11

252 35 16
                                    

Krist yang sudah rapi sedari tadi hanya mondar mandir di depan pintu. Masih bingung apakah dia akan turun atau tidak. Kejadian semalam yang benar benar membuatnya salah tingkah dan tidak berani untuk bertemu dengan singto.

Tok..tok..tok..

Suara pintu diketuk membuat Krist berhenti.

"Krist, kamu sudah bangun atau belum bolehkah saya masuk?" Suara singto terdengar dari balik pintu.

"Belum, gue belum bangun." Jawab Krist dengan polosnya.

(*Krissttt 🤣🤣🤣🤣*)

Betapa lucunya Krist saat salting. Membuat singto tersenyum dan menggeleng kan kepala nya dibalik pintu.
Sedangkan Krist yang sadar akan kebodohan nya pun sontak berlari naik ke tempat tidur dan membungkus badan nya dengan selimut.

"Krist, saya masuk ya." Ucap singto karena mendapati pintu kamar yang tidak terkunci.
Singto pun masuk dan melihat Krist membungkus badannya membuatnya kembali tersenyum sendiri.
Singto pun mendekat dan duduk di pinggir tempat tidur.

"Hey, kamu kenapa Krist? Sini, saya tidak marah ke kamu. Atau kamu mau cium saya lagi? Saya ijinkan"

Krist yang mendengar itu sontak terduduk dan memyembul dari selimut.

"Apaan sih om, jangan kepedean jadi orang! Sana keluar ishhh" ucapnya sambil mendorong dorong singto.

"Ya sudah kalau tidak mau, saya pergi. Kamu cepat turun lalu sarapan ya. Nanti sekolah diantar pak supir. Saya tidak bisa mengantar. Maaf ya Krist." Ucap singto berdiri dan beranjak keluar.

Krist yang mendengar itu tiba tiba beranjak dari tempat tidur menghampiri dan langsung memeluk singto dari belakang.
"Kak singto. Maafin Krist" ucapnya.
Singto yang lagi lagi terdiam.
"Maafin aku kak,aku udah jahat ke kakak.aku bohong soal yang kemarin. Aku gak pernah tidur sama siapapun.aku bohong supaya kakak batalin pernikahan kita. Tapi sekarang aku sadar kak, kalau aku suka ke kakak. Aku sayang kak singto. Aku pengen kak singto jadi suami aku. Apa kak singto masih mau nemerima aku?Hiksss..kak singto maafin Krist"
Ucap Krist terisak dan tangan yang melingkar erat diperut singto.

Singto mengelus lembut tangan Krist. Melepaskan pelukan Krist dan berbalik menghadap ke Krist.
Krist hanya menunduk dan masih menangis disana.
Singto mengangkat dagu Krist, menghapus air mata Krist dengan lembut. Di tatapan nya Krist dengan lembut. Krist pun memberanikan diri melihat wajah singto. Betapa terpakunya Krist melihat singto menantap dan tersenyum lembut kepadanya.

"Makasih Krist. Makasih sudah mau menerima kakak dihidupmu. Kakak tau kamu berbohong. Maaf karena kakak kamu harus berbohong seperti itu. Kakak tidak akan meninggalkan ataupun pergi. Kakak disini menerima kamu apapun kondisi kamu. Kakak sangat mencintaimu Krist, bukan karena papa tapi karena itu kamu.dari pertama kakak liat foto kamu dari pertama kakak lihat kamu. Semua yang ada di kamu itu yang membuat kakak cinta ke kamu. Kakak boleh cium kamu?"

Krist hanya mengangguk. Tubuhnya kaku tidak bisa bergerak rasanya seperti tersihir oleh suara dan setiap kata yang diucapkan oleh laki laki di depannya.

Singto mendekatkan wajahnya ke wajah Krist. Krist menutup matanya. singto pun Menempelkan bibir nya ke bibir Krist. Dilumatnya pelan bibir Krist. Tangan singto kini beralih ke leher Krist sedikit menekan leher Krist untuk memperdalam ciuman mereka.
Tangan Krist meremas erat kemeja singto. Merasakan desiran aneh ditubuhnya serta perutnya serasa banyak kupu kupu berterbangan.

Singto melepas ciuman itu.

"I love you Krist Perawat." Ucap singto


*************



Hayyy selamat bertemu lagi 😄🙏

Om Pilot My Husband (SingtoxKrist)Where stories live. Discover now