya kemudian menunjuk Soobin. "Ini untuk Hiyyih."

"Tapi kue ini harus untukku sekarang juga."

Soobin sungguh pemaksa.

"Hei memangnya kau ini siapa berani memerintah?"

Dengan tidak berdosa Soobin mengambil paksa kue itu dan langsung memakannya saat itu pula dengan rakus.

'Soobin sudah tidak makan berapa bulan sih?!' Batin Taehyun dan Kai.

Suapan terakhir telah tandas di mulut Soobin. Ia membenahi mulutnya yang belepotan krim kemudian tanpa mengucapkan terima kasih atau maaf ia melenggang pergi meninggalkan Taehyun dan Kai yang terpaku.

"Tyun, bagaimana kita mengatakan ini pada Hiyyih?"

Yang ditanya hanya menggeleng lemah.

.

.

.



Satu.

Dua.

Tiga.

Empat.

Lima.

Soobin menghitung dalam hati berapa banyak kue yang ia makan hari ini. Yah, sepertinya ia terlalu kenyang untuk makan lagi. Lima adalah angka yang cukup bagi Soobin. Ia sudah kena marah Jimin ditambah tabokan dari Namjoon di kepalanya karena dengan sembrono ia mengambil secara diam-diam kue mereka.

Di tengah perjalannya mencari mangsa alias orang yang memegang kue, tak sengaja ia melirik kedai yang penuh antrian orang. Dan salah satunya sang pengantre adalah obyek yang hari ini akan menjadi hadiahnya. Choi Yeonjun. Si cantik pink calon istri.

"Kak Yeonjun." Tak disadari Soobin kini telah berdiri di samping Yeonjun yang hanya mengenakan pakaian rumah seadanya, bukan pakaian OOTD yang biasa dipakai di sosmed.

Menoleh pelan dan mendapati Soobin di sampingnya. "Eh- Soobin? Sedang apa disini?"

Yeonjun yakin ia melihat kilat membahayakan yang menguar dari netra Soobin.

"Menunggumu selesai."

Yeonjun menelengkan kepalanya bingung, seingatnya ia tidak ada janji dengan pria ini. "Untuk?"

"Mampir ke rumahku." 'lebih tepatnya mampir ke kamarku.'

Mencoba berpikir positif, Yeonjun mengiyakan. Mungkin Soobin ingin meminta tolong agar dibuatkan masakan seperti biasanya.

Setelah giliran Yeonjun selesai, mereka berdua berjalan menuju Kediaman si jangkung. Yeonjun tidak sadar bahwa disampingnya Soobin tengah menyeringai seram dan kadang tersenyum aneh.

"Kak, hari ini aku memakan lima kue."

Soobin berujar bangga masih dengan seringainya yang menyeramkan. Dan Yeonjun tidak mengerti sama sekali apa yang Soobin katakan.

.

.

.



2 hari sebelumnya



"Bin! Sini!" dari kejauhan Beomgyu tampak melambaikan tangannya.

"Apa?" raut Soobin yang seram tidak menyurutkan semangat Beomgyu.

"Kau besok ulang tahun kan?"

Soobin mengangguk.

"Kau tahu apa yang akan kak Yeonjun siapkan untuk kado ulang tahunmu?"

Soobin menunjukkan raut tertarik. Sebenarnya sudah lama ia menyimpan rasa, memendam cinta untuk si rubah manis tersayang. Namun sayang karena ketidakpekaannya yang telah mengakar, Yeonjun tak sadar akan sinyal dan kode yang Soobin berikan untuknya.

Beomgyu mendekatkan mulutnya ke telinga Soobin kemudian berbisik pelan.

"Tadi kak Yeonjun bilang kalau kau mau memakan kue manis ia akan memberikan kado spesial untukmu."

Soobin mengangguk paham.

"Jika kau memakan satu kue, kak Yeonjun akan membolehkanmu memegang tangannya."

Jantung Soobin berdegup tak karuan.

"Jika dua kue, kau boleh menggenggam jemarinya."

Jantung Soobin seperti dicubit.

"Jika tiga kue, kau boleh mencium keningnya dan pipinya."

Darah mengumpul di telinga Soobin.

"Empat kue, kau boleh mencium hidung dan kelopak matanya."

Nafas Soobin memberat.

"Lima kue, kau boleh mencium bibirnya yang penuh dan-"

Soobin mimisan pemirsa!

"memakan kak Yeonjun sepuasnya di manapun kau inginkan."

-dengan darah mengucur semakin lama semakin deras tak berhenti.

"Tapi ini hanya berlaku lusa saat hari ulang tahunmu. Jika kau tidak mau memakan kue manis, maka kau tidak akan mendapatkan apapun dari kak Yeonjun. Dan juga kue itu harus dari orang lain, kau tidak boleh membelinya sendiri."

Dengan cepat dan sigap Soobin mengangguk mengerti. Belum sempat Beomgyu mengucapkan 'semangat!', Soobin telah menghilang dari hadapannya dan segera mencari mangsa yang membawa kue manis.

Oh Beomgyu, betapa jahilnya dirimu memberikan kakakmu sendiri sebagai sasaran empuk untuk dimangsa serigala buas berbulu kelinci.





END





Haii I'm back~

Sekarang nulis yang ringan-ringan dulu aja, palaku pusing banget kerjaan baru kelar eh nambah lagi yang lebih banyak, begitu aja terus :')

Anw boleh dong minta feedback nya, atau mungkin ada saran ide buat kukembangin jadi cerita?

Vote + komen jangan lupa!

See u next update,

Xoxo.

Enigma: Oneshots [Soobjun]Where stories live. Discover now