Runtuh 2

4.9K 216 0
                                    

Sejak hari itu, Sarah terus menerus meminta Sheila untuk mendekatkannya dengan Sena. Sheila dengan senang hati memberikan nomor Sena pada adiknya itu agar Sarah bisa pendekatan dengan orang yang dia sukai.

“Gimana hubungan kamu sama Sena?” Tanya Sheila yang masuk ke dalam kamar adiknya dan duduk di tepi ranjang.

“Masih gitu-gitu aja, Kak.” Jawab Sarah.

“Respon Sena gimana waktu kamu coba deketin dia?”

“Dia kayak biasa aja gitu, Kak.”

“Masak sih?”

Sarah hanya mengangguk. “Sena itu orangnya gimana sih, Kak.” tanyanya kemudian.

“Sena itu orangnya baik, perhatian,” Sheila sesikit berpikir. “menurut Kakak dia bakal cocok kok sama kamu.”

“Tapi apa mungkin Sena gak tertarik ya sama aku?”

Sheila tersenyum, “Gak mungkin. Siapa sih yang gak bakal tertarik sama kamu? Kamu itu cantik, tinggi, baik hati, juara satu lomba fashion show seJawa Timur lho. Hanya orang bodoh yang gak akan tertarik sama kamu.”

Sarah menghembuskan nafasnya. “Tapi aku maunya Sena, Kak.”

“Kakak bakalan bantu sebisa Kakak supaya kamu bisa jadian sama Sena.”

Binar kebahagiaan muncul di mata Sarah. “Beneran ya, Kak.”

“Iya, Dek.”

***

Pagi ini Sarah datang ke sekolah tanpa semangat, pasalnya dari kemarin malam Sena belum membalas pesannya sama sekali padahal beberapa kali laki-laki itu online tapi tak kunjung membalas pesannya.

“Pagi-pagi udah lemes aja lo.” Kata Mala, teman sekelas Sarah.

Dengan lesu Saran mendudukkan pantatnya ke kursi.

Princessnya Surabaya lagi galau nih kayaknya.” Sahut Karin.

“Hai Sarah.”

Ketiga orang itu menoleh dan melihat Miko si ketua osis.

“Ada apa?” tanya Sarah malas.

“Aku tadi mampir ke super market dan beli ini buat kamu. Ini minuman kesukaan kamu, kan.”

Sarah menerima kaleng minum yang diberikan Miko. “Maksih ya, Mik.”

Miko mengangguk, “Jangan lupa diminum ya.”

“Iya.”

Setelah kepergian Miko, Karin kembali menyahut. “Aduh, Sar. Lo beruntung banget sih, banyak benget yang suka sama lo.”

“Kemarin lusa Bayu ngasih lo tiket nonton konser, sekarang pagi-pagi dikasih minuman sama Miko si ketua osis yang ganteng.” Lanjutnya.

 “Tapi sayangnya Sarah Cuma suka sama si anak kuliahan itu, iya kan?” sahut Mala.

“Emang gimana kelanjutan pedekate lo sama si anak kuliahan itu?” tanya Karin.

“Masih gitu-gitu aja.” Jawab Sarah sambil meminum minuman yang diberikan Miko.

“Kayaknya itu cowok gak suka deh sama lo, Sar.”

Sarah langsung menatap Karin. “Kenapa lo ngomong gitu.”

“Gini ya, Sar, bukannya gue mau ngerusak angan-angan lo. Tapi lo lihat sendiri kan, dia jarang bales chat lo, setiap lo mau vc dia selalu banyak alesan, begitu juga kalau lo ngajak jalan. Dari situ harusnya lo tau kalau dia gak suka sama lo.”

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now