Time

299 13 0
                                    

"Aktifitasmu menumpuk..Segalanya dinomor satukan, dan aku sendiri, pacarmu, entah di urutan keberapa.."

.

.

.

Haechan menghembuskan nafas panjang.

Jemarinya mengetuk malas gelas kaca yg ada di hadapannya.

Kemudian ia memajukan bibirnya untuk meniup poni hitam yg mengganggu pandangannya itu.

Bosan eoh?

"Lama sekali.." Gumam Haechan berbisik.

Ah, pria itu sedang menunggu kekasihnya hm?

Dan ini adalah kencan ke..ke..mungkin ke 20 mereka?

Haechan dan Mark sudah lama sekali berhubungan.

Mungkin sejak dua tahun yg lalu.

Bukannya mereka tidak saling mencintai.

Hanya saja, lelaki tampan asal Kanada itu terlihat tidak acuh dengan kekasihnya.

Hahh.

Haechan menghembuskan nafasnya lagi.

"Kenapa kau seperti ini Mark?" Bisiknya lirih.

Matanya terasa panas.

Sepertinya ia akan menangis.

Menangis..

Haechan selalu melakukannya setiap kali mereka kencan.

Bukan alasan yg bisa dikatakan sederhana.

Itu alasan yg kuat.

Kau tahu?

Mark tidak pernah bisa ada disaat Haechannya butuh.

Mark tidak pernah bisa ada disaat Haechannya rapuh.

Mark tidak pernah bisa ada disaat Haechannya sedih.

Tapi Haechan selalu mencoba untuk bersabar.

Meyakinkan dirinya sendiri kalau Mark memang sangat sibuk setelah ia menjadi ketua OSIS di sekolah setahun yg lalu.

Berbagai rapat dijalankan.

Bahkan mungkin bisa dikatakan Mark itu lupa kalau ia memiliki kekasih.

Haechan mengangkat wajahnya.

Menatap jam dinding yg sudah berbunyi tiga kali sejak tadi.

"Sudah lewat 6 jam.." Isak Haechan menyeka air matanya.

Setidaknya ini rekor baru untuknya ania?

-------

" The number you was calling is not active, please try again---- "

Sibuk.

Selalu seperti ini.

Tidakkah Mark ingin mendatangi rumahnya dan mengatakan kalau ia menyesal sudah membuat Haechan menunggu lagi di kencan ke 21 mereka?

Kemarin Haechan sudah mengatakan pada Mark kalau ia akan menunggunya di atap sekolah.

Hei, kenapa harus di tempat seperti itu?

Hmp.

Tentu saja.

Haechan ingin melihat, alasan apa lagi yg kali ini akan diberikan Mark padanya.

Minggu lalu ketika Haechan mendatangi Mark, dia bilang ia tidak bisa datang ke acara dinner mereka karena restoran mahal itu terlalu jauh tempatnya.

Lagi pula ia sedang mengatur strategi baru untuk anggota tim basketnya.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang