│part 4│

210 22 2
                                    

TYPO(MUNGKIN)~
→MAAFKAN AUTHOR KALAU ADA SALAH PENEMPATAN KATA
→MAAF KALAU GAJE

__________________________________

(Pagi hari yang cerah~)

"WOI, SAUDARA-SAUDARAKU YANG SENGKLEK!!!.... CEPAT TURUN LALU SARAPAN! NANTI KITA TELAT!!!" teriak gempa sambil memegang panci kesayangannya. (Panci legend awokawok :v)

"Sabar napa gem... Kek mau ngajak tawuran aja.." ucap taufan sambil jalan menuju dapur. Jujur, ia agak kezal dengan gempa, kalau setiap nyuruh mereka makan atau bangun pagi tuh kek ada tanda-tanda mau perang Dunia ke 3.

Halilintar, ice, taufan, blaze, dan thorn segera menuju ke dapur, di mana sudah ada gempa yang menunggu mereka di sana.

"Cepat habiskan sarapan kalian sekarang udah jam setengah 7" ucap gempa.

"Gempa,.. Tidak ikut sarapan?" tanya taufan. Biasanya kalau 1 orang makan, semua juga harus makan.

"Tidak, tadi pagi aku udah sarapan duluan" ucap gempa.

Setelah selesai makan, mereka segera memakai sepatu sekolah mereka lalu keluar rumah dan tidak lupa mengunci pintunya.

Mereka jalan kaki menuju ke sekolah, sesampainya di sekolah... Mereka di sambut dengan teriakan yang sangat.... Bisa merusak gendang telinga. Ciwi-ciwi yang ada di sekolah itu berteriak karena halilintar. Tapi walaupun begitu, yang lain juga tak kalah populer dari halilintar... Seperti gempa, taufan, ice, thorn, dan blaze mereka juga populer, ya... Walaupun mungkin lebih populer halilintar.

"KYAAA!!... pangeran sekolah udah dateng!!"

"Notice me kak halii!!!"

"Aarrggghh!! Makhluk apa sih ini?!... GANTENG PAKE BANGET!!!"
Begitulah teriakan para ciwi-ciwi yang ada di sekolah.

'Hobi bet teriak pagi-pagi..' batin halilintar. Kalau seperti ini terus, bisa-bisa ia pindah sekolah.

Akhirnya mereka memutuskan untuk lari ke kelas masing-masing. Saat sampai di kelas, halilintar bernafas legah karena untuk sementara telinganya ama. Tapi saat ia ingin menaruh tas di bangkunya, tiba-tiba tangan kirinya di peluk oleh seseorang, itu membuat halilintar risih.

"Hai halii!...baru sampai?" tanya gadis tersebut.

"Ck... Belum sampai!,...sudah Riska lepaskan tangan ku!, aku ingin menaruh tas sialan!." ucap halilintar.

"Ihh!!... Hali mah gitu!.. Aku kan mau peluk!!" ucap si gadis yang bernama riska. Itu membuat halilintar ingin muntah.

"Dih!, ogah... Najis di peluk ama lu!.. Sudah!, cepat lepas!" ucap halilintar. Ia segera menarik paksa tangannya, ia malas melihat muka si gadis yang sok imut itu... Jijik rasanya liat kek gitu.

'Mukul kepala anak orang dosa gk si?... Kalo gk dosa, gas lah aku pinjem panci punya nya gempa... Lumayan kan damage nya bisa ngantar nih orang ke akhirat' batin halilintar yang ingin muntah liat muka gadis itu.

Karena tidak ingin melihat muka gadis itu terlalu lama, akhirnya halilintar duduk di bangkunya lalu mengeluarkan novelnya. Bagi yang nanya taufan ama gempa ke mana.... Kamu nanyak?... Ok berjanda, taufan sedang menuju ke kelas blaze, sedangkan gempa... Ia ke kantin tadi katanya mau beli minuman.

"Halii!!.. Ihh!...huh! Yasudah, aku mau ke kantin saja.." ucap Riska lalu pergi ke kantin.

'Akhirnya, cewek centil itu pergi juga.. Aku risih dengannya..' batin halilintar. Untung saja ia pura-pura tuli saat di panggil oleh Riska.

❀Adik Angkat Kami Adalah Seorang Putri? ❀​᭄Where stories live. Discover now