31. Laut

477 51 0
                                    

Setelah kejadian tadi pagi yang membuat semua orang heboh, membuat kanara panik dengan cepat Kanara beserta Atra dan Acha. Membawa laut ke rumah sakit karena cowok itu tiba-tiba saja pingsan dan mengeluarkan darah dari kedua hidupnya.

Kedua dokter itu saling memandang satu sama lain, dokter Erina memegangi kertas putih yang bertuliskan hasil check up laut.

Acha mengusap lengan Kanara, mencoba menenangkan sahabatnya itu bahwa laut baik-baik saja.

Sementara kanara, Ia terus saja di selimuti rasa bersalah atas kejadian tadi pagi. Di saat Ia menolak cinta tulus seorang Laut.

"Sabar Ra, laut pasti baik-baik saja"

"Semoga aja Cha, dia anak yang kuat gua pasti yakin dia baik-baik saja!!!"

Atra memijat pangkal hidungnya, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan laut.

"Jadi begini" ujar salah seorang dokter tersebut. Ia menyondorkan sebuah kertas yang berisikan pernyataan penyakit laut itu kepada atra.

Dengan hati yang ragu Atra mengambil kertas tersebut dan membacanya, Perlahan Ia membaca setiap kertas yang tertulis di sana.

Atra membulatkan matanya, tubuhnya bergetar hebat. Atra mengacak rambutnya kasar. Atra memukul tembok rumah sakit yang berada didepannya.

"Sahabat macam apa gua...."

Acha mencoba melerai Atra, namun cowok itu menepis tangannya. Yang membuat kanara mundur.

Dokter Erina menepuk pundak Atra, menatap sendu ke tiga anak muda tersebut lalu beranjak pergi.

"Lo kenapa tra?" Tanya Acha namun tak di tanggapi oleh Atra.

Kanara merampas kertas dari tangan Atra lalu membacanya. Dia membulatkan matanya, mencoba menenangkan dirinya.

"Ut, kenapa lo selalu saja menyembunyikan hal yang besar sama gua, apa gua nggak penting di hidup lo?" Ucap atra

"Lo jahat lun, Lo jahat...."

Beberapa kali kanara memukul dadanya yang terasa sesak, namun di hentikan oleh Acha.

Di dalam ruangan itu hanya terdengar Isak tangis, kanara dan Atra terus saja menyalahkan diri mereka sendiri. Padahal dengan mereka menyalahkan diri mereka sendiri penyakit Laut tidak akan sembuh.

"Gua bakalan bawa lo berobat ke Singapura ut, gua yakin lo pasti sembuh!!!"

Entah kenapa ketika melihat Atra menangis, Acha merasa sedih dan rapuh padahal rumah tangganya dengan Atra benar-benar di penuhi dengan bercandaan. Setiap hari mereka berdua bertengkar dengan hal-hal kecil, seperti sempak atra yang entah di taruh di mana.

"Sabar yah kar, laut pasti sembuh. Gua minta tolong sama lo kar untuk selalu menemani laut sampai cowok itu sembuh"

"Pasti Cha, gua bakalan terus menemani laut!!!"

Setelah mereka menunggu beberapa menit, akhirnya laut sadarkan diri setelah beberapa menit Ia tidak sadarkan diri.

Hal yang pertama kali laut lihat setelah membuka matanya adalah kehadiran kanara, Kenapa Ia bisa berada di rumah sakit. Setelah kejadian tadi pagi membuat dirinya tak sadarkan diri setalah itu Laut tidak mengingat apapun.

"Gua kok ada di rumah sakit?" Tanya laut.

"Lo butuh apa sa biar gua ambilin" ujar kanara sembari tersenyum.

"Ra, gua kenapa bisa ada di rumah sakit?"

Kanara menuntut laut untuk memposisikan dirinya duduk, Ia mulai duduk di pinggiran ranjang rumah sakit tersebut.

"Tadi pagi kamu pingsan" jawab kanara. Ia mulai mengeluarkan air matanya yang membuat laut menatap sendu ke arah perempuan itu.

"Hiks....maafin gua lun, maaf. Kalo gua tau gua bakalan belajar buat mencintai lo gua bakalan lupain tian."

"Udah Ra, kamu nggak salah. Aku yang salah karena udah ngungkapin perasaan ku" kekeh laut, walaupun dalam hatinya Ia sedikit merasa sakit.

Namun, bukan hanya itu yang membuat kanara menangis. Ini tentang penyakit yang laut derita.

"Kamu kok nggak bilang-bilang sama gua" ucap kanara di sela-sela tangisannya.

"Bilang apa Ra?"

"Aku tau semuanya lun, tentang penyakit kangker kamu"

Deg....

"K-kamu tahu dari mana Ra"

"Ketika kamu pingsan dokter ngasih kertas yang berisikan hasil chak up kamu"

"Maafin aku lun, aku benar-benar minta maaf. Karena aku penyakit kamu kambuh lagi, aku akan melakukan apapun yang kamu minta untuk menebus kesalahanku. Walaupun itu harus dengan mencintai mu"

Mencintai karena rasa bersalah itu tidak akan bisa membuatku berpikir bahwa kamu murni mencintai ku Ra.

"Sini peluk"

Kanara pun berhamburan ke pelukan laut dan memeluk cowok itu, tangan laut beranjak untuk mengusap rambut kanara.
Yang membuat kanara terisak dan larut dalam tangis di pelukan Laut.

"Janji yah kamu nggak bakalan ninggalin aku, karena lo teman pertama gua" celetuk kanara.

"Aku janji Ra!!!"

Entah bagaimana nanti jika aku benar-benar meninggalkan kan mu Ra.

Acha dan Atra yang baru saja pergi untuk mengisi perut itupun harus di perlihatkan keromantisan laut dan kanara.

"Sumpah gua nggak lihat" ujar Atra sembari menutup kedua mata Acha dengan kedua tangannya.

"Anjing tangan lo bau terasi" cemooh Acha.

Atra terkekeh, Ia melangkah lalu menghampiri laut. Kini ekspresi wajahnya berubah menjadi serius. Kanara dan laut yang melihat kehadiran Acha dan Atra itupun repleks melepaskan pelukannya, lalu saling memandang satu sama lain mereka di landa kecanggungan.

"Ut, Lo anggap gua apa selama ini?" Ujar Atra yang mengepalkan tangannya itu dan melipatnya.

"G-gua bisa jelasin tra"

"Sok atuh di jelasin"

Laut menghela nafasnya lalu mulai menceritakan semuanya kepada Atra agar cowok itu tidak salah paham kepadanya.

"Gua bukan nggak mau ngasih tau tra, gua cuman nggak mau lo merasa terbebani karena gua. Gua nggak mau ngerepotin lo bahkan ketika lo ngasih uang sama gua itu pun membuat gua bener-bener merasa nggak enak hati. Gua nggak mau lo sedih karena ini trs..." Terus terang Laut.

Atra mendengus, "Gua nggak pernah merasa terbebani, gua seneng bisa bantu adek gua. Gua kan pernah bilang sama lo, kalo gua anggap lo lebih dari adek gua sendiri ut. Kalo terjadi apapun sama lo, gua nggak bisa maafin diri gua sendiri!!!."

Entah kenapa perkataan Atra membuka hati kecil laut merasa sedih, disisi lain Ia bahagia karena Atra memperdulikannya Ia pikir respon Atra tidak akan seperti ini.

Atra tersenyum lalu memeluk adik kecilnya, lalu merogoh kantong celananya dan mulai mengambil dompet Marsha tersebut dan mengambil selembaran uang berwarna merah tersebut dan menyodorkannya kepada laut.

"Ini rezeki dari gua ut, walaupun dikit"

Namun, Atra di buat kesal dengan laut karena cowok itu tidak mau menerima uang pemberiannya itu.

"Gua nggak bisa terima tra, lo udah terlalu banyak ngasih gua uang" tolak laut.

"Terima atau guA ngambek sama lo"

Laut terkekeh lalu mengambil uang tersebut.

"Cha liat deh suami lo ngambekan ujar laut" kanara dan Acha yang mendengar itupun terkekeh.




















HAPPY READING

Jangan lupa vote yahh 🤩💓 jujur yah aku merasa kasihan bngt sama laut 😭✋✋

DIA LAUT Onde histórias criam vida. Descubra agora