-Penolakan-

10 3 0
                                    

Happy reading

(Banyak typo ges)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🌷🌷🌷

"Sebagai permintaan maaf dan untuk menjaga nama baik perusahaan deluxe parfum, lo harus nikahin Fathia!" ucapan Rizal tentu saja membuat Farel menatapnya tajam

"Lelucon yang buruk" ucap Farel dengan datar

"Gue gak bercanda Rel" ucap Rizal

"Saya rasa hanya membuang waktu saja disini" ucap Farel lalu hendak pergi meninggalkan Rizal

"Farel kalau lo gak mau nikah dan bertanggung jawab atas perbuatan lo, gue bakal aduin ini ke bokap nyokap lo biar lo ditindak lanjuti sama mereka" ucap Rizal

Farel yang merasa dirinya terancam oleh Rizal segera memutar badannya berbalik melihat kearah Rizal yang masih berdiri ditempatnya.

"Saya benci ancaman anda!" ucap Farel

Farel pun kembali menghampiri Rizal dan terus menunggu hingga Fathia sadarkan diri. Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kehadiran Lala PA dari Fathia.

"Gimana keadaan Fathia?" tanya Lala khawatir dan terburu-buru

"Fat.. Fathia masih belum sadarkan diri" ucap Rizal

"Ya Allah Fat" ucap Lala sangat khawatir

"Kenapa Fathia bisa kayak gini?" tanya Lala

"Fat.. Fathia.. Fathia kejatuhan benda yang ada di ruangan" ucap Rizal

"Kejatuhan?" bingung Lala

"Di ruangan VIP cafe, ada salah satu kesalahan, vas bunga yang ditaruh diatas lemari jatuh menimpa Fathia, gue harus aduin ini ke pihak cafe" ucap Rizal mencoba berbohong kepada Lala

"Ya Allah. Gue juga bakalan nuntut pihak cafe" ucap Lala

"Jangan! Gak perlu. Ee.. cafe itu milik temen gue, biar gue aja yang ngomong sama pemiliknya nanti" ucap Rizal

"Oh yaudah" ucap Lala

Dokter pun keluar dari ruangan Fathia melihat itu Rizal dan Lala segera menghampiri dokter tersebut untuk menanyakan keadaan Fathia.

"Dok. Bagaimana keadaan teman saya?" tanya Rizal

"Teman anda baik-baik saja, lukanya juga tidak terlalu besar dan mungkin tidak akan terlalu lama untuk sembuh. Hari ini pasien sudah diperbolehkan pulang" ucap dokter tersebut

"Alhamdulillah, terimakasih dok. Pasien sudah boleh dijenguk?" ucap Lala

"Sudah boleh, namun beliau masih belum sadarkan diri" ucap dokter

"Baik dok, terimakasih dok" ucap Lala

"Kalau begitu saya pergi dulu" ucap dokter tersebut

"Terimakasih dok" ucap Rizal

"La, gue ke kasir dulu ya ngurus administrasi Fathia, lo tunggu disini aja takutnya Fathia bangun" ucap Rizal yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Lala

Rizal pun pergi meninggalkan Lala, namun Rizal menarik tangan Farel dengan kencang untuk pergi ikut bersamanya.

...

Sesampainya mereka berdua di dekat administrasi rumah sakit, Rizal melepaskan tangan Farel. Rizal menatap tajam kearah Farel namun Farel tetap santai dan seolah tidak memikirkan orang-orang disekitarnya.

"Gue gak habis pikir ya sama lo Rel! mau sampai kapan lo terus terusan ngerasain penyakit ini Rel!" ucap Rizal namun tidak ada jawaban dari Farel, Farel sedari tadi hanya diam dan seolah-olah malas menanggapi kata-kata Rizal

R&W (Ruang & Waktu)Where stories live. Discover now