senyuman yang indah

3.8K 328 25
                                    

Jangan lupa spam komen dan likenya biar aku semangat upnya 🤭 Cerita HURTS ver BxB ada perubahan. Jadi aku sarankan untuk di baca ulang ya gaeeessss.

HURTS BxB

Matahari mulai menelusuk masuk dari luar jendela, Haechan mulai membuka matanya perlahan. Tapi ia merasakan ada lengan yang melingkar di perutnya, Haechan membuka kedua matanya dan melihat lengan kekar Mark memeluknya.

Ia terkejut tidak biasanya Mark tidur dikamarnya, semalam mereka tidak melakukan apapun karena seluruh tubuhnya masih terasa sakit.

Haechan mencoba membalikan tubuhnya untuk memandangi wajah Mark yang sedang tertidur. Ia memandangi setiap inci wajah Mark dan tanpa sengaja membelai pipi Mark dengan lembut.

Devil ini sangatlah kejam, devil ini sudah menghancurkan hidupnya. Devil ini juga sudah merenggut semua mimpi yang sudah ia susun.

Devil sialan ini memang sangat tampan dengan memiliki rahang yang tegas, tapi ia juga memiliki alis yang aneh seperti burung camar. Meski begitu Mark benar-benar sangat tampan.

"Berhenti memandangi wajahku yang tampan ini." Mark perlahan membuka matanya.

Haechan reflek menjauhkan tangannya tapi ditarik oleh Mark hingga kepalanya bersandar di dada bidang Mark. Ia mencium puncuk kepala Haechan. Menghirup aroma shampo yang Mark sukai.

"Aku ingin mendapatkan morning kiss darimu." Pinta Mark.

"Tapi aku tidak ingin.." Haechan semakin menenggelamkan wajahnya di dada Mark.

Haechan ingin menangisi dirinya sendiri, ia begitu bodoh membiarkan Mark mengusai dirinya. Tapi ia tidak bisa melakukan apapun selain patuh pada Mark. Haechan hanya berusaha menerima segala sesuatu yang sudah terjadi pada hidupnya.

"Kalau begitu, aku saja yang menciumu." Mark menarik tengkuk Haechan dan mendekatkan bibirnya untuk mengecup bibir cherry milik Haechan. Ia mengecup lembut bibir Haechan, lalu menciumnya dengan lembut dan memberi sedikit lumatan. Haechan seakan terbuai dan menikmati ciuman yang Mark berikan.

Haechan menepuk bahu Mark karena kehilangan oksigen untuk bernafas, Mark mengerti dan berhenti menciumnya. Ia terus memandangi wajah Haechan, sangat cantik ketika bangun tidur.

"Mandilah, setelah itu kita akan pergi." Mark bangun dari ranjangnya.

"Kemana?" Tanya Haechan penasaran.

"Berbelanja, kau pasti sangat bosan. Aku sedang berbaik hati untuk mengajakmu ke Mall."

Setelah mengatakan itu Mark bergegas keluar menju kamarnya untuk mandi. Jika tetap di kamar Haechan ia bisa saja langsung menerjang Haechan untuk mengajaknya bercinta.

"Selamat pagi Tuan Mark." Salah satu bodygoard sekaligus asisten kepercayaan Mark masuk keruangan kerjanya.

"Saya sudah menyiapkan mobilnya."

Mark menurunkan kacamatanya dan mendongak melihat Jeno yang berdiri di depannya.

"Baiklah, Jeno. Terimakasih." Ujarnya.

Jeno mengangguk. "Tuan Siwon mengatakan Tuan Muda Jaemin akan berlibur ke Korea. Tuan Muda Jaemin sementara akan menginap di mansion ini untuk beberapa bulan."

Mark mengerutkan keningnya tidak suka, kenapa tiba-tiba sekali. " Tidak tidak! Suruh Jaemin tinggal di apartmentnya. Dia akan membuatku susah jika tinggal disini."

"Baiklah Tuan. Saya akan mencoba berbicara dengan Tuan Siwon, kalau begitu saya permisi Tuan." Jeno membungkukan badannya.

"Tunggu sebentar.. Lain kali berbicaralah santai padaku, Jeno."

HURTS (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang