Part 2

1K 97 7
                                    

Sejak kejadian pagi tadi Sunoo berusaha untuk menghindari Sunghoon. Wonyoung sudah pulang siang tadi bukannya merasa lega Sunoo merasa sakit saat melihat sang suami dan Wonyoung saling berpelukan dan mengucap kata cinta, Sunoo meremas dadanya. Sunghoon dan Wonyoung masih saling mencintai ternyata. Keduanya akan melangsungkan pernikahan cepat atau lambat walaupun tanpa mendapat ijin darinya lalu bagaimana nasibnya nanti? Bagaimana nasib buah hatinya yang bahkan belum diketahui kehadirannya oleh papa kandungnya.

Sunoo memantapkan hati, ia harus menentang pernikahan ini dan juga secepatnya akan memberitahu soal kehamilannya pada Sunghoon. Ia yakin suaminya akan mengerti.

Ya, pasti.

Sunoo menidurkan tubuhnya di atas kasur disamping ada Sunghoon yang masih berkutat pada laptop, "Kak  tidurlah, besok baru dilanjutkan lagi." Ucapnya sembari memiringkan tubuhnya menghadap sang suami.

"Sebentar lagi sayang." Jawabnya tanpa menoleh ke Sunoo yang membuatnya merenggut lucu, Sunghoon yang melihat itu terkekeh gemas. "Baiklah - baiklah nyonya Park, lihat aku sudah mematikannya. Sudah puas hm? Lanjutnya kemudian menutup laptop lalu ditaruhnya di atas nakas.

Sunghoon masuk ke dalam selimut kemudian tidur menghadap Sunoo dengan tangan terangkat mengelus pipi Sunoo lembut, mereka saling tersenyum satu sama lain. "Kau tidak menjawab pertanyaanku tadi pagi?" Pertanyaan Sunghoon membuat senyum Sunoo memudar, inilah yang membuat seharian ini Sunoo menghindari suaminya.

Sunoo memegang tangan Sunghoon di pipinya, "Aku akan menjawabnya besok sekalian aku akan memberitahumu sesuatu." Sunghoon mengangguk setuju lalu ditariknya Sunoo dalam dekapannya, "Aku mencintaimu Park Sunghoon, sangat." Ucap Sunoo dengan kedua tangan balas memeluk sang suami dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Sunghoon.

"Aku tahu sayang." Lagi, hanya itu balasan Sunoo yang diterima. Ia tersenyhm miris, kenapa ia tidak bisa membalas kata cintanya? Bukankah Sunghoon sudah berjanji akan berlaku adil kepada dirinya dan Wonyoung? Apakah Sunghoon tidak berniat membagi rasa cintanya juga? Sunoo juga tidak berharap Sunghoon akan mencintainya hanya ungkapan kalimat bohong seperti 'aku juga' pun sudah cukup baginya, setidaknya Sunoo akan menganggap itu sebuah kejujuran.

Tapi Sunoo tahu bahwa harapannga tidak akan pernah terkabul mengetahui bahwa Sunghoon hanya mencintai Wonyoung dan sikap baiknya selama ini hanya karena janji semata.

Sunoo menggigit bibir bawahnya dengan keras berusaha meredam suara isak tangisnya, kenapa dirinya jadi cengeng begini? Beruntung Sunghoon sudah tidur pulas kalau tidak ia pasti akan bertanya macam - macam. Tangan Sunoo terangkat untuk menyentuh wajah sang suami.

"Entah apa kita masih bisa berpelukan seperti ini jika kakak sudah menikah dengannya." Gumam Sunoo sangat lirih.

▪︎▪︎▪︎

Pagi harinya sesuai dengan janji Sunoo kini mereka berdua duduk di meja makan untuk membicarakan hal pernikahan. Sepiring nasi gpreng telur sudah habis. Sunghoon menatap Sunoo yang mengangkat piring kotor dan mencucinya, lima menit kemudian Sunoo duduk di hadapannya.

"Kak, sebelum aku menjawab pertanyaanmu ada hal penting yang perlu aku sampaikan." Ucap Sunoo dengan serius, ia mengeluarkan amplop dari sakunya dan memberikan pada Sunghoon. Sang suami menerimanya lalu membuka dan membaca isi dari amplop dengan mata membulat kaget. "Aku hamil kak karena itu jika kakak bertqnga apakah aku setuju dengan pernikahanmu dengan Woonyoung, maaf aku tidak menyetujuinya. Aku tidak mau kakak menikah dengannya." Ucap Sunoo dalam satu tarikan napas, menundukkan kepalamya dengan mata yang memejam takut tak berani melihat raut wajah Sunghoon yang sepertinya tidak mempercayainya.

'kak akan menerima anak ini kan?' Ucapnya dalam hati.

"I-ini... kau sedang bercanda kan?"

Please Stop Hurting Me | SUNSUN × JAYSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang