PART ONE

103 21 19
                                    

"Re .. Remi?" Avella memandang cowo didepannya penuh kaget.

"Avella?" Jeremiah memandang balik Avella dengan tatapan sama. Kaget. Bagaimana tidak? Cewe yang selama 7 hari saat liburannya ke pulau indah itu menjadi pacarnya一bukan. Bukan pacar. Lebih ke arah pelarian, lebih ke arah a fling, lebih ke arah a mistake.

Well, seingatnya Avella memang pernah mention soal pindah sekolah, tetapi dia tidak menyangka mereka sekarang se-sekolah di Kemington Academy.

Untuk beberapa saat kepala mereka muncul kilasan-kilasan hal-hal yang pernah terjadi diantara mereka. Jeremiah mengelus rambut Avella, melihat sunset dan sundown bersama, kejar-kejaran di pinggir pantai.

Suasana langsung menjadi awkward. Mereka saling diam. Mereka bahkan tidak berani memandang satu sama lain tepat di mata. Padahal beberapa minggu yang lalu mereka terlalu comfortable antara satu dan lainnya.

Avella sendiri bingung harus bagaimana. Dia hampir menyakinkan dirinya bahwa hubungan antara dia dan Jeremiah sudah selesai saat tiba-tiba Jeremiah sudah hilang dari kamar hotel cowo itu. Avella sudah hampir melupakan Jeremiah. Kenapa sekarang harus ketemu lagi?

Untung saja suasana terselamatkan oleh satu cowo, yang mungkin temannya Jeremiah.

"Jeje!"

Jeremiah lalu menoleh dan mengangkat tangannya ke arah temannya itu. Setelahnya baru dia menatap Avella dan berkata, "Aku pergi dulu ya, La."

Tampa menunggu jawaban Avella, Jeremiah segera pergi.

Avella jadi mengingat saat-saat dulu dia mengunjungi Palanai Island sendirian. Jeremiah menginap di sebelah kamar hotelnya dan saat mereka tau mereka berasal dari negara dan kota yang sama, mereka setuju untuk me-explore Palanai Island berdua. Mungkin karena suasana Palanai Island yang seperti tempat honeymoon, atau karena banyaknya pasangan yang tidak malu-malu untuk menunjukan cinta mereka, mungkin karena langit yang bagus dan laut yang memukau, mungkin karena all of those beers, but it all started with that kiss.

"Why did you suddenly kiss me?" Avella tertawa lalu menatap mata cowo yang sekarang menjadi tempat sandarannya. "Mabuk?"

Mereka sedang berada di atas hammock kamar Jeremiah yang juga berada diatas air, di depan mereka matahari terbenam. Avella duduk diantara kaki Jeremiah. Skin on skin.

Avella bisa merasakan jari-jari Jeremiah mengelus telapak tangannya. "Mungkin." Jeremiah lalu tertawa dan melirik ke arah botol-botol bir di atas kayu pingiran hammock. "Are you drunk?"

"Drunk enough to kiss you back." Avella langsung tersenyum dan balas mencium Jeremiah.

Setelah itu vacation Avella ke Palanai Island terasa seperti mimpi.

Tapi sekarang ini bukan lagi mimpi. Avella harus bangun sekarang. Avella tau dia harus bangun sejak Jeremiah hilang dari hotel, sepertinya pulang tanpa memberi tau Avella apapun. Tiba-tiba.

Sekarang Avella hanya bisa terseyum kecut dan berjalan ke kelas baru nya.

Dia sering daydream, berpikir apa yang akan terjadi kalau dia bertemu sama Jeremiah lagi. Mungkin mereka akan saling lari lalu berpelukan. Mungkin Avella bisa memaafkan Jeremuah yang pergi tiba-tiba setelah mendengar penjelasannya. Sekarang dia menyesal berharap bertemu Jeremiah. This ruins it all.

He looks at her with regret.

He doesn't look at her they way he used to anymore.

🔸🌻🔸
satu bulan kemudian

All Things BreakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang