🌞 23 🌞

582 65 3
                                    

Berlari sekuat tenaganya tak mengindahkan rasa sakit di perutnya yang tiba tiba saja Gulf rasakan. Menghindar dari orang yang telah membohongi dirinya dan bersikap seolah olah semuanya baik baik saja.

Rasa kecewa amarah menjadi satu, kenapa dia tidak mengetahui fakta yang sebenarnya bahwa ia sudah kehilangan calon anak yang sangat ia nantikan di kehidupan rumah tangganya bersama dengan suaminya.

Bahkan dengan teganya suami yang sangat ia percaya telah membohonginya dan menutupi apa yang telah terjadi beberapa hari lalu bahkan anaknya pun juga ikut bersandiwara dalam hal besar seperti saat ini.

" hikss hikss!! Kalian kenapa membohongi ku. Kenapa kalian membohongiku hikss hikss." Tangisan Gulf sambil berlari sejauh mungkin agar Mew tak menemukannya.

ARRGGKHH!!

Meremat perutnya begitu sakit yang Gulf rasakan kini di bagian perutnya membuat langkah Gulf terhenti karna sudah terlalu lama ia berlari menjauh dari kediaman keluarga Cheveevat.

Manum tiba tiba dari arah belakang tubuhnya sebuah mobil truk pengangkut pasir tiba tiba hilang kendali saat berada di tikungan dan........

TIINNNNNNNNNN!!!!

BRAKK BUGH SRAAKK!!

ARGGHH SSHHH!!

Tabrakan tak terhindar tubuh Gulf terpental cukup jauh dari jarak ia berdiri sejauh 1 Kilometer. Darah segar bercucuran menggenang di tubuh tak sadarkan diri Gulf.

Semua orang yang melihat kejadian na'as itu mencoba mendekat untuk memberikan pertolongan pada korban sedangkan supir truk menghubungi pihak rumah sakit untuk mengantar mobil ambulan ketempat lokasi terjadinya kecelakaan tersebut.

" astaga!! Kasihan sekali. Apa dia masih hidup?"

" darahnya banyak sekali, bahkan lukanya sepertinya cukup serius."

" apa dia membawa ponsel untuk menghubungi sanak saudaranya kalau dia sedang mengalami kecelakaa."

" kasihan sekali, dia masih sangat muda."

Bisik bisik para kerumunan warga yang tengah menyaksikan kecelakaan tersebut. Tak membutuhkan waktu lama mobil ambulance kini tiba di lokasi kecelakaan.

" kalian minggir semua, saya mau efakuasi korban!" Teriak salah satu petugas rumah sakit dan semua menyingkir untuk memberi akses agar tandu yang mereka bawa bisa berjalan kearah korban yang tengah terkapar tak sadarkan diri.

CIIITTTTTTTT......

Mobil mewah BMW berwarna hitam mengerem mendadak hingga terdengar bunyi suara rem begitu nyaring.

" ya Tuhan,," kaget pengendara mobil yang hampir saja melindas anak kucing yang sedang menyebrang jalan secara tiba tiba.

" ada apa ini?? Kenapa perasaanku tak enak seperti ini." Keluhnya di dalam mobil " Tuhan lindungilah istriku dimana pun ia berada saat ini. Tolong pertemukan kami kembali." Menumpahkan wajahnya di stir mobil karna masih belum bisa mencari keberadaan istrinya dimana sejak keluar dari rumahnya itu.

Mulai melajukan mobilnya kembali mencari keberadaan Gulf yang pergi entah kemana.

Di rumah sakit kini ricuh karna kedatangan pasien dengan keadaan yang mengenaskan, begitu banyak darah menyelimuti tubuhnya bahkan goresan cantik sudah menghiasi wajah bahkan hampir sekujur tubuhnya.

" CEPAT LAKUKAN TINDAKAN PADA KORBAN KECELAKAAN INI. NAFASNYA SUDAH TERSENGAL SENGAL!" Teriak petugas ambulance dan seluruh suster menyambut tubuh tak sadarkan diri itu langsung membawa keruang UGD untuk di lakukan pengecekan terlebih dahulu.

Mentari End Di Pdf ✔️✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang